Mohon tunggu...
Muhammad Riswan Hulalata
Muhammad Riswan Hulalata Mohon Tunggu... Mahasiswa -

"Sejak lahir hingga dewasa hidup di lingkungan dan tempat yang berbeda, terlanjur mencintai dunia fotografi dan saat ini sedang menekuni dunia jurnalistik"

Selanjutnya

Tutup

Bola

Masa Kejayaan Itu Telah Usai, Terima Kasih Iniesta Cs

28 Juni 2016   13:29 Diperbarui: 28 Juni 2016   13:35 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kejuaraan sepak bola Eropa UEFA sebenarnya gelaran paling diminati para pencinta sepak bola pria di dunia setelah world cup (piala dunia), di tempat selanjutnya diisi dengan gelaran copa america dan piala asia. Mungkin karena materi pemain-pemain eropa lebih dominan menarik daya pikat penggila bola.

Bagaimana tidak, disana banyak negara-negara yang menjadi pusat gelaran ternama yang sering kita tonton, sebut saja liga inggris, liga spanyol, liga parancis, liga italy hingga liga portugal dan masih banyak lagi liga yang dibilang berkualitas.

Gelaran turnamen sepakbola Euro ini dihelat setiap empat tahun sekali yang sudah dimulai sejak tahun 1960. Dulunya sering disebut dengan piala negara-negara eropa. Namanya berubah ke nama hari ini sejak 1968 yang pada waktu itu Italy sebagai tuan rumah sekaligus mengangkat Tropy pertama mereka. Lalu pada 1996 dimulai dengan turnamen serta kejuaraan tertentu sering disebut dalam bentuk Euro 2012, dan tahun-tahun lain.

Pada masa memasuki era abad ke 20 saya dengan semangat-semangatnya mengikuti euforia turnamen terbesar eropa ini, tim yang saya unggulkan tak selalu menjadi unggulan. Ya sebut saja negara besutan Innaki Saez pada masa tahun 2002-2004, yaitu SPAIN (Spanyol). saat itu spanyol belum seberuntung saat ini, masuk seperempat final saja sudah saya banggakan.

Di tahun berikut, Jose Luis Aragones Suarez menjadi pelatih selanjutnya yang menggantikan Innake Saez yakni pada tahun 2004-2008, namun spanyol lagi-lagi tak bisa berbuat apa-apa di kanca sepak bola internasional. Baru di masa keemasan spanyol di tangani oleh Vicente del Bosque pada tahun 2008-Sekarang.

Masa keemasan itu dimulai saat Spanyol menjuarai piala EURO 2008 yang di helat di Austria dan Swiss. Tak hanya berhenti disitu, spanyol yang membawa materi pemain-pemain terbaik tak puas dengan EURO mereka membawa pulang Piala Dunia untuk pertama kalinya saat mengalahkan Belanda dengan gol semata wayang Iniesta pada tahun 2010.

Luar biasa pencapaian itu, tak puas menjadi juara bertahan, spanyol akhirnya mengukir sejarah baru, menjadi negara satu-satunya dalam sejarah yang memenangi gelar berturut-turut, dengan membawa pulang trophy Euro 2012 di Polandia dan Ukraina, yang mengalahkan Italia 4-0 di final di Kiev, Ukraina.

Namun spanyol yang dulu tidaklah seperti sekarang, sejak mengikuti turnamen piala dunia 2014, spanyol mulai meredup ketika dikalahkan di fase group oleh tim orange yang membawa misi balas dendam saat itu. Tahun ini EURO yg diadakan di Prancis, di babak 16 besar Spanyol harus pulang lebih awal bersama inggris setelah di tundukkan oleh Italy dengan skor 2-0, yang mana italy juga membawa misi balas dendam atas kekalahan final Euro 2012.

Saya tidak bersedih ketika Spanyol yang begitu saya gemari kalah di Euro 2016. Saat dimana Raul Gonzales Cs hingga Sergio Ramos Cs adalah tim terbaik yang pernah saya ikuti membuat saya tau arti sebuah pencapaian dan pengorbanan. Kalau kita sanggup merayakan suatu kemenangan, kenapa tidak dengan menerima kekalahan.

Setidaknya spanyol pernah menjadi tim terbaik dunia, dengan materi terbaik pula, namun masa itu hanya akan ada di buku-buku dan artikel sejarah. Karena masa kejayaan iniesta cs telah sampai pada puncak dimana semua negara menginginkannya, dan spanyol sudah membuktikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun