Mohon tunggu...
Iwal Falo
Iwal Falo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa-siapa, hanya berusaha menjadi yang terbaik

Menjadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paskah 2020, Antara Sukacita dan Dukacita, Antara Sedih dan Gembira

13 April 2020   07:26 Diperbarui: 13 April 2020   07:32 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun perayaan Paskah tahun ini benar – benar berbeda dari tahun – tahun sebelumnya. Umat yang berada jauh dari kampung entah karena studi atau pun bekerja di luar daerah dihimbau untuk tidak pulang kampung. 

Bahkan perayaan Paskah pun dilangsungkan tanpa kehadiran umat di gereja – gereja. Perayaan Paskah online pun ditempuh untuk mengobati kerinduan umat Kristiani. Bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. 

Umat Kristiani hanya bisa mengikuti misa atau ibadah melalui media online atau live streaming atau siaran televisi. Itulah suasana perayaan Paskah di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19. Social distancing, physical distancing, stay home harus dilaksanakan demi mencegah penyebaran COVID-19 makin meluas.

Kenyataan ini sudah mulai dirasakan sejak masa tobat atau masa APP (Aksi Puasa Pembangunan) tahun 2020 yakni masa persiapan batin sebelum merayakan Pesta Paskah yang biasanya diisi dengan puasa, doa dan amal. 

Akibatnya ada sebagian umat Katolik tidak dapat melakukan pengakuan dosa dan menerima sakramen tobat agar memperoleh pengampunan sehingga layak untuk merayakan Paskah Kristus. 

Menyadari hal ini, para uskup dan imam memberikan absolusi umum agar umat Kristiani menerima pengampunan dosa dan layak merayakan Paskah Kristus. Semua ini akibat ulah musuh misterius bernama COVID-19.

Perayaan Paskah di tengah badai CORONA, antara sukacita dan dukacita, antara sedih dan gembira. Kita (umat Kristiani) merasakan sukacita dan gembira secara iman karena Kristus telah menang atas maut, Kristus telah menyelamatkan kita dari kuasa kegelapan dan dosa, Kristus telah bangkit Halleluya, kebangkitan Kristus membawa harapan baru bagi kita.

Sukacita dan kegembiraan kita pun dibarengi oleh dukacita dan kesedihan yang mendalam karena tidak dapat mengikuti perayaan Paskah di gereja dan tidak dapat menyambut Tubuh Tuhan atau menerima Komuni Kudus.

Tentu kita rindu untuk merayakan ekaristi bersama di Gereja dan menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Namun kita pun harus mentaati himbauan pemerintah dan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh lembaga – lembaga kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19. 

Dengan mentaati himbauan dan protokol kesehatan dari pemerintah, kita turut menyelamatkan kehidupan diri sendiri, keluarga dan sesama di sekitar kita dan manusia di muka bumi umumnya. 

Perayaan Paskah di tengah kecemasan dan ketakutan akan ganasnya COVID-19 yang menerjang, meluluhlantahkan dan menelan korban jiwa jutaan umat manusia di muka bumi. Bumi seakan kosong dan tak berpenghuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun