Mohon tunggu...
Ivoryta Arinda
Ivoryta Arinda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Polemik Online dan Offline Jasa Transportasi

25 Maret 2016   09:15 Diperbarui: 25 Maret 2016   09:50 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada saat ini, bisnis yang menggunakan digital telah banyak berkembang termasuk di Indonesia. Para produsen memilih untuk memasarkan produknya melalui online karena lebih efesien. Selain itu, jaringan dan jangkauan yang luas membuat mereka banyak mendapatkan pelanggan. Kebanyakkan masyarakat menyukai pelayanan yang semacam ini karena mereka tidak perlu lagi keluar dari rumah untuk mencari barang yang mereka inginkan. Mereka hanya membutuhkan akses internet dan dapat membeli dan juga memesan apa yang mereka butuhkan.

Para produsen juga bersaing untuk menarik minat pembeli dengan pelayanan yang mereka tawarkan. Ada berbagai macam cara yang biasanya mereka lakukan. Misalnya saja, ada yang menawarkan kekreatifan dari produk mereka. Selain itu, ada yang menawarkan produk mereka dengan kecepatan dan keamanan. Semua itu mereka lakukan untuk menarik pembeli yang berasal dari berbagai daerah.  

Selain barang, sekarang telah terdapat produsen yang menawarkan jasa transportasi. Mereka menawarkan jasa untuk mengantarkan konsumen ke tempat yang mereka inginkan. Pada awalnya mereka hanya menawarkan langsung kepada konsumen. Namun dengan seiring berkembangnya waktu  menyebabkan teknologi sekarang semakin canggih. Lalu mereka menggunakan online sebagai media untuk memasarkan jasa mereka. Hasil yang sekarang mereka peroleh juga lumayan dibandingkan dengan menggunakan cara sebelumnya.

Akan tetapi ada juga produsen jasa transportasi yang tidak menggunakan basis online. Mereka tetap mempertahankan cara offline untuk mendapatkan pelanggan. mereka berkeliling di sepanjang jalan untuk mencari pelanggan. waktu dan bahan bakar banyak mereka habiskan untuk mencari konsumen. Belum tentu dengan sekali berkeliling mereka langsung mendapatkan penumpang. Terkadang mereka harus beberapa kali berkeliling untuk mendapatkan satu penumpang.

Namun masyarakat sekarang lebih banyak yang menyukai suatu hal yang praktis dan mudah didapatkan. Mereka memilih jasa transportasi yang menggunakan basis online untuk memesan dibandingkan offline. Bagi masyarakat yang bekerja di kantor, jasa transportasi online ini mempermudah mereka karena mereka tidak harus menunggu lama di luar, mereka dapat memesan langsung saat mereka masih berada di dalam kantor. Mereka juga dapat memilih pengemudi yang akan membawa mereka ketempat tujuan. Selain itu, penumpang juga merasa aman dan nyaman dengan fasilitas yang diberikan oleh jasa transportasi online.

Akhir akhir ini telah terjadi polemik antara jasa transportasi online dan offline. Para pengemudi yang tidak menggunakan basis online melarang adanya jasa tansportasi yang menggunakan basis online. Mereka dianggap merugikan bagi pengemudi yang masih menggunakan cara offline. Penumpang yang mereka dapatkan menjadi berkurang disebabkan cara baru mereka. Namun cara mereka memperotes itu melalui kekerasan. Banyak pengemudi yang diserang saat sedang mengantarkan penumpang. Hal itu menimbulkan keresahan masyarakat. Penumpang yang tidak tahu tentang permasalahan itu bisa menjadi korban dari kekerasan tersebut.

Padahal dengan berbagai macam cara untuk menawarkan jasa transportasi itu sama. Mereka yang menggunakan cara offline masih bisa mendapatkan banyak penumpang. Asalkan mereka mau lebih memperbaiki fasilitas dan juga pelayanan. banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan mereka. Namun jika mereka tetap menggunakan kekerasan seperti itu, masyarakat malah menjadi lebih takut untuk menggunakan jasa mereka.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun