Mohon tunggu...
Iwan Abdurrahman
Iwan Abdurrahman Mohon Tunggu...

Seorang IT enthusiast yang bekerja di bidang IT sejak tahun 1998, saat ini bekerja sebagai Marketing di sebuah Jasa Telekomunikasi Swasta.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Danau Salam UI: Alternatif Wisata dan Problem Sampah

16 November 2012   03:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:16 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Salam UI (From Album Danau Salam UI) Hari minggu lalu (11 November 2012) saya berkesempatan jalan-jalan lagi ke kampus UI. Pada hari itu saya diundang makan siang dalam rangka syukuran ulang tahun pernikahan teman kuliah saya dulu (Riri) di Gubug Makan Mang Engking Danau Salam UI. Kampus UI di Depok memiliki enam danau atau situ yang merupakan singkatan dari kata KAMPUS (Kenanga, Agatis, Mahoni, Puspa, Ulin, dan Salam). Dan Letak Restoran Mang Engking sendiri ditepi Danau Salam. Sengaja saya datang lebih awal dan mengajak anak saya Nadira yang baru selesai mengikuti ekskul karate di sekolahnya. Saya berkeliling menikmati suasana kampus. Meskipun suasananya sejuk dan asri ada yang jadi keprihatinan saya yaitu sampah dibeberapa lingkunga dan danau kampus.

diambil dari http://www.ui.ac.id/images/campus-depok.jpg (From Album Danau Salam UI) Saya melihat banyak sampah di saluran penghubung danau dari Pusat Studi Jepang ke arah Hollywood, saya tidak tahu apakah sampah tersebut berasal dari sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung di lingkungan kampus atau berasal dari luar kampus (sumber air danau berasal dari luar kampus yang inlet-nya berada di Pasar Kemiri muka, Depok). Sampah-sampah yang dibuang ke aliran sungai akhirnya terbawa ke dalam kampus, akibatnya terjadi penumpukan sampah di danau-danau dalam kampus, atau kombinasi dari pengunjung dan dari luar kampus. Apabila tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan pencemaran dan mempercepat pendangkalan.
Tumpukan Sampah (From Album Danau Salam UI)
Hollywood UI dengan air danau yang keruh dan kotor (From Album Danau Salam UI) Keinginan untuk memfungsikan kampus untuk menjadi salah satu alternatif wisata lingkungan dan sosial (sosio eco turism) menghadapi kendala karena tingginya pengunjung (terutama pada hari libur) yang melebihi daya dukung kampus. Lingkungan sekitar kampus yang heterogen (tingkat pengetahuan dan kesadaran) dengan segala perilakunya memberi dampak negatif sehingga mempercepat kerusakan di lingkungan kampus. Pendangkalan danau-danau di kampus UI akan mengurangi daya dukung danau sebagai wilayah resapan air sebelum masuk ke Jakarta. Sumber air danau yang tercemar akan mengurangi kualitas air (air berwarna hijau pekat, berbau) sehingga dikhawatirkan tidak dapat dimanfaatkan bahkan malah menimbulkan penyakit dan dampak lingkungan. Perlu penangangan serius untuk melakukan normalisasi danau-danau tersebut. Saya yakin pihak kampus telah melakukan upaya-upaya dari melakukan himbauan seperti jangan buang sampah sembarangan, mencoret-coret, dan bahkan tidak merusak fasilitas kampus. Tetapi hal tersebut tidaklah mudah. Selain sebagai tempat rekreasi, danau di kampus UI juga sering digunakan untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan bahkan untuk latihan TIM SAR. Saya melihat ada kegiatan pembuatan Pembangkit Listrik Mikro Hidro dari Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta untuk keperluan praktik mahasiswa dan latihan penyelamatan tim SAR di Danau Salam.
Kegiatan Pelatihan SAR (From Danau Salam UI)
PLMH (From Album Danau Salam UI) Bagi masyarakat yang ingin berekreasi di kampus, dapat melakukan hal sederhana yang justru sangat membantu yaitu mematuhi segala peraturan dan himbauan yang ada. Membawa kembali sampah (bekas bungkus makanan/minuman) keluar kampus atau membuang ketempat sampah yang telah disediakan. Mudah-mudah bermanfaat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun