Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Kriteria Guru yang Disukai Anak Zaman Sekarang

17 Oktober 2016   17:43 Diperbarui: 17 Oktober 2016   20:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Bagi para kompasianer, masih ingat ngak bagaimana cara guru menghukum kamu ketika kamu tidak mengerjakan tugas atau ribut di kelas pada saat guru sedang mengajar di depan kelas. Ketika kamu masih SMA atau SMP. Pasti gurumu akan akan memukul kamu dengan pengaris, di jemur di bawah sinar matahari.

Saya ingat beberapa tahun lalu, ketika saya masih menggunakan baju putih abu-abu. Kami satu kelas dihukum untuk keliling lapangan sekolah sebanyak 5 kali sekitar pukul 12 oleh guru Bahasa Indonesia. Karena ribut di dalam kelas sambil menyanyikan lagu namaku bento. Bukan hanya itu saja, saya masih ingat sampai sekarang. Ketika SD kelas 4, saya dipukul dengan menggunakan penggaris kayu panjang oleh seorang guru Matematika karena tidak mengerjakan tugas.

Rupanya kekerasan yang dilakukan oleh para guru waktu sekolah dulu bukan hanya saya saja pernah mengalaminya. Sekitar 3 minggu lalu ketika nongkrong dengan beberapa teman di sebuah burjo di daerah Gejayan, Sleman. Salah seorang dari teman sempat curhat tentang karakter anak zaman sekarang, hanya dikit dihukum guru sudah melapor ke orangtua. Kemudian, tanpa klarifikasi orangtua murid ke guru bersangkutan langsung melapor ke Polisi.

Satu persatu dari kami mulai cerita pengalamannya masa dulu. Ada teman yang dihukum hormat bendera selama 1,5 jam sambil kaki satu diangkat karena terlambat masuk sekolah. Ada juga teman ditampar guru karena ribut di kelas. Tapi, ia takut melapor ke orangtuanya, karena orangtuanya malah akan menamparnya lebih lagi.

Pendekatan melalui hukuman mungkin pantas diberlakukan pada zaman itu. Tapi, untuk zaman sekarang pendekatan dengan cara-cara hukuman tidak pantas diberlakukan. Salah satu alasannya adalah anak-anak zaman sekarang mempunyai mental yang lemah dibandingkan anak-anak zaman dulu. Dan juga zaman sekarang anak-anak dilindungi dengan undang-undang perlindungan anak.

Selama 3 tahun mengajar di sebuah komunitas yang mengajar anak-anak yang berusia 11-12 tahun. Saya mempunyai beberapa tips agar anak didik saya selalu mendengar saya, seperti:

Menjadi Pendengar yang Baik

Ketika anak-anak curhat kepada saya tentang cowok yang mereka taksir, film kesukaan mereka, game yang sedang mereka mainkan, dll, saya selalu mendengarkan mereka. Sampai cerita mereka berakhir, saya tidak akan komentar. Intinya saya menjadi pendengar yang baik buat mereka.

Beberapa bulan saya menjadi pendengar yang baik buat mereka. Mereka menghargai saya. Contoh kecilnya saja, ketika saya mengajar mereka mendengar dengan serius materi yang saya sampaikan.  

Jangan Gunakan Cara Kekerasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun