Mohon tunggu...
Ivy Chininta
Ivy Chininta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Sastra Universitas Indonesia, senang menulis di http://wordpress.com/ivychininta dan berkicau di @ivychininta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taman Mini Indonesia (tidak) Indah

15 September 2014   05:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:41 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410706904656078259

Hari ini, Minggu, 14 September 2014 saya bersama teman saya pergi ke Taman Mini untuk yang kedua kalinya dan berkunjung ke Museum Transportasi dan Pusat Peragaan IPTEK (PPIPTEK). Kami membayar tiket masuk pintu utama sebesar Rp. 10.000/orang dan kendaraan (sepeda motor) sebesar Rp. 6.000, kemudian kami memilih untuk berkunjung pertama kali ke Museum Transportasi. Tiket masuk Museum Transportasi tidaklah mahal, yaitu sebesar Rp. 2.000 dan kami cukup kecewa karena museum hanya menggunakan kipas angin sehingga udara di siang hari itu semakin terasa panas. isi museum tidak diperbaharui, sehingga terlihat sangat kuno. namun saya dan teman saya memaklumi karena kami hanya membayar 2 ribu rupiah.

Setelah dari Museum Transportasi, kami mengunjungi Pusat Peragaan IPTEK, dulu ketika masih di Sekolah Dasar, saya sangat senang mengunjungi PPIPTEK karena banyak alat peraga yang bisa dimainkan. namun saya sangaaaat kecewa. saya membayar Rp. 16.500 (harga tidak berubah semenjak 4 tahun lalu terakhir saya kesana) untuk alat peraga yang banyak tidak berfungsi! alat peraga juga tidak diperbaharui sehingga terkesan sangat kuno. yang baru hanyalah diorama dinosaurus raksasa yang bisa  mengaum dan menggoyangkan ekor. selain itu alat peraga banyak yang tidak ada (entah rusak atau bagaimana). bukan masalah harga tiket masuknya, tidak apa-apa bila harga tiket masuk mahal, asalkan sesuai dengan isinya! saya sangat kecewa, terlebih lagi teman saya yang awalnya senang karena bisa mencoba alat peraga di PPIPTEK, namun banyak alat yang rusak sehingga dia menjadi bosan.

Dua minggu sebelumnya, saya dengan teman saya juga pergi ke Taman Mini dan berkunjung ke Museum Reptil dan Komodo, dan membayar sebesar Rp. 15.000/orang, kami juga sangat kecewa karena di kandang reptil dan taman reptil banyak hewan yang tidak ada, kemudian di bagian dalam museum juga hanya koleksi yang dulu-dulu juga. di bagian lantai 2 museum (terakhir saya datang, 4 tahun lalu juga sama), masih ditutup untuk umum. seingat saya, di lantai dua ada koleksi binatang terbang yang diawetkan.

saya sangat kecewa dengan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah, bagaimana bisa disebut indah, kalau ternyata tidak terurus seperti itu? Harga tiket masuk dan pengunjung yang banyak apakah masih kurang untuk perawatan museum? saya sangat prihatin, karena sebenarnya saya sangat menyukai Taman Mini yang merupakan miniatur dari Indonesia, ciri khas dari negara kita dan Taman Mini merupakan kebanggaan Ibu Tien Soeharto dan sekarang menjadi tidak terawat. banyak turis asing yang kecewa dengan hal ini dan menyayangkan sikap pengelola Taman Mini yang terkesan hanya peduli sekadarnya saja.

Saya harap, dengan surat yang saya buat ini, yang membaca akan lebih peduli lagi dalam menjaga salah satu objek wisata yang menjadi ikon dari negara ini. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun