Mohon tunggu...
Iwan Ikhwanudin
Iwan Ikhwanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

hobi saya tentunya adalah bermain sepak bola dan pencak silat. kadang-kadang saya juga suka membaca dan bermain game online.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pengelolaan Biaya Untuk Meningkatkan Profitabilitas Pada UMKM Tempe Ades Kartasura: Perspektif Akuntansi Manajemen

11 Desember 2024   10:27 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

UMKM diakui sebagai salah satu penggerak utama roda perekonomian indonesia, tidak hanya untuk masyarakat kelas menengah kebawah akan tetapi juga masyarakat menengah ke atas sering kali juga menjalankan UMKM untuk memutar perekonomian mereka agar lebih banyak mendapat saluran pemasukan untuk penghidupan mereka. UMKM memiliki banyak sektor yang sangat menjanjikan untuk dilakukan oleh masyarakat indonesai. salah satu sektor yang sangat menjanjikan di UMKM adalah sektor di bidang makanan. makanan adalah sumber kebutuhan pokok yang utama bagi masyarakat indonesia, dari banyaknya permintaan sehingga menjadikan berkembangnya varian makanan entah itu bahan olahan cepat saji, makanan sehat,  bahan makanan mentah maupun makanan tradisional yang semakin banyaknya varian di era sekarang ini. penulis mengambil salah satu sektor dibidang makanan tradisional yang itu makanan yang sangat khas dimiliki oleh indonesia yaitu tempe. Tempe adalah makanan tradisional yang dimiliki indonesia, dilihat dari banyaknya permintaan terhadap pembelian tempe dikalangan masyarakat menandakan bahwa usaha tempe sangat menjanjikan dan bisa untuk dikembangkan di masa depan. sebagai percontohan dari sektor ini penulis telah melakukan observasi di salah satu rumah produksi tempe yang terkenal di daerah sukoharjo yaitu usaha produksi tempe Ades Kartasura. produk dari tempe Ades Kartasura sudah banyak terjual laku di pasa-pasar, rumah sakit dan pondok pesantren yang ada di daerah sukoharjo. Dengan menawarkan kualitas produk dan rasa yang enak sehingga menjadikan tempe Ades Kartasura banyak diminati sebagian besar masyarakat sukoharjo. Namun, untuk menjaga usaha produksi tempe Ades untuk keberlanjutan dan meningkatkan margin profitabilitasa yang tinggi perlu menerapkan pengelolaan biaya yang efektif dan terencana dengan landasan akuntansi manajemen.

Mengapa Akuntansi Manajemen Penting untuk UMKM?

Akuntansi manajemen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data keuangan dan non-keuangan guna mendukung pengambilan keputusan strategis. Dalam konteks Tempe Ades, akuntansi manajemen dapat membantu pemilik usaha memahami struktur biaya, menentukan harga jual yang kompetitif, dan merencanakan anggaran dengan lebih efisien. Dengan informasi yang lebih rinci, UMKM dapat meminimalkan pengeluyaran berlebih, meningkatkan efisiensi operasional, dan memaksimalkan laba.

Dalam praktiknya, akuntansi manajemen membantu membedakan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari volume produksi, seperti sewa tempat, depresiasi mesin, dan gaji staf tetap. Sementara itu, biaya variabel berubah seiring volume produksi, seperti bahan baku, bahan pembungkus, dan tenaga kerja langsung. Pemahaman mendalam tentang biaya ini menjadi dasar dalam menghitung titik impas (break-even point), sehingga Tempe Ades dapat menentukan jumlah minimum penjualan untuk menutupi semua biaya.

Pengelolaan Biaya Tetap

Biaya tetap sering kali menjadi beban besar bagi UMKM, terutama jika kapasitas produksi belum optimal. Tempe Ades dapat mengelola biaya tetap dengan memaksimalkan pemanfaatan aset yang dimiliki. Salah satu caranya adalah berbagi sumber daya dengan UMKM lain, seperti berbagi tempat produksi atau alat fermentasi. Kolaborasi semacam ini dapat menekan biaya tetap tanpa mengorbankan kualitas produk.

Selain itu, Tempe Ades juga dapat mempertimbangkan investasi dalam peralatan yang lebih efisien untuk jangka panjang. Misalnya, mengganti proses fermentasi manual dengan teknologi otomatis yang tidak hanya mempercepat produksi tetapi juga mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual. Meskipun investasi awalnya besar, penghematan biaya tetap yang diperoleh dalam jangka panjang akan mendukung peningkatan profitabilitas.

Pengelolaan Biaya Variabel

Biaya variabel seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung sering kali lebih sulit dikendalikan karena sifatnya yang fluktuatif. Dalam kasus Tempe Ades, harga kedelai sebagai bahan baku utama dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti cuaca dan permintaan pasar. Untuk mengurangi risiko kenaikan harga, Tempe Ades dapat menjalin kontrak jangka panjang dengan petani lokal atau koperasi produsen kedelai. Langkah ini tidak hanya memberikan stabilitas harga tetapi juga mendukung keberlanjutan petani lokal.

Penerapan kontrol kualitas juga sangat penting untuk menekan biaya variabel. Dengan meminimalkan produk cacat dan pemborosan bahan baku, Tempe Ades dapat mengurangi biaya per unit produk. Selain itu, inovasi dalam bahan baku seperti penggunaan kedelai lokal yang lebih terjangkau dapat menjadi alternatif untuk menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas.

Diversifikasi Produk sebagai Pendukung Skala Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun