Pada desa yang berkabung
apakah kau dengar swara gambus yang lindap
di huma kebun kelapa berkabut asap, mengendap
dengan miris mengajakmu berkencan pada dingin embun
dengan lirih bersahutan memanggil sukmamu dalam ritusritus sendu.
meski kita berdua tiada dapat menolak tiba bala
tidak akan pernah kita jadi sendawa
atau berlusin anak panah
untuk membayar reratusan belasungkawa
kita! anak hawa dan adam
anak dari desa yang temaram
[ kendari, 2011]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H