Seorang perempuan tua yang wajah tidak ingin foto dan wajahnya tidak ingin di publish. Itulah salah satu keunikan perempuan tua ini. Selain wajahnya keriput, berwarna kulit sangat gelap kelihatannya bahwa perempuan tersebut tak pernah mandi beberapa jangka waktu yang lumayan lama. Itulah sekilas tentang seorang perempuan tua yang tinggal beberapa puluh tahun lamanya di tepi mulut goa Langse, Bantul.
[caption id="attachment_321853" align="aligncenter" width="300" caption="doc.pribadi"][/caption]
Ia telah berpuluh – puluh tahun tinggal di Goa tersebut tanpa seorangpun yang menemaninya selain binatang peliharaannya. Dan ketika malam hari tiba tak ada satu lampu penerangan milik negara yang menemaninya. Selain lampu teplok atau lampu dinding dan cahaya bulan yang menjadi penerangan buatnya.
[caption id="attachment_321857" align="aligncenter" width="300" caption="doc.pribadi"]
Perempuan tua ini hanya bisa mendapatkan rejeki untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, melalui para wisatawan yang datang ke tempat itu. Meskipun wisatawan yang datang ke tempat ini setiap bulannya bisa di hitung dengan jari. Melihat medan jalan yang sangat terjal dan sangat sempit. Dan juga kurangnya promosi pemerintah daerah terhadap goa ini masih sangat kurang.
Walaupun demikian perempuan tua ini sangat menyukai tinggal di tempat ini, karena selain bisa tinggal di tempat ini dengan gratis. Ia juga bisa menjadi penjaga goa Langse, karena kadang – kadang goa ini sering di pakai untuk bersemedi oleh orang – orang yang berilmu tinggi baik dari Solo,Yogyakarta dan beberapa daerah yang lainnya pernah bersemedi di tempat ini.
Sultan Hamengkubowo ke IX  pernah berkunjung ke goa ini untuk bersemedi. Walaupun dari wajah perempuan ini kelihatan bahwa ia adalah  seseorang sangat miskin, yang jauh dari keluarga dan masyarakat karena untuk ke goa ini harus berjalan kaki sejauh 5 KM dengan medan jalan yang sangat sulit. Dan juga tempat tinggal perempuan ini sangat jauh dari standar layak menjadi tempat tinggal. Meskipun demikian tampaknya ia sangat senang menghadapi itu semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H