Perang diantara Rusia dan Ukraina semakin hari semakin berkecambuk. Selama ini akibat perang tidak pernah bermanfaat bagi penduduk setempat. Kebanyakan perang banyak menyisihkan kehancuran, baik dari segi Fasilitas Umum, Roda Perekonomian Masyarakat, dan Traumatik masyarakat korban perang.
Ada baiknya perang adalah pilihan terakhir dalam menyelesai sebuah permasalahan dari konflik antara kedua negara maupun antara daerah. Lebih baik penyelesai sebuah konflik diselesaikan di meja perundingan. Meskipun terkadang sulit dilakukan saat yang berkepentingan dalam sebuah konflik tersebut negara-negara super power. Seperti beberapa hari yang lalu saat konflik perang antara Rusia dan Ukraina berkecambuk Presiden As Joe Biden mengeluarkan sebuah pernyataan: Â
Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia.
Membalas pernyataan dari Presiden As Joe Biden ini Presiden Rusia Vladmir Putin membuat statmen tidak terencana di sebuah chanel Televisi Nasional
Siapa pun yang mencoba menggangu dan ikut campur urusan kami, dan bahkan menciptakan ancaman bagi negara dan rakyat kami, harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan datang secepat mungkin dan memberikan konsekuensi yang belum pernah Anda alami dalam sejarah Anda."
Ucap Putin berapi-api dalam pidatonya pada Kamis (24/2) dikutip dari Tempo.com. Dikutip CNN, ancamana itu secara tidak langsung diutarakan Putin terhadap Amerika Serikat dan Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) yang selama ini membela Ukraina mati-matian.
Melihat kebelakang kisah antara Amerika Serikat dan Rusia
Tidak bisa dipungkiri hubungan negara Amerika Serikat dan Rusia bagaikan kisah film kartun Tom and Jerry hari ini akur dan beberapa saat kemudian saling mengejar satu sama lain.
Tidak bisa dipungkiri negara Paman Sam semakin maju dibandingkan negara pesaing utamanya Rusia. Diberbagai sektor Amerika Serikat lebih banyak mengintervensi hubungan banyak negara kecil, misalkan saja negara Indonesia (Free port), dll. Meskipun demikian, tahun 1991 Bernard Baruch dan Walter Lippman dari AS mengistilahkan hubungan Amerika Serikat dan Rusia "Perang Dingin"
Terakhir kali hubungan Amerika Serikat dan Rusia sempat sedikit  memanas saat Pemerintan Rusia memberikan suaka kepada intelijen Edward  Snowden melarikan diri ke Rusia.
Kisah perang dingin antara Amerika Serikat dan Rusia mulai 77 tahun yang lalu yaitu pada Konferensi Postdam Juli 1945. Saat konferensi, presiden AS saat itu, Harry S Truman, mendorong system demokrasi, dalam artian seluruh negara-negara Eropa Timur diminta menggelar pemilu bebas. Tapi, penguasa Uni Soviet (Rusia) saat itu, Joseph Stallin, dengan membawa konsep keamanan, menolak mentah-mentah usulan Truman.
Mulai saat itu perang dingin keduanya mulai berkecambuk salah satu yang menonjol adalah perebutan pengaruh kedua negara pada Perang Dunia (II) di mana AS membantu sekutunya seperti Perancis dan Inggris.