Mohon tunggu...
Iwan Basuki
Iwan Basuki Mohon Tunggu... wiraswasta -

hubungi saya di chess.com/iwanb86

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pantai Tempuran

7 Oktober 2014   08:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:05 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Target penulisan utama telah tercapai, yaitu tentang illegal fishing, tentang ikan paus, dan cuaca terburuk yang dialami. Dan selanjutnya teknik menangkap ikan, saya kira tidak terlalu penting kecuali bagi mereka yang menyukai, dan bagaimana upaya untuk menyelamatkan diri.

2. Kemudian tentang sengketa nelayan, saya tidak berani mengungkapkannya karena sangat sensitif dan tidak berniat mengungkapkan dalam satu pos. Sebagai gambaran bahwa semua armada Juana, Pekalongan, dan Tegal bertambat di kepulauan Krayaan selama 2 pekan untuk mengupayakan damai. Bermaksud bahwa betapa luasnya wilayah sehingga media dan wartawan tak mungkin dapat menyoroti semua peristiwa. Ada pun sebaran berita itu cepat karena komunikasi radio setiap harinya dan juga memantau berita RRI. Kabar hasutan bisa berbuntut negatif hingga bersilang, beruntung langkah baik yang diambil para nahkoda, setelah bermusyawarah lalu berangkatlah rombongan nakhoda itu menuju pemerintahan provinsi setempat. Tentang cerita ini pasti ada karena yang tertambat sangat banyak sementara satu armada sebanyak 50 awak. Yang beredar diantara awak adalah simpang siur dan pasti beda cerita. Apa yang terjadi, merekalah para nakhoda yang berangkat itu sumber berita terpercaya. Yang saya tangkap adalah sebuah kapal mendapat tangkapan udang mulus dengan tonase besar dan kabarnya terdengar oleh mereka sehingga memicu kemarahan.

3. Itulah semua topik utama telah diungkapkan dan disimpan di kompasiana ini. Bermula dari ingin tahu dan berkesempatan, dan mengambil kesempatan itu. Saya ingat-ingat dari waktu ke waktu untuk bahan catatan. Untuk pribadi tak ada gunanya, dan selama itu berpikir apakah ada gunanya dunia ini untukku di kemudian hari. Mendengar kata hati jawabnya ambillah kesempatan ini dan catatlah semuanya untuk anakku. Itulah yang terlintas di benakku sekaligus cinta negri.

4. Kesadaran atas negri tumbuh sejak melihat peta, ketika kelas 3  saya melihat buku peta dan menyadari bahwa saya dekat laut, hingga dibelikan sepeda sehingga sampai di pantai Tempuran di waktu kelas 4 SDN Jatiragas 2. Saya sampai di hutan bakau dan memandang laut cukup lama. Ini adalah catatan pertama tentang laut sekaligus apa yang diributkan di televisi tentang pelabuhan internasional di muara Ciparage, Tempuran.

5. Apa artinya pos dengan judul ini, tentu sangat berarti bagi penulis sendiri. Adalah tentang tema kelautan yang utama dan rencana pembangunan  pelabuhan internasional. Tentang pembangunan pelabuhan Cilamaya saya kira masih dalam bentuk rencana sejak lama dan tiang pancangnya atau peluit starnya belum di mulai. Dan jika pun dimulai pembangunannya menempuh waktu yang lama hingga selesai. Dan difungsikan dalam waktu cukup lama, berdasarkan apa yang disimak di televisi. Dan karena acara televisi itulah saya bergerak hati untuk menulis, tetapi bukan tentang pelabuhan itu.

6. Apa yang kamu ketahui tentang kelautan? Saya cukup lama berada di jalur pelayaran internasional selat Makassar dan selat Lombok, sering menemui berbagai jenis kapal kontener besar menuju Australia dan sebaliknya. Jika berada di luar jalur internasional tentu hal itu jarang di dapat.

7. Dan apa yang kamu ketahui tentang kelautan? Saya presentasikan sebagai berikut. Kapal TNI AL pernah saya lihat. Kapal feri dengan berbagai jenis, ukuran kecil seperti di Karimun jawa, ukuran besar, dan jenis perahu besar dengan kecepatan tinggi. Berbagai jenis kapal kontener, yang paling kecil antara 40-50 meter panjangnya yang pernah saya lihat. Perahu tongkang pengangkut batubara. Jenis kapal pinisi grup Makasar dan grup Madura. Pure seine grup Juana, Batang, Pekalongan, dan Tegal. Perahu tuna dan jenis perahu long net pada pos illegal fishing. Perahu motor grup Makasar, Madura, Palembang, dan Bonang. Tentang perahu Palembang, perahu itu pernah menghampiri untuk menanyakan arah dan spot ikan di Kangean. Jenis perahu sampan juga masuk hitungan, mereka mengarungi lautan lepas dengan menggunakan layar dengan alat tangkap berupa mata kail, sebagian menggunakan jala ikan tongkol. Jenis nelayan pinggiran. Speed boat dan perahu angkutan seperti yang di lihat di Krayaan. Dan jenis perahu layar wisatawan Australia, ketika itu ada even berlayar bertemu di Karimun jaya berjumlah 3 perahu, mereka menginap di hotel dan berjalan-jalan menemui penduduk.

8. Saya ceritakan semua yang diketahui untuk mereka yang bertanya. Sebagaimana saya dahulu bertanya-tanya. Pasca Mei 1998, surat kabar dan televisi sering membahas potensi ikan laut dan kemudian kabinet Gusdur membentuk departemen kelautan dan perikanan, maka sayapun bergerak ke sana. Terlebih ketika peristiwa Mei itu saya bekerja di Pelabuhan ratu, saya menyoroti beberapa anak nelayan 10 tahun berenang di pantai Cisolok tanpa takut padahal setiap sore terdengar suara ombak berderu.

9. Dunia itu sudah cukup bagiku, tetapi menaruh perhatian besar. Pernah bercerita tentang regenerasi, tentunya saya tujukan kepada mereka generasi pelajar yang berminat untuk mununtut ilmu dengan sungguh-sungguh dan menetapkan pilihan. Apakah nahkoda, juru mesin, juru masak, juru selam dan juru arus,  dll, maka tetapkanlah pilihan dan jenjang karir. Pilihan ini bukan pilihan mentah-mentah atau setengah hati. Seperti SMK Maritim, STIP dan jenis perguruan tinggi lainnya, mereka menuju pekerjaan formal. Tetapi selebihnya adalah dunia kerja non formal, akan lebih baik jika didasari ilmu pengetahuan dan kecakapan. Sekali terjun ke dunia itu dan telah berketetapan hati maka jenjang karirnya menuju nahkoda dan juragan, atau orang yang dituakan/ orang senior. Jika berniat ingin menjadi nahkoda, yang saya tahu dan bukan sebagai saran, adalah mengikuti KLM dengan awak 7 orang mereka bergantian mengemudikan kapal berlayar selama 7 hari dalam 1 trip Ujungpandang-Juana. Setelah berkemampuan maka ikutlah pure seine, berlayar 60 hari hingga 2 kali 60 hari. Pandailah bergaul dan bersikap baik hingga diterima di ring utama maka kesempatan terbuka sebagai tenaga bantu dan tenaga pengganti. Di pure saine yang mengemudikan adalah tangan kanannya sesuai perintah haluan apabila nahkoda lepas tangan. Selebihnya baca pelaut iddotwiki, dan seterusnya.

10. Tentang pantai Tempuran adalah sebuah kenangan dimasa lampau ketika saya berkeinginan menuju laut, naik sepeda menyusuri jalan. Momen yang paling di ingat adalah ketika memasuki hutan bakau dan memandang laut cukup lama disela-sela pohon itu. Tetapi ceritaku tentang kelautan sudah saya tutup dan saya enggan kembali ke dunia itu. Harapanku adalah kabar baik bagi kaum nelayan terutama dan terpeliharanya ekosistem laut, baik di pinggir pantai maupun di tengah laut. Adalah sebagai bentuk perhatian, semoga apa yang saya alami dan apa yang saya tuliskan tidak sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun