Belajar di alam
Salah satu metode yang diterapkan oleh guru-guru di Finlandia adalah dengan cara belajar dari alam. Alasan para guru di Finlandia mengajak para siswanya belajar di alam, alam dapat sangat membantu anak belajar membangun kepercayaan diri mereka; mengurangi gejala ganguan hiperaktif akibat kurangnya perhatian, menenangkan anak, serta membantu membantu mereka untuk fokus.Â
Dengan belajar di alam  secara tidak langsung dapat mengurangi bullying antara siswa. Alam juga dapat menjadi penangkal obesitas dan kelebihan berat pada anak, serta memberi manfaat psikologis dan kesehatan fisik lain.Â
Timothy mendapatkan sebuah refrensi dari penelitian Louv, dalam penelitian ini ia menceritakan tentang dengan belajar dari alam dapat meningkatkan fungsi kognitif. Selama bertahun-tahun diyakini terkait erat dengan pembelajaran berbasis lingkungan.Â
Contoh, di Massachusetts banyak para peneliti meneliti 900 sekolah dasar negeri) hubungan antara kehijauan sekolah di masa musim semi dan prestasi para siswa. Hasil yang didapat sangat mengagumkan prestasi para siswa sangat meningkat dibandingkan pada musim lainnya. Â Peneliti Louv menyarankan taman kanak-kanak yang berbentuk hutan dapat membantu para siswa untuk meningkatkan prestasi di sekolah.
Terinspirasi penelitian Louv untuk mengajar anak melalui alam. Timothy mengajak para siswa kelas 5 untuk menanam kentang di beberapa titik di ruang kelas saat membahas metode ilmiah, memelihara kecebong ketika mempelajari siklus hidup katak, dan mempelajari tentang keadaan air kolam dengan langsung mengambil air kolam dari tampungan air terdekat. Dengan menggunakan metode belajar langsung dari alam, anak-anak senang dan merasa tidak terbebani dengan tugas yang diberikan oleh guru kepada mereka. Selain belajar. Para siswa juga bisa sekalian berpetualang di alam. Â
Itulah beberapa hal yang Timothy D. Walker temukan selama ia mengajar di Finlandia. Hal-hal itu sangat bagus dicontoh oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri sekolah-sekolah di Indonesia masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Akibat menggunakan metode ini banyak para siswa yang bosan dan mengantuk dalam kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H