Mohon tunggu...
IWAN JEFRI
IWAN JEFRI Mohon Tunggu... -

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT KENDARI UHO

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penantian

2 Desember 2014   19:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3 tahun silam awal pertama masuk kuliah dan menginjakan kaki di UHO, dalam hati bertanya-tanya seperti apa dan bagaimana rasanya orang mengalami perkuliahan di bangku perguruan tinggi. Selam 1 semester berlalu kini rasa penasaran saya selama ini telah terjawab. Hari demi hari, waktu demi waktu serta semeter demi semester. Perjalanan hidup seorang anak kuliahan memang gak gampang butuh proses perjuangan dan semamngat yang tinggi dalam menggapai cita-cita yang selama ini di impikan.

Tidak terasa waktu berputar dan bergulir semakin cepat kini semester telah berganti menjadi semester tua, ini dilakukan karena dukungan dari orang tua, keluarga dan teman-teman yg selalu menjdai motivasi dan inspirasi dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Saat ini sudah menginjak semester 7 dimana penantian dulu akan datang yakni akan mendekati waktu wisuda yang sebentar lagi akan tercapai yang tinggal beberapa langkah lagi. Rasanya senang dan bangga bila ayah dan ibu melihat anaknya telah mengenakan toga yang selama ini bertahun-tahun di perjuangkan sampai titik darah penghabisan yang membutuhkan waktu tenaga ekstra untuk mencapai yang namanya sarjana yang bisa membanggakan orang tua, senang bila melihat kedua orang tua, bangga akan anaknya yang sukssess yang sudah bisa membuktikan pada masyarakat sekitar kalau kita bisa mencapai hal itu. Ungkapan dan perasaan apa lagi yang harus di tunjukan perasaan yang sangat bertubi-tubi, semua perasaan campur aduk.

Hanya ucapan terima kasih kepada allah SWT, orang tua yang sudah rela berkorban mengeluarkan biaya yang begitu besar dalam membiayai pendidikan yang saya tempuh akan tetapi pengorbanan orang tua akan ku balas dengan pembuktian dimn beliau akan ku bahagiakan dengan kesuksesan ku yang nantinya akan berujung pada kebahagian yang berkepanjangan. Terima kasih banyak pada orang tua yg berkorban dengan materi, dukungan dan supportnya. Penantian yang selama bertahun-tahun di nanti kini akhirnya terwujud juga. Terima kasih ayah dan ibu. Love you jasa-jasa kalian tidak akan terlupakan sampai kapan pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun