Sejak kepergian Serly dan Yesti, aku menikmati hari-hariku sendiri di pantai yang sepi ini. Aku jujur, setelah mereka berangkat, aku sering menangis kesepian.Bayangkan saja, aku sendiri di pantai, foto sendiri, makan sendiri, semua sendiri.
Aku telah menghabiskan liburanku selama dua minggu disini, banyak pengalaman yang kudapatkan di pantai Sorake ini. Pagi hari aku duduk termenung sambil bermain air, siang aku keliling-keliling seperti orang kesasar di kota kecil Teluk Dalam, malam aku gabung dengan wisatawan mancanegara di café-café sekitar pantai Sorake,itulah yang aku lakukan selama disini.
10 Agustus 2010, hari ini aku sudah 18 hari berada di pantai Sorake. Entah apa yang mempengaruhi aku sehingga aku masih ingin saja menetap di pantai ini,padahal tempat ini jauh dari seperti yang aku bayangkan, berenang ke laut???,oh ga mungkin, ombaknya bisa meremukkan tulangku, bermain di pasir putih????,oh no, dimana-mana ada karang yang menusuk kaki. Mungkin Serly dan Yesti tidakmempedulikan aku lagi, belakangan ini, Papa dan Mama pun bersikap aneh, dahseminggu mereka ga pernah nelepon atau sms aku, kalau aku sms mereka, ga pernahdibalas, ada apa dengan mereka??? Lengkaplah penderitaanku disini.
"Eehheeemmmm, daripada bosan gini, ku reviewfoto-foto kami lagi lah ". Kubukakamera sambil ku play lagu-lagu kesayangan kami, " uuuhhh ", tak tertahan, air mata kembali berurai. Kulihatcuaca di luar sangat cerah, kontras dengan perasaanku saat ini. Jam menunjukkanpukul 10.00 wib, " ya, aku ingin pergi ke desa Bawemataluo, sebuah desa heritage, unik, kuno, mmmhhh I love it". Aku sangat penasaran pada desa tersebut, karena letak yang strategis dansusah untuk dibayangkan bagaimana dulu orang Nias membangun desa itu, dibangundi atas bukit yang merupakan dataran paling tinggi di pulau Nias, rumahtradisional yang berumur ratusan tahun masih kokoh dan utuh yang dihiasipeninggalan megalitikum yang menambah suasana bersejarah di desa itu.
Hari ini aku akan mengunjungi desa tersebut untuk keduakalinya, karena aku masih sangat penasaran dengan keunikan desa tersebut yangkatanya akan dijadikan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Wow sangatmembanggakan sekali. Aku berjalan dari Pantai Sorake sampai ke simpang untukmenunggu angkutan umum menuju ke desa Bawemataluo. Sudah sejam aku menunggu,tak ada satupun angkot yang lewat. Terik matahari membakar kulitku, "uuuuhhhhsungguh panas". "Ya'ahowu, hejo mo'io nogu?" (artinya, ya'ahowu, mau kemananak?), seorang kakek tua berperawakan kurus, brewokan, membawa sepikul rumput, dansebilah pisau yang di diikatkan di pinggangnya yang kurus menghampiriku. Akumenjawab, " Ada apa Kek?, saya tidak mengerti apa yang kakek katakan.... ". " maukemana nak? " katanya. " Saya mau ke desa Bawemataluo Kek" jawabku. " Kamu ikutsaya, cepat " katanya. Tanpa berpikir panjang, aku menerima ajakan Kakek itu,meskipun aku sedikit ragu apalagi melihat pisaunya itu, aku susah untuk menolakajakannya. Kulirik ke kanan kiri, tak ada satu pun orang yang kulihat, maumenolak, tapi ku takut karena kata orang-orang kalau tawaran orang Nias ditolakbakalan ada sesuatu yang buruk yang akanterjadi pada kita. Akupun menaiki sepeda tuanya sambil memangku ikatan rumputyang tadi dipikulnya. "oohhh, sungguh tak nyaman, tapi daripada menunggu angkotyang lama ga datang-datang , ya sudahlah, asalkan aku sampai di desa itu ". Duajam kami sudah di perjalanan, tapi akuheran, " kenapa dari tadi kok ga sampai-sampai???, padahal biasanya perjalanansatu jam dari sorake ". Aku bertanya pada kakek itu " Kek, kok ga sampai-sampaiya?". Kakek itu hanya terdiam dan menoleh ke belakang dengan mata melotot.Ingin rasanya aku melompat dari sepeda tua ini, tapi pisaunya itu sangatmenakutiku, jika aku melompat, pasti kakek tua ini akan memotong-motongtubuhku, seeerraaammm.....
Aku cemas dan ketakutan,sesekali kupanjatkan doa demi keselamatanku. Kucoba untuk menikmati perjalanyang menyeramkan ini, ku pandang pantai yang mengiringi perjalanan kami untukmengurangi sedikit rasa takutku. Tiga jam sudah berlalu, kakek tua masih mengayuhsepeda tua ini. Baru kusadari, ternyata jalan yang kami lalui ini bukanlahjalan menuju desa Bawemataluo. Aku semakin takut, tetapi aku tak tau harusberbuat apa. "Kek,boleh berhenti sebentar?"aku minta izin pada kakek itu,tetapidia hanya terdiam dan mengayuh sepeda tua itu semakin cepat,jantungku maucopot,kupegang erat bagian pundak kakek karena takut jatuh,dan juga rumput yangdipangku ku ini sangat mengusik kenyamananku,ingin kucekik kakek dari belakangtetapi aku tidak berani."Kek tolong berhenti sebentar,aku mau buang airkecil"aku berkata lagi,tetapi kakek sama sekali tidak menghiraukan aku,uhhh akubenar-benar takut,"Apakah aku akan mati di makan kakek tua ini?"bayangankematian selalu saja menakutiku,Yeah aku pasrah!
Kulihat HP ku tak bersignal lagi,inginku menelepon seseorang untuk membantuku tetapi percuma,jam menunjukkan pukul13.00 siang,perutku mulai keroncongan,kami sampai di tengah hutan yangsepi,yang ditumbuhi semak belukar dan tidak jauh dari pantai,tiba-tiba kakekmemberhentikan sepedannya,Yeah aku sedikit lega karena mungkin kakek laparpikirku,ku ambil makanan ringan dari tas backpack ku dan sedikit melepaskankelelahan selama di perjalanan."Kek,ini ada makanan,kusodorkan roti biskuit,tetapi tak ada yang menerima,kulihat kanan kiri,depan belakang ternyata kakekmenghilang",Astaga dimana kakek itu?aku takut,apakah dia seorang setan tua yangtelah menjerumuskan ku ke sini?'tanpa berpikir dua kali,aku cepat-cepatbergegas meninggalkan hutan ini,"tetapi sepedanya kok nggak dibawa ya?"Amin,segera ku mengendarai sepeda tua itusecepat mungkin,"ini kesempatanku untuk kabur dari kakek tua yang anehitu".Sejam aku mengayuh tak ada desa atau orang yang kutemukan,hanya hutan,danpantai yang masih perawan menemani petualangan yang menyeramkan ini,,Tiba-tibapetir menghadang,langit semakin gelap,tetesan air hujan membasahitubuhku.Kulihat ada sebuah gubuk tua dekat pantai,aku menuju ke gubuk itukarena kulihat ada kepulan asap,pasti ada orang disanapikirku.'Permisi,permisi,,ada orang disini?"tak ada yang menjawab.Aku membukaperlahan-lahan pintu yang terbuat dari kayu itu,ternyata...Orang tua yang telahmembawa aku dalam ketakutan,,Ya si Kakek Tua.Jantungku berdetakkencang,spechless,takut, "Ka,,ka..ka..Kakek!Kok bisa disini?"aku bertanya,siKakek hanya tersenyum kecil dan tidak melihat wajahku sedikit pun,dan Dia terussaja mengipas ikan panggannya di tungku sederhana itu.Aku berkeringatdingin,sesak.ntah apa yang kurasakan saat itu,aku duduk di sebelah kakekmenghangatkan tubuhku yang basah kuyup.Aku memberanikan diri untuk terus bicaradengan kakek tua itu,karena aku tidak tahu mengapa aku di bawa ketempat ini dantelah membohongi aku tidak mengantarkan ke desa Bawemataluo.Aku ngomong ini itutetapi si kakek tua hanya diam terkadang senyum,tertawa kecil mendengarceritaku yang terkesan sok akrab dengannya.
11 Agustus 2010,Pagi ini sangatmendung,aku sangat menyesal "kenapa aku dulu tidak pulang dengan yesti danserly saja?'mungkin kalau ia,pasti aku tidak bakalan seperti ini,perutlapar,dibayangi rasa takut yang luar biasa,terlebih hari ini hari Ulang TahunPapa ku,Aku yakin dia pasti cemas dengan keadaanku,karena lebih dari seminggukami lost contact,dan Hpku juga lowbat bagaimana aku bisa sms Ucapan SelamatUlang Tahun Buat Papaku tercinta.''Ya Tuhan,Terima kasih Telah memberi umuryang panjang buat papaku,semoga sehat selalu,murah rejeki,Lindungi aku yaBapa'Amin,"itulah doaku saat itu.
"Nak Ayo kita pergi!'Kakek tuaspontan mengajak aku untuk melanjutkan perjalanan aneh ini,aku ikut saja,mauberontak juga tak ada artinya,akubagaikan kerbau yang sedang di gembala olehnya.Dia membocengku dan aku memangkurumput layu yang diambil 2 hari yang lalu saat kami bertemu di simpangsorake.Kali ini perjalalan kami semakin jauh,pantai,laut yang biru,bukit dansemilir angin pantai menghiasi perjalan aneh dan penuh dengan kepasrahankuini.Aku tidak merasa takut lagi,bahkan senang bersama Kakek Tua yang telahmembawa aku keliling pelosok nias sampai hutan belantara yang jauh darikeramaian.Terkadang aku tertidur karena perjalan ini sangat melelahkan.
12 AGUSTUS 2010,Pagi-pagibuta,tanpa kusadari,kami sudah sampai di Desa Bawemataluo,desa yang telah akuteliti 2 minggu yang lalu denagn kedua sahabatku serly dan yesti.Kudengar suarasangat meriah dan seprtinya ada sebuah pertujukan Lompat batu yang pastinyadihadiri banyak wisatawan.Tetapi ada keanehan 'kenapa banyak masyarakat di desaini yang memakai pakaian tradisional berdiri berjejeran sambil melemparkanhamburan beras ke arah aku dan Pak Tua,?'aku hanya terseyum dengan sambutananeh mereka,aku yang sudah basah kutup,dan acak-acakan jadinya seperti anakyang hilang saja,,ahahha.Untuk mencapai desa wisata heritage tersebut kamiharus melewati tanggak sejumlah 86 tangga,Kakek meminta pikulan rumput layu ituuntuk dipikul olehnya dan menggenggam pergelangan tanganku yang kanan,dan kamipun melangkah ditangga satu per satu."Nak apa yang kamurasakan?'katanya.Aa,,aku tercengang'kenapa kakek tua ini menanyakan apa yangkurasa saat ini?'sungguh membuat aku bingung,Ya tentu saja aku lelah danketakutan.Aku tersenyum saja.Tiba ditangga yang ke 20,pikulan rumput layuterjatuh,What?Kuliahat Lipatan sepanduk yang tersimpan dalam gundukan rumputmembentang dari tangga 19-1 bertuliskan'SELAMAT ULANG TAHUN IVORY,SANGPETUALANG",,Astaga ya,,hari ini adalah hari kelahiranku,aku bingung,dan sepertigak sadar..beratus masyarakat nias serentak mengucapkan selamat ulang tahunpadaku,,Aku menangis terharu dan teriak sekencang-kencangnya,"SEHEGELEH"(terima kasih).Kemudian kakek tua merangkulku dan melangkah terus sampaike tangga yang ke 86 Ku lihat  Serly dan yesti tersenyum bahagia larimemelukku.!.????????seribu tanda tanya masih berbekas di otakku,"kenapa bisaYesti dan Serly masih disini padahal 2 minggu yang lalu mereka sudah pergi keMedan?'kusambut mereka sambil jingkrak-jingkrak kegirangan,,Ini seperti mimpi,,dan memang ini adalah Mimpiku seminggu yang lalu,,kwwkkwkw
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H