Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Suka Duka Menjadi Seorang Guru di Pulau Terluar Indonesia Bagian Barat

27 November 2017   08:26 Diperbarui: 28 November 2017   10:17 2141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kesibukan merayakan hari guru 2 hari yang lalu. Saya tidak mempunyai waktu untuk menulis pengalaman saya dan beberapa guru mengajar di beberapa sekolah yang ada di pulau terluar indonesia bagian barat.

Pulau terluar Indonesia yang saya maksud adalah Pulau Nias. Sebuah pulau yang terletak di bagian barat Pulau Sumatra yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Seadainya tidak tahu pulau tempat saya mengajar saat ini. Pasti ingat gambar uang seribu lama. Sebelum gambar pahlawan Patimmura. Di situlah tempat saya mengajar saat ini.

Selama mengajar di salah satu sekolah di pulau ini. Banyak suka-duka yang saya dan teman-teman sesama guru alami. Yang mungkin tidak dirasakan oleh teman-teman yang mengajar di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Beberapa pengalaman saya dan beberapa guru mengajar di sini, seperti:

Guru harus multiskill
Ketika saat ini Kementerian Pendidikan sedang memprogramkan kemampuan ganda para guru di SMK. Guru-guru di Nias sudah terlebih dahulu mengembangkan kemampuan multi kemampuan dalam mengajar berbagai mata pelajaran. Contoh, guru matematika bisa saya mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Kewirausahaan, dll. Salah satu penyebab salah seorang guru mengajar berbagai mata pelajaran karena jumlah kewajiban yang tidak cukup bagi guru PNS. Sedangkan bagi guru yang berprofesi sebagai guru honorer, alasan mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya karena gaji yang tidak cukup. Jika hanya mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Gaji yang kecil
Mengajar di sekolah di Pulau Nias terkhusus untuk sekolah negeri. Harus musti sabar. Jangan berharap guru akan mendapatkan gaji tiap bulan. Bagi guru yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) dan SMP harus menunggu cair dana BOS dari pusat sekitar bulan 11. Sementara, guru sudah mengajar dari bulan Juli. Selama 5 bulan guru harus menggunakan uang tabungan untuk menutupi uang bensin, dll.

Walaupun dana BOS sudah cair. Gaji honorer hanya sekitar 30 ribu - 60 ribu/les dalam sebulan. Dalam sebulan seorang guru honorer hanya mendapatkan gaji sekitar 800 ribu - 1,2 juta.

Sering PHP-in
Bukan hanya seorang cewek atau cowok bisa PHP-in orang. Tapi, pemerintah sebuah kabupaten di Pulau Nias suka PHP-in para guru honorer. Beberapa bulan yang lalu, pemerintah daerah ini mengangkat Guru Kontrak Daerah (GKD) dengan gaji 1 juta/bulan. Hampir selama 5 bulan para guru GKD ini mengajar sama sekali tidak mendapatkan gaji. Sementara jarak antara tempat mengajar dengan rumah para guru sangat jauh.

Tidak perlu berpikir kreatif
Dari tadi saya banyak menceritakan tentang duka mengajar di Pulau Nias. Inilah enaknya mengajar di Nias. Guru tidak perlu kreatif dalam mengajar yang terpenting seorang guru cukup melengkapi perangkat pembelajaran. Agar tidak dimarahi oleh pengawas atau untuk melengkapi kenaikan golongan atau sertifikasi.

Seandainya tidak ada pengawas dan syarat untuk kenaikan golongan. Para guru kebanyakan malas mengerjakan perangkat pembelajaran dan mengusahan materi pembelajaran.

Itulah beberapa sekilas tentang pengalaman suka-duka mengajar di Pulau Nias. Semoga di daerah lain tidak mengalami hal yang sama. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun