Mohon tunggu...
Iwan Husain
Iwan Husain Mohon Tunggu... Guru - guru

keilmuan dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dimanakah Pancasila?

2 Juni 2023   01:24 Diperbarui: 2 Juni 2023   01:43 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penulis:Iwan Husain 

Kita berharap di Negara kita, lemabaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) harus memaksimalkan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Sehingga polemik di atas bisa tidak terjadi lagi. Melihat kinerja di lapangan lembaga ini kurang berperan aktif dalam menjawab berbagai macam persoalan yang ada. Contoh kecil persoalan radikalimse di kampus menurut hasil survey yang di temukan setara institute di 10 kampus ternama Indonesia masih Nampak terlihat. Bahkan program program kinerja lembaga ini belum terlihat secara nyata di lapangan memberikan kebermanfaatan dalam konteks penguatan ideology pancasila ini . lembaga ini cukup rakus dalam menghabiskan anggaran, tercatat pada tahun 2023 DPR menyetujui pagu anggaran sebanyak 357 miliar, bukan maen gez....

Membumikan Pancasila di kehidupan nyata 

Setiap anak bangsa haruslah menjalankan sila sila pancasila dalam kehidupan sehari harinya entah itu ia petani, buruh, pejabat, rakyat, sesuai dengan kesangupanya sehingga terwujud msyarakat pancasilais. Serta yang paling bertanggung jawab adalah mereka yang berada wilayah pemerintahan dan kekuasaan. Apabila kelompok pemerintah berada di garda terdepan dalam menegakkan pancasila maka elemen masyarakat akan mengikut dan mencotnoh kepada pemimpinya. Sebagai mana sosiolog kenamaan Ibnu Khaldun menyatakan bahwa pemimpin memiliki peran besar dalam membentuk perkembangan masyarakat (Mukaddimah ibnu khaldun: 29) maka akan terwujud Masyarakat pancasilais yang merasakan keadilan, kemakmuran, dan bermartabat di negerinya sendiri.

Pembaca yang budiman, kita harus secara arif belajar dari sejarah bangsa kita. Olehnya itu memperingati hari pancasila di tanggal 1 ini adalah bagaimana mengambil semangat pergolakan pemikiran oleh para founding fathers kita merumuskan pancasila. Dengan mengambil pelajaran dari setiap proses peristiwa perumusan pancasila sebelum proses situ lahir pada 1 juni 1945 maka akan lahir energi baru yaitu semangat intelektualitas kita perlu di tingkatkan, semangat baca buku, diskusi menulis harus di budayakan sebagai bagian mencontoh dari tokoh politik yang merumuskan pancasila. Mereka bukan tipekal bucinisme tingkat tinggi, hobi scroll tik tok ig dll. Mereka adalah pemikir dan pejuang yang hobi membaca buku, berjuang untuk kemaslahatan umat dan bangsa. 

Kemudian di tengah era disrupsi teknologi yang pesat ini kita mengalami degradasi moralitas, pancasila harus hadir dalam diri kita untuk membentengi dan memfilter fenomena kemerosotan karakter dan akhlak. Yang mendominasi korban era disrupsi ini adalah pemuda generasi milenial dan zelenial. Dimana kita memasuki zaman viralisme, mencontoh yang sedang trend apa yang dilakukan oleh orang ataupun bangsa lain sehingga kita kehilangan karakter jati diri kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya sopan santun, rasa malu yang tinggi dan terbentuklah mentalitas pecundang dan totalitarian akibat tak mewarisi nilai budaya yang berasal dari warisan nenek moyang terdahulu . Dunia maya yang mempertontonkan kebebasan sex, konten negative yang bernuansa pronografi telah menjadi konsumsi andalan kita. kemanusian yang beradab adalah filosofi masyarakat Indonesia. Maka memaknai hari kelahiran pancasila adalah mengembalikan amanah panacasila agar menjadi manusia yang berakarakter punya nilai dan beradab.

Penulis yakin dalam parah tokoh bangsa kita menginginkan pancasila itu hadir dalam dunia nyata bukan dalam teks semata, bukan pada gambar pancasila yang ditempel di dinding ruangan. Pancasila yang konkret adalah dimana masyarakat hidup tak membeli air, pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan pengelolaan sumber daya alam Indonesia dinikmati oleh rakyat Indonesia. Pointnya kita ingin mewujudkan masyrakat pancasila yang adil dan makmur dan di berkahi oleh Tuhan yang maha esa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun