Sejak melepaskan diri dari Indonesia di tahun 1999 telah membawa perkembangan di sektor teknologi komunikasi dan informasi bagi negara Timor Leste.
Hal ini secara perlahan membuat Timor Leste semakin mandiri dalam mengelola media-media online dalam negerinya.
Internet Timor Leste
Seiring munculnya berbagai media online di Timor Leste membuat negara ini terdorong untuk membangun akses dan sarana internet untuk mendukung aktivitas komunikasi sebagai kebutuhan masyarakat. Â
Pada tahun 1999, pemisahan diri dari Indonesia berdampak pada rusaknya beberapa infrastruktur di negara Timor Leste termasuk infrastruktur komunikasi di negara tersebut. Â Â
Dimana pada tahun 2001 ketikaTimor Leste masih dibawah naungan lembaga administrasi PBB (UNTAET). Pembangunan kembali sistem telekomunikasi Timor Leste di bawa rezim BOTÂ (Build, Oprate, Transfer).
Tahun 2002 dengan adanya penandatanganan kontran konsesi yang diadakan oleh Negara RDTL dan juga Timor Telecom menghasilkan mengenai pengusahaan masing-masing.
Pada 17 Oktober Timor Telecom menjadi perusahaan publik yang pertama kali melayani telekomunikasi di negara Timor Leste.
Timor Telecom mulai beroperasi di Timor Leste pada tahun 2003 dengan kode negara (+670). Jaringan telekomunikasi Telecom di resmikan pada tahun 2004 di pulau Atauro.
Ditahun 2008 peningkatan pengguna Tiomor Telecom sudah mencapai angka 125 ribu pelanggan.Â