Mohon tunggu...
IWAN KARTIWA
IWAN KARTIWA Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Belajar Berkontemplasi dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isi Pidato Mendikdasmen dan Pesan Semangat HGN 2024

24 November 2024   14:30 Diperbarui: 24 November 2024   14:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Panduan Penyelenggaraan Rangkaian Bulan Guru Nasional Memperingati Hari Guru Nasional 25 November/ Dok Kemendikdasmen)

            

             Senin, 25 November 2024, secara nasional akan diperingati secara bersama-sama sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Untuk tahun ini telah mencapai peringatan yang ke 79 tahun. Adapun tema HGN 2024 ini adalah Guru Hebat, Indonesia Kuat. Dalam sejarah kebangsaan kita, hari tersebut diingat berbarengan dengan lahirnya organisasi profesi guru pertama di Indonesia yang bernama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Oleh karena itu sebagai sebuah refleksi, maka tentu saja peringatan HGN kali ini harus menjadi renungan tersendiri, bahwa saat ini profesi guru di Indonesia sudah sampai pada sebuah perjalanan panjang dan telah menyisakan sejumlah catatan, baik yang membanggakan maupun yang kurang menyenangkan.

            Selanjutnya sudah diketahui banyak kalangan bahwa hingga saat ini, profesi guru senantiasa dihadapkan pada  4 (empat) pokok persoalan prioritas. Keempat pokok persoalan prioritas itu terkait hal kualifikasi, kompetensi, sertifikasi, serta satu hal lain yang sering disingkat dengan nama kesharlindung (yaitu persoalan tentang kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan). Artinya 4 pokok problematika ini selalu menjadi hal utama yang senantiasa berhadapan dengan perbaikan kualitas guru di Indonesia. Hingga selanjutnya persoalan pokok guru itu pun memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan kualitas mutu pendidikan saat ini dan kedepan apabila keempat hal tersebut tidak benar-benar diperhatikan dan diselesaikan sebaik mungkin.

            Pokok persoalan guru ini senantiasa diangkat dan menjadi isu tersendiri dari waktu ke waktu, dari Menteri satu Menteri ke Menteri berikutnya yang ditugaskan mengurusi bidang Pendidikan. Tak terkecuali, pada masa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Merah Putih 2024-2029, yaitu Bapak Abdul Mu'ti, kembali 4 pokok persoalan ini diungkap dan diulas kembali. Dalam isi pidato untuk peringatan HGN 2024, Pak Menteri Abdul Mu'ti kembali menegaskan terkait hal tersebut. "Sejalan dengan visi pendidikan bermutu untuk semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berusaha meningkatkan kualitas para guru melalui tiga program prioritas. Pertama, pemenuhan kualifikasi guru. Terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap, kementerian berusaha memberikan kesempatan bagi para guru untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV/S-1. Kedua, meningkatkan kompetensi guru tidak terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi. Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN PNS dan PPPK, maupun non-ASN. Tahun 2025 akan ada 606 ribu lebih guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran."

            Pada bagian lain ditegaskan pula bahwa, Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun. Guru juga tidak seharusnya melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun. Terkait dengan pelindungan guru, Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana.

            Dalam peringatan HGN 2024, selain memberikan pidato penegasan tentang 4 program prioritas diatas, Pak Menteri Abdul Mu'ti juga memberikan pesan semangat dalam rangkaian HGN 2024 tahun ini. Pesan semangat ini berjumlah 6 (enam) poin. Keenam poin itu meliputi tentang apresiasi, tantangan profesionalisme guru, profil guru yang diharapkan, momentum HGN, perayaan HGN yang penuh makna serta himbauan partisipasi perayaan HGN. Penjelasannya sebagai berikut.

            Pertama, tentang apresiasi. Dipesankan bahwa, Tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat" dalam memperingati Hari Guru Nasional

tahun 2024 merupakan satu bentuk apresiasi terhadap peran penting guru-guru hebat dalam mendampingi dan membina generasi muda Indonesia yang mampu membangun Indonesia menjadi bangsa yang kuat di masa depan.

            Kedua, tantangan profesionalisme guru. Tahun 2045 adalah tahun yang kita cita-citakan sebagai Indonesia Emas, di mana generasi muda kita akan memimpin bangsa ini menuju kemajuan yang unggul di kancah global. Profesionalisme juga adalah tuntutan utama bagi guru hari ini dan di masa akan datang untuk melahirkan Generasi Emas Indonesia 2045.

Ketiga, profil guru yang diharapkan. Guru diharapkan bukan hanya memberikan materi di kelas, namun juga hadir sebagai sosok yang menginspirasi, mendidik karakter, menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, serta mengajarkan semangat pantang menyerah kepada setiap anak bangsa. Guru hadir sebagai pendamping dalam proses anak-anak Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berani menghadapi tantangan zaman. Guru berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang tugasnya mengarahkan murid untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadikan mereka menjadi manusia seutuhnya melalui teladan yang dapat dicontoh.

Keempat, momentum HGN. Bulan Guru Nasional ini tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum bagi kita semua untuk meneguhkan kembali komitmen kita dalam mendukung dan menghargai profesi guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun