Mohon tunggu...
Mohamad Kurniawan
Mohamad Kurniawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausahawan sosial bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya insani.

Setiap orang adalah guru. Setiap tempat adalah sekolah. Setiap waktu adalah belajar. Menulis adalah untuk mengabadikan semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah dan Pendidikan Karakter Anak

8 September 2020   22:40 Diperbarui: 8 September 2020   22:35 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, kisah bisa mengajar anak untuk memiliki sikap pantang menyerah. Tentu kita sangat paham, hampir dalam semua cerita, seorang protagonis atau lakon akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya di awal cerita. 

Happy ending, setelah melalui perjuangan heroik, hampir menjadi resep umum dalam setiap bangunan cerita. Setidaknya demikian cerita-cerita yang saya baca, tonton dan dengar. Nilai-nilai perjuangan menuju akhir bahagia dari tokoh protagonis tersebut bisa menjadi bahan ajar pendidikan karakter yang luar biasa.

Kedua, mengajar anak tentang keragaman budaya. Latar belakang sebuah cerita mengandung unsur tempat, kondisi sosio kultural masyarakat, kuliner, waktu yang amat sangat beragam. Hal ini menjadi sebuah kesempatan untuk mengajarkan keragaman budaya kepada anak-anak.

Ketiga, meningkatkan daya imajinasi. Setiap kisah punya kekuatan membangkitkan imajinasi pembaca, penonton dan pendengarnya. Imajinasi tanpa batas. Belum lagi perpaduan alur cerita, karakter tokoh-tokohnya, setting tempat dan waktu akan menambah kuatnya imajinasi kita.

Keempat, meningkatkan sikap berpikir kritis. Melalui kisah yang beralur cerita unik, tak gampang ditebak, dinamis, akan melatih pembaca atau pendengar atau penonton berpikir kritis.  

Kelima, memberikan pelajaran moral. Hampir dalam setiap cerita, apapun endingnya, selalu dapat kita petik pelajaran moral darinya. Entah itu tentang sikap saling menghormati, cinta kepada orang tua, respek pada sesame, empati. Apapun kisahnya, pasti ada pelajaran moral yang bisa kita petik. Dan ini sangat penting untuk mendidik anak-anak kita.

Keenam, mempererat ikatan hubungan orang tua dan anak. Membacakan cerita kepada anak adalah satu media yang efektif untuk meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.

Sebagai penutup saya ingin kutip pernyataan Albert Einstein,"Bila kita ingin melihat anak-anak kita cerdas, maka seringlah membacakan kisah atau cerita. Dan bila ingin melihat mereka lebih cerdas lagi, maka bacakan mereka cerita lebih sering lagi".

Bila kita renungkan lebih dalam keenam manfaat cerita di atas dan pernyataan Albert Einstein tersebut, maka sudah seharusnya kita paham mengapa sepertiga isi Al Qur'an adalah kisah.

Selamat belajar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun