Kabupaten Bandung – Hingga saat ini, kemiskinan masih menjadi topik pemasalah utama yang tidak pernah hilang dari dunia. Pada Bulan September 2015, sebanyak 189 negara mengadakan suatu pertemuan (conference) guna menyepakati suatu deklarasi yang kita kenal dengan istilah The Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu target terbesarnya ialah mengurangi jumlah penduduk miskin hingga 50 % di tahun 2015. Berakhirnya, MDGd rupanya berhasil mengurangi setengah dari populasi masyarakat miskin di dunia, tak berhenti di situ, PPB kembali mengusung Sustainable Developent Goals (SDGs) pada tanggakl 25-27 September 2015 dan kembali menyertakan target pengentasan kemiskinan di dalam programnya.
Riset menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan tingkat kemiskinan sebesar 9, 54% walau demikian, kemiskinan masih menjadi permasalahan  utama dalam sektor perekonomian negara. Adanya kesenjangan sosial merupakan faktor utama tidak meratanya kesejahteraan masyarakat di Indonesia yang berdampak pada kemiskinan.
Kemiskinan sendiri dapat dipahami sebagai situasi ketidakmampuan yang dialami oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan. Situasi ini dapat terjadi apabila masyarakat atau individu menemukan kendala dalam hal standar hidupm yang berada di bawah rata-rata. Sebagai contoh, diperolehnya upah pendapatan yang rendah, adanaya keterbelakangan dan ketertinggalan sumber daya manusia, serta kurangnya modal untuk meningkatkan produktivitas usaha. Semakin rendah tingkat produktifitas, semakin rendah pula pendapatan yang terima.
Senin 11 Juli 2022, KKN Tematik UPI. Sebanyak 7.200 mahasiswa kembali di utus untuk hadir di tengah masyarakat dengan tujuan membantu menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam lingkungan masyarakat. Kegiatan kuliah kerja nyata tahun 2022 ini, mengusung tema ema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis, SDG's Desa dan MBKM. Dengan mengusung tema spesifik yakni, desa tanpa kemiskinan. kelompok  100 KKN UPI berkolaborasi bersama warga kampung cikoneng, desa cibiru wetan dalam mengembangkan potensi pertanian dan peternakan.
Berdasarkan hasil observasi, kampung Cikoneng merupakan wilayah yang dinominasi oleh petani jeruk bali serta peternak sapi susu perah. Hal tersebut menggerakkan  kelompok 100 KKN UPI, untuk mengusung  program kerja pemanfaatan limbah hasil pertainan yakni kulit buah jeruk bali menjadi manisan yang lebih dikenal dengan nama kalua jeruk, serta memberi edukasi pada masyarakat setempat mengenai peningkatan nilai jual hasil pertanian serta peternakan guna mewujudkan desa perekonomian mandiri.
Minggu 24 Juli 2022., merupakan agenda puncang dari program kerja di sektor UMKM desa. Kelompok serratus KKN UPi melaksanakan kegiatan puncak sosialisai yang berlangsung di dua tempat yaitu  Madrasah RW 02 Desa cikoneng, dan kediaman RW 01 Desa cikoneng. Mengangkat tema kecil yakni Optimalisasi Potensi Lokal Hasil Perkebunan dan Peternakan untuk Kemandirian Ekonomi di Desa Cikoneng.
Agenda tersebut  terbagi ke dalam dua sesi pematerian. Pertama sesi pematerian, lokasi RW 02 di awali dengan sosialisasi edukasi peningkatan nilai jual hasil pertanian Desa Cikoneng yang di perlengkapi dengan pemateri ahli Qonita Raihani dari Institut Pertanian Bogor. Agenda berlangsing selama satu jam dan dilanjutkan dengan sesi dua yakni sosialisasi terkait pencegahan serta penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Antusiasme warga Desa Cikoneng menciptakan diskusi dua arah antara pihak penyelenggara dan peserta. Hal tersebut menjadikan sesi pematerian kali ini menjadi sesi pematerian yang paling menarik dan dikemas ciamik sehingga warga tidak merasa jenuh serta mampu menyerap ilmu yang telah di sampaikan oleh pemateri.