Mohon tunggu...
iwan demank
iwan demank Mohon Tunggu... -

penuh semangat belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Maling Insyaf Dijauhi, Maling Loyal Didekati

25 Februari 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:42 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maling Insyaf Dijauhi, Maling Loyal Didekati

Anas urbaningrum, politikus sekaligus ketua Umum Partai Demokrat sejak dijadikan tersngka oleh KPK, ada hal yang menarik dan ambigu bagi diri saya dan mungkin bagi sebagian masyarakat. Hal tersebut yaitu dengan datangya poli Tikus-politikus, tokoh masyarakat yang menengok ke rumah Anas. Hal tersebut adalah aneh, ketika kita melihat dan mendalami motivasi orang orang tersebut. Maka akan saya coba analisis satu persatu kemungkinan motivasi serta logika terbalik yang mungkin menjadi dasar tindakan tersebut, dan maaf kalau ada yang tersinggung atau tidak berkenan, karena ini Cuma analisa ngawur seorang yang awam terhadap politik. Saya memposisikan sebgai pembezuk Anas.

Bersimpati. Sebagai sama sama politikus pemakan uang rakyat, sudah seharusnya kita bersimpati terhadap teman kita yang lagi ketiban sial kena KPK. Kami menganggap bahwa nasib teman kami sedang apes, istilahnya kalah judi rolet.

Ikut prihatin. Ya, kami ikut prihatin kenapa KPK begitu kejamnya terhadap teman kami dengan menjadikannya pesakitan.

Memberi dukungan moril. Supaya nanti Anas tidak nyokot kami, kroni-kroninya, kuat dalam berbohong dan memanipulasi fakta. Agar tidak banyak lagi teman kami yang dijadikan tumbal.

Mendoakan. Kami mendoakan supaya bang anas tidak dihukum terlalu lama dan hartanya disita.

Memohon. Memohon agar diri saya jangan disebut-sebut dalam persidangan. Please deh.

Mengadakan Pertemuan. Bagaimana kita bisa memelintir fakta dan mengelabui hakim dan masyarakat.

Ngobrol. Kami kan teman lama, jangan bilang2 dong rahasia saya, nanti ketahuan dong korupsi saya.

Memang, kita hidup di Negara serba terbalik logikanya, kayaknya gak ada yang dating untuk memberikan motivasi kepada Anas supaya dia mengungkapkan segala fakta korupsi yang dia ketahui. Bedanya Anas dan Nazarudin apa ya? Saya menganggap Nazarudin lebih jujur dan Gentelmen dibanding Anas. Nazarudin mengungkap fakta, Anas menyembunyikan fakta. Sssstttt…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun