Mohon tunggu...
Ivy Vania Ariany
Ivy Vania Ariany Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kesehatan, Gaya Hidup

Seorang dokter gigi, hobi berbagi ilmu kesehatan dan gaya hidup. Free konsultasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yakin Masih Mau Merokok?

12 Maret 2021   05:00 Diperbarui: 12 Maret 2021   05:01 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perokok. (Sumber: Pixabay)

Topik mengenai penyakit penyerta atau comorbid perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Bagaimana tidak, seseorang yang memiliki comorbid akan semakin beresiko untuk meninggal akibat virus Covid-19. 

Jika satu comorbid, maka resiko meninggal sebesar 6,5 kali lipat lebih tinggi. Jika terdapat dua comorbid, resiko meninggal menjadi 15 kali lipat lebih tinggi. 

Ditambah lagi oleh keterangan WHO, bahwa penggunaan tembakau di Indonesia diperkirakan menjadi penyebab kematian terbesar perokok, oleh karena pengguna tembakau berkaitan dengan berbagai penyakit kardiovaskular, penyakit jantung, dan penyakit paru.  

Sebagian besar dari mereka yang meninggal masih dalam usia produktif dan menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Tentunya ini akan berdampak negatif terhadap kualitas kondisi psikologis dan keuangan keluarga yang terdampak. 

Dan ini menjadi lingkaran setan. Anak-anak yang kehilangan orangtua nya akan mengalami depresi sehingga mengganggu kesehatan mental mereka, anak belum tentu kedepannya bisa mendapatkan asupan makanan dan pendidikan yang layak karena sumber pencari nafkah mereka telah tiada.

Di Indonesia sendiri, jumlah perokok laki-laki dewasa sebanyak 60,8 juta dan perokok perempuan dewasa sebanyak 3,7 juta. Satu dari lima anak di Indonesia merokok, dan ini patut menjadi perhatian karena anak yang telah merokok cenderung akan terus merokok hingga usia dewasa.

Pada tahun 2011 seorang anak berusia 2 tahun,  Chairul, sempat membuat geger dunia karena mengaku menghabiskan 20 batang rokok dalam sehari. (sumber: abcnews)
Pada tahun 2011 seorang anak berusia 2 tahun,  Chairul, sempat membuat geger dunia karena mengaku menghabiskan 20 batang rokok dalam sehari. (sumber: abcnews)

Umumnya rokok, cerutu, dan tembakau pipa terbuat dari tembakau yang telah dikeringkan, yang kemudian dicampur dengan berbagai macam bahan lainnya seperti pewarna atau perasa. 

Dalam sebuah rokok mengandung kira-kira 600 bahan. Contohnya, bahan aseton yang ditemukan pada rokok juga ditemukan pada produk penghapus cat kuku. 

Kemudian bahan ammonia digunakan untuk bahan pembersih rumah, bahan tar digunakan sebagai pengeras jalanan, serta bahan nikotin digunakan sebagai insektisida. Minimal 70 diantara bahan-bahan ini tergolong karsinogen, yaitu bahan yang dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Penelitian-penelitian telah mengungkapkan bahwa rokok-rokok yang dianggap memiliki kandungan “rendah tar”, “rendah nikotin”, rokok sigar, rokok cerutu, dan rokok non tembakau terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan. Dampak negatif ini pun berlaku baik perokok maupun orang-orang yang menghisap bau rokok tersebut lho.

Dampak Rokok Terhadap Kesehatan Umum

1. Rokok menyebabkan kanker

Mayoritas penduduk yang meninggal akibat kanker disebabkan oleh kanker paru. Dan yang penyebab utama terjadinya kanker paru adalah rokok. 

Kandungan tobacco-specific nitrosamine (TSNA) yang ada didalam tembakau inilah yang memicu terjadinya kanker pada paru, kanker rongga hidung dan kanker rongga mulut. Merokok juga berhubungan dengan kanker mulut, kanker kerongkongan, lambung, pankreas, leher rahim, ginjal, hingga kandung kemih.

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung

2. Rokok menyebabkan serangan jantung.

Tembakau yang merupakan bahan baku rokok, mengandung bahan nikotin terbukti mengstimulasi angiogenesis, yaitu mengstimulasi pembentukan pembuluh darah baru.  

Angiogenesis dapat menimbulkan pembentukan plak pada pembuluh darah di jantung, maka dapat diduga bahwa nikotin beresiko meningkatkan terjadinya serangan jantung.

3. Rokok menyebabkan kerusakan paru-paru

Rokok dapat merusak jalur pernafasan hingga paru-paru sehingga menurunkan fungsi paru. Ada studi yang mempelajari ukuran ekspansi dinding dada dan kekuatan otot ekspirasi maksimal pada kelompok perokok dan non perokok. 

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok non-perokok memiliki ukuran ekspansi dinding dada dan kekuatan otot ekspirasi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan kelompok non perokok.

Selain itu, rokok juga dapat memicu dan memperparah kondisi asma apabila kamu adalah seorang perokok dan juga memiliki asma.

Ilustrasi perbedaan paru-paru seorang perokok selama 20 tahun (paru berwarna hitam) dan paru-paru yang sehat (paru berwarna hitam)
Ilustrasi perbedaan paru-paru seorang perokok selama 20 tahun (paru berwarna hitam) dan paru-paru yang sehat (paru berwarna hitam)

4. Rokok menyebabkan efek ketagihan 

Selain itu bahan nikotin yang mempengaruhi kondisi psikologis para perokok sehingga dapat menyebabkan rasa ketagihan. Nikotin yang telah terhirup kemudian masuk kedalam otak dan mengstimulasi produksi dopamin, yaitu hormon yang menyebabkan kita merasa bahagia. 

Itulah alasan mengapa seseorang yang telah merokok akan sulit untuk move on, karena rokok memberikan efek ketagian dan rasa bahagia bagi para penggunanya. Efek Bahagia yang ditimbulkan sama dengan efek yang didapatkan dari kasus-kasus penyalahgunaan obat.

5. Rokok mengurangi kesuburan

Baik laki-laki maupun perempuan perokok akan memiliki masalah dengan kesuburan. Laki-laki perokok akan memiliki masalah dengan sperma serta kemampuan ereksi menjadi terganggu.

6. Rokok menyebabkan stunting pada anak-anak

Paparan asap rokok juga mempengaruhi pertumbuhan anak. Anak-anak di Indonesia banyak yang memiliki masalah gangguan pertumbuhan (stunting) dan menyebabkan beran badan anak rendah karena adanya kontribusi dari paparan asap rokok di rumah.

7. Rokok menyebabkan masalah perkembangan janin pada ibu hamil

Kandungan karbon monoksida pada rokok menghambat asupan oksigen bayi didalam kandungan, sehingga janin dapat beresiko mengalami kelainan pada masa perkembangannya. 

Janin akan beresiko mengalami keterlambatan mental dan berat badan rendah. Jumlah rokok yang dikonsumsi ibu hamil dan janin saling berkaitan satu sama lain. Semakin banyak rokok yang dikonsumsi ibu, maka berat badan bayi akan semakin rendah.

8. Dampak lain rokok terhadap kesehatan

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita perokok yang berusia 30-60 tahun beresiko empat kali lebih banyak untuk mengalami brain aneurysm, yaitu suatu kondisi melemahnya dinding pembuluh darah otak.

Jadi, masih mau lanjut merokok? 

Salam sehat!  🙂

Sumber artikel

American Lung Association. 2020. What's In a Cigarette?  Retrieved 11 March 2021.

American Cancer Society. 2020. Harmful Chemicals in Tobacco Products. Retrieved 11 March 2021

CDC. 2020. Health Effects of Cigarette Smoking. retrieved 11 March 2021.

Detik Health. 2021. Sering Dikaitkan dengan COVID-19, Penyakit Komorbid Itu Apa Sih? Retrieved 12 March 2021. 

Harvard Health Publishing. 2014. Nicotine: It may have a good side. retrieved 11 March 2021. 

Harvard Health Publishing. 2012. Light smoking: Dangerous in any dose. retrieved 11 March 2021. 

Harvard Health Publishing. 2020. Smokers may have higher risk of brain aneurysm. retrieved 11 March 2021. 

Hecht SS, Stepanov I, Carmella SG. Exposure and Metabolic Activation Biomarkers of Carcinogenic Tobacco-Specific Nitrosamines. Acc Chem Res. 2016 Jan 19;49(1):106-14. doi: 10.1021/acs.accounts.5b00472. 

Mirbod, S. M. & Ahing, S.I. (2020). Tobacco-Associated Lesions of the Oral Cavity: Part I. Nonmalignant Lesions. J Can Dent Assoc 2000; 66:252-6. 

National Institute on Drug Abuse. 2016. Research Report Series: Tobacco/Nicotine, retrieved 11 March 2021. 

Tantisuwat, A., & Thaveeratitham, P. (2014). Effects of smoking on chest expansion, lung function, and respiratory muscle strength of youths. Journal of physical therapy science, 26(2), 167–170. https://doi.org/10.1589/jpts.26.167

WHO. 2020. Menaikkan Cukai dan Harga Produk Tembakau untuk Indonesia sehat dan sejahtera 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun