Mohon tunggu...
Ivy Vania Ariany
Ivy Vania Ariany Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kesehatan, Gaya Hidup

Seorang dokter gigi, hobi berbagi ilmu kesehatan dan gaya hidup. Free konsultasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19: Berkaca dari Negara Lain

29 Januari 2021   17:15 Diperbarui: 29 Januari 2021   17:40 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya (kiri) menegur pengelola salah satu kafe karena membiarkan kerumunan pengunjung terjadi.

"Jika sepekan kedepan angka kasus positif Covid-19 tak kunjung turun, maka bisa dipastikan seluruh rumah sakit di Pulau Jawa dan Bali kolaps," Dan itu artinya, Rumah Sakit (RS) selanjutnya tidak akan menerima pasien dengan optimal. Kurang lebih, begitulah bunyi berita BBC Indonesia yang saya baca.

Saya pribadi tidak kaget dengan berita diatas. Restoran masih menerima dine-in, perkantoran yang masih menerima 25% karyawan untuk work from office (WFO), serta masih terlihat orang-orang yang berkerumun tanpa menggunakan masker. Meskipun pemerintah sudah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan membatasi jam buka restoran hingga jam 8 malam, masih ada saja celah untuk virus ini menyebar.  

Tetapi jika dipikir-pikir lagi, memang tidak segala kegiatan bisa dilakukan secara daring. Contohnya saja mahasiswa, ada beberapa mata kuliah yang memerlukan kerja praktek/ di laboratorium. 

Teman saya yang seorang mahasiswa kedokteran harus menghabiskan sebagian waktunya untuk belajar mengidentifikasi penyakit pasien melalui daring. "Feel nya beda kalau kita mengamati langsung dibandingkan hanya belajar dari monitor", begitulah imbuh teman saya ini. Belum lagi gangguan koneksi internet yang dapat menghambat proses daring.

Program Covid-19 Indonesia

Program pemerintah untuk menurunkan jumlah penderita Covid-19 seakan kurang berhasil, jika melihat angka penderita Covid-19 yang tak kunjung turun.

Baru saja sebuah kafe di Bandar Lampung mendapat 'amukan' dari Satgas Covid-19, Yan Budi, yang juga menjabat sebagai Kapolresta Bandar Lampung Kombes. Amukan ini pun tak lain dari sikap pengunjung kafe itu sendiri. Para pengunjung kafe tidak segera membubarkan diri meskipun Yan Budi telah meminta mereka dengan santun. Ada lagi satu pengunjung yang menolak menggunakan masker.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya (kiri) menegur pengelola salah satu kafe karena membiarkan kerumunan pengunjung terjadi.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya (kiri) menegur pengelola salah satu kafe karena membiarkan kerumunan pengunjung terjadi.
Hingga artikel ini ditulis, setidaknya sudah ada 1,012,350 penduduk Indonesia yang terkena positif Covid-19, dengan jumlah penduduk yang sembuh sebesar 820,356 penduduk dan jumlah yang meninggal sebesar 28.468 penduduk.

Jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia, dapat disimpulkan bahwa 1 dari 270 orang di Indonesia sudah positif Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun