Mohon tunggu...
Iwan Prihartono
Iwan Prihartono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

...masih zero dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

ahhh-ihhh-ahhh (nyanyian korupsi)

11 Desember 2011   12:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

ahhh-ihhh-ahhh

walau sudah merah putih


ah-ih-ah

merah putih masih perih

saksikan kemiskinan ngangkang!

ah-ih-ah

merah putih makin perih

saksikan korupsi memperkosa kemerdekaan!


"kemiskinan oh kemiskinan

korupsi oh korupsi

kemerdekaan oh kemerdekaan

uh-ah-ih-oh

oh-ah-ih-oh!"


maka itulah top-hit terbaru

di mana-mana, di nusantara


..........

..........


Ditulis oleh Hamid Jabbar (27 Juli 1949-29 Mei 2004) pada tahun 1993, delapanbelas tahun yang lalu. Sebuah puisi yang masih (bahkan makin) cocok untuk kondisi sekarang, di mana berita tentang korupsi beredar di mana-mana.

Di tempat tongkrongan, di koran, di radio, di majalah, apalagi di dunia maya dan televisi. 'Nyanyian' tentang korupsi sepertinya menjadi 'top-hit' setiap hari, setiap jam. Dan, yang pasti, sepertinya korupsi (dan tentunya sang koruptor) masih bertaji di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun