Pangandaran. Memasuki era digitalisasi atau industri 4.0, peran sebuah website saat ini terbilang cukup penting bagi sebuah perusahaan. Tanpa terkecuali perusahaan UMKM maupun usaha swadaya masyarakat. Alasannya, media informasi sudah menjadi alat yang sangat penting untuk memasarkan produk dari perusahaan yang ditawarkan. Tak terkecuali peternakan ikan yang dikelola oleh kelompok tani atau peternak ikan yang ada di daerah-daerah. Sebagaimana Kelompok Perikanan Kaliwungu Rahayu, yang berada di Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandara.
Tetapi membuat sebuah website mungkin masih dirasa asing bagi para pengusaha di daerah-daerah karena terkendala equipment maupun tools hingga sumber daya manusia yang mereka miliki untuk bisa mengelola pembuatan website. Hal tersebut tentu menjadi kendala bagi para pengusaha kelompok masyarakat dalam mengembangkan usahanya melalui layanan media digital.
Untuk menjawab tantangan tersebut Prodi Desain Komunikasi Visual dan Prodi Teknik Informatika mencoba mencarikan jalan keluar bagi permasalahan yang tengah dihadapi para kelompok peternak ikan di desa Cintaratu Pangandaran. Beberapa dosen melaksanakan kegiatan untuk kelompok peternak ikan tersebut melalui program pengabdian kepada masyarakat yang memberikan pelayanan dalam membuat website perusahaan kelompok ternak dengan nama website Kaliwungu pada laman http://kaliwungurahayu.com/.
Kegiatan pembuatan website tersebut berlangsung 10 September -- 10 Oktober 2022 bertempat di Dusun Panglanjan, RT 04 RW 02, Desa Cintaratu, Kec. Parigi, Kab. Pangandaran yang melibatkan beberapa dosen DKV ARS University di antaranya Dion Eko Valentino, Bayu Bambang P., Anggi Sugiharti dan Iwan Muhammad Ridwan .
Kelompok Perikanan Kaliwungu Rahayu berdiri sejak tahun 2021 dengan berfokus pada pembenihan ikan konsumsi. memiliki total dua kolam dengan ukuran yang sangat luas yang digunkan dalam proses pembibitan dan pembudidayaan. Dengan adanya dua kolam tersebut, saat ini Peternak Ikan Kaliwungu memiliki ribuan ikan dengan jenis ikan tawes, ikan koi dan ikan mujair yang nantinya pada waktu tertentu, akan dijual kepada agen untuk diistribusikan ke pasar-pasar.Melalu pembuatan website ini diharapkan para peternak ikan di daerah bisa lebih mudah dalam mempromosikan produknya kepada pasar yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H