[caption id="attachment_326562" align="alignnone" width="300" caption="Prabowo Subianto brsama ketua Apdesi Lampung Suhardi Buyung. sumber foto: lampost.co"][/caption]
Sebanyak 2413 kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Lampung mendukung Probowo Subianto menjadi presiden RI 9 Juli 2014 ini.
Apdesi Lampung memberikan pernyataan dukungannya langsung kepada Prabowo Subianto ketika menghadiri undangan Rapat Kerja Daerah Apdesi Provinsi Lampung di Universitas Malahayati, Lampung beberapa waktu lalu. Rakerda ini dihadiri seluruh perangkat desa se provinsi Lampung.
Ketua Apdesi Provinsi Lampung, Suhardi Buyung, mengaku bahwa komitmen Gerindra dan Prabowo Subianto untuk membangun desa /kelurahan perlu di dukung demi kemajuan desa/kelurahan.
Apdesi Lampung menilai visi misi Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa yang akan mengalokasikan dana APBN minimal Rp 1 miliar per desa/kelurahan per tahun merupakan salah satu terobosan pembangunan yang perlu didukung seluruh elemen masyarakat Indonesia.Sebab, pentingnya membangun karena desa merupakan modal dasar pembangunan serta solusi bagi perubahan sosial dan ekonomi masyarakat, juga sebagai basis perubahan pembangunan nasional, untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan perkembangan antar wilayah. Semakin desa maju, sejahtera dan sejajar dengan kota ataupun desa yang sudah maju terlebih dahulu, maka secara otomatis negara juga akan ikut berkembang dan maju.
Masyarakat sejatinya tidak perduli darimana Prabowo Subianto menemukan konsep membangun desa dengan alokasi 1 miliar satu desa. Mau itu didapat dari mencontoh negara lain, atau konsep itu milik kepala negara lain bukanlah persoalan mendasar. Yang paling utama niat Prabowo Subianto untuk memajukan Indonesia mulai dari desa itu yang harus didukung. Masyarakat berharap Presiden RI mendatang mau memprioritaskan pembangunan desa terutama pada kebutuhan dasar seperti infrastuktur jalan, sarana komunikasi, kesehatan, pendidikan, air bersih, dan listrik.
Selama ini yang kita ketahui bahwasanya daerah-daerah tertinggal kondisi infrastukturnya masih sangat buruk dan memprihatinkan. Inilah yang membuat kebanyakan warga desa untuk lebih memilih urbanisasi ke kota besar. Padahal, tingginya tingkat urbanisasi dari desa ke kota-kota besar seperti Ibukota DKI Jakarta, Surabaya, Bandung serta kota besar lainnnya sama sekali tidak memberikan kontribusi terhadap perekonomian. Urbanisasi hanya memberikan sumbangan terhadap tingkat kemiskinan di kota-kota besar.
Kehidupan di perdesaan yang serba terbatas, secara ekonomi maupun sosial budaya. Masyarakat desa juga sulit untuk mengembangkan usahanya. Masyarakat desa yang pada umumnya adalah petani, namun lebih banyak hanya sekesar buruh tani. Mereka tidak memiliki lahan pertanian sebagai sandaran hidup. Maka dari itu desa selalu dikaitkan dengan kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, minim infrastruktur, hingga pelayanan publik yang buruk.
Wajar saja jika masyarakat desa desa lantas memilih untuk urbanisasi ke kota dengan harapan kehidupan yang layak. Akan tetapi tidak semua impian itu terwujud. Bahkan banyak saudara-saudara kita yang hidupnya lebih buruk ketika masih tinggal di desa. Untuk menguranginiat warga desa mengadu nasib di kota besar, desa tempat tinggal mereka harus jadi kekuatan ekonomi bagi warganya.
Progam yang dicanangkan Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia mulai desa, akan semakin mudah dengan disahkannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.Visi-dan Misi yang dicanangkan Prabowo sejalan dengan undang-undang tersebut.
Prabowo Subianto sendiri menyatakan akan memajukan pembangunan desa sebagai percepatan perekonomian serta pembangunan. Ia berjanji akan benar-benar menjalankannya apabila diberi mandat oleh rakyat untuk memimpin bangsa ini pada 2014. Ia dan partainya serta partai pendukung sudah memutuskan, apabila menang program tersebut dapat langsung berjalan. Dana itu langsung diterima desa sebesar Rp1 milliar minimal satu tahun, penggunaannya melalui musyawarah desa.
Jumlah Desa Provinsi Lampung
Lampung Selatan 260 Desa.
Lampung Tengah 294 Desa.
Lampung Timur 264 Desa.
Tulang Bawang 151 Desa.
Tulang Bawang Barat 82 Desa.
Mesuji 75 Desa.
Lampung Utara 247 Desa.
Way Kanan 222 Desa.
Lampung Barat 136 Desa.
Tanggamus 302 Desa.
Pringsewu 131 Desa.
Pesawaran 131 Desa.
Pesisir Barat 118 Desa. sumber data:BPMPD Provinsi Lampung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H