Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menafsirkan Merdeka

17 Agustus 2024   21:13 Diperbarui: 17 Agustus 2024   21:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto: dokumen pribadi


Hari suka cita bernama kemerdekaan
Semua tumpah ruah di jalan
Warna merah dan putih berpadu satu
Menyuarakan pekik yang padu
Indonesia merdeka

Mimpi dan realita tergambar di jalan
Ada yang berbaju seadanya ala pejuang
Ada yang berbaju coklat seperti polisi
Ada yang berbaju loreng mirip tentara
Ada yang berkemeja putih gaya pilot
Ada yang berseragam putih bernoda darah
suster ngesot jadi idola

Banyak yang hanya berkemben handuk
Banyak yang menyulap diri: jadi kanak-kanak
Jadi ibu hamil yang tak bersuami
Jadi waria bergaun tak berlengan
Jadi hantu gentayangan
Semua bebas memilih takdir

Di jalan semua tertawa
Seakan lupa pada kenyataan
Kemusykilan ditumbangkan
Kenyataan pahit dinihilkan
Kepongahan dilawan
Keterpinggiran dikesampingkan
Semua mengagungkan keinginan

Inilah hari merdeka
Hari terbebas dari segala belenggu
Semua bebas sebebas-bebasnya
Tak ada yang bisa memasung
Keinginan yang berbatas langit

Inilah hari merdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun