Kiev Mei 15, 2024 Menteri Sekretaris atau menteri luar negeri Blinken dalam pertemuannya dengan presiden Ukraina Zelenski sudah memberi sinyal bahwa Amerika akan membiarkan atau sepertinya membolehkan Ukraina untuk menyerang basis militer dan instalasi militer di dalam perbatasan Rusia. Mengingat sekarang terjadi penumpukan pasukan ofensif di daerah perbatasan atau tepatnya di provinsi Belgorod sebanyak 44.000 tentara. Â
Cepat dan banyaknya pasukan yang ditempatkan di Belgorod diyakini oleh intelijen HUV Holovne Upravlinnja Rozsudky akan dipakai untuk me-launching serangan ke perbatasan Ukraina.Â
Begitu gentingnya krisis pertahanan Ukraina menyebabkan Zelenski membatalkan kunjungan kenegaraannya dalam mencari dana atau peralatan tempur yang kalah jumlahnya dengan peralatan tempur gabungan dari Rusia, China, Korea Utara dan Iran. Bahkan tidak saja kurang peralatan, Ukraina juga kekurangan jumlah tentara untuk mempertahankan diri dari gempuran Rusia yang mampu "membayar" pasukan asing.Â
Bayaran yang dijanjikan dan fasilitas atau posisi sebagai pendukung unit tempur adalah bohong belaka menurut berbagai sumber. Bayaran $3000-$6000 perbulan telah menarik berbagai pria di Bhutan, China, Cuba, Syria dan bahkan dari benua Afrika.Â
Tetapi nyatanya karena brutalnya perang ini yang hanya memberi pilihan menembak atau ditembak, telah mengakibatkan mereka semua tertembak atau yang dilabeli meat grinder. Dalam keadaan mati, maka bayaran menjadi hilang tanpa penerima yang jelas.Â
Dalam hal peralatan, mereka semua diperlakukan seperti tentara Rusia yang semuanya hanya boleh maju merebut daerah lawan dan tidak boleh mundur. Banyak yang mundur dan akhirnya mati tertembak tentara reguler Rusia yang melarang mereka mundur dengan tembakan. Ini seperti pepatah maju mati mundur pun mati.Â
Jadi peralatan sama sama minim seperti tentara Rusia tanpa night vision, tanpa medic dan tanpa helm anti peluru yang memadai atau yang sesuai standar NATO. Begitu juga posisi pendukung pasukan tempur Rusia di garis belakang adalah hanya janji janji kata manis, karena merekalah yang berada di depan medan perang dan akan dijaga supaya tidak mundur oleh pasukan reguler Rusia.
Banyak yang tidak tahu standar bahasa propaganda Rusia yang berlaku di seluruh daratan Rusia yang mengingatkan seperti jaman Pak Harto, siapa berani melawan atau protes akan hilang, dipenjara atau mati di depan pasar. Sekarangpun di Rusia tidak boleh melawan atau protes karena penjara langsung menunggu tanpa proses pengadilan.Â
Demikian juga dengan pasukan dari luar negeri akan diperlakukan sama dengan tentara Rusia, bahkan yang lebih menyedihkan adalah perlakuan tentara Rusia yang sangat diskriminatif terhadap yang bukan kulit putih sesama Rusia apalagi yang dari luar negeri. Meskipun demikian jumlah pasukan luar negeri yang mati dalam perang akan dengan mudah digantikan dengan pasukan bayaran yang baru.Â
Mengapa disebut bayaran, walaupun mereka mati dan tidak menerima bayaran, karena mereka menerima uang kontrak yang diberikan kepada isteri mereka sebanyak $5.000, atau harga nyawa mereka adalah setinggi $5.000, karena belum pernah ada yang kembali. Menurut mereka gaji yang dijanjikan akan lebih tinggi kalau dapat mengoperasikan kendaraan tempur Rusia ketimbang cuma ahli dalam menembakkan AK47.
Lebih jauh tentang kesehatan tentara yang dijanjikan adalah sangat minim, atau tanpa dukungan rumah sakit di pinggiran daerah tempur seperti fasilitas buat tentara Ukraina yang telah menggunakan standard NATO, termasuk rotasi pasukan tempur untuk menggantikan yang sudah burn out yang mulai dilaksanakan sejak 14 Maret kemarin, sedangkan Rusia tidak memiliki program rotasi tentara.Â
Dengan keadaan kritis di perbatasan ini banyak program rotasi yang di cancel bahkan wajib militer dari 30 tahun dimajukan menjadi 25 tahun minimum umur harus wajib masuk militer.
Gentingnya krisis di perbatasan ini juga mulai dikhawatirkan oleh presiden Perancis Emmanuel Macron, juga presiden Estonia yang bersama sama mereka menyerukan menggantikan tentara Ukraina yang berfungsi sebagai penjaga perbatasan yang aman.Â
Maksud dari usul Perancis dan Estonia adalah supaya Ukraina dapat mengkonsentrasikan tentaranya di perbatasan dan fokus mempertahankan perbatasan Ukraina melawan ofensif Rusia. Ini merupakan bentuk kekhawatiran baru Eropa atas agresi Rusia yang tidak segera berhenti, mereka khawatir akan meluas ke Estonia, Polandia, Moldova dan Latvia. Lebih baik mencegah perang timbang perang betulan, atau kata manis militernya deterrent force.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H