Kurang lebih 2 tahun lagi, negara kita Indonesia akan segera melangsungkan pesta demokrasiguna memilih para calon legislatif dan presiden. Selain kekuatan-kekuatan lama yang masih “bergigi-taring” , Indonesia juga kehadiran partai baru yang kekuatan nya layak diperhitungkan.Dia adalah partai pendatang baru nasional demokrat. Lalu, apakan anda sudah punya prediksi siapa yang akan memenangkan tahta pada pemilu 2014?
Baik, saya sajikan sedikit analisis saya mengenai kekuatan pemilu 2014.
Partai Demokrat diketahui berambisi memulihkan kekuatan menghadapi pemilu 2014. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merangkul partai-partai kecil. “Beberapa kawan yang sudah bikin partai sudah kembali ke PD. Partainya juga ikut bergabung kembali. Banyak partai kecil yang melebur. Ini menunjukkan bahwa kita konsisten dan bisa pulih kembali menuju pemenangan Pemilu 2014” kata Ketua Divisi Kominfo PD, Ruhut Sitompul.Pada pemilu 2004, Partai Demokrat mampu menarik konstituen sebanyak 7,45 persen dari total jumlah suara. Pada tahun 2009, Demokrat meraih kesuksesan dengan menangguk 20,85 persen suara dari jumlah total suara. Namun, kedikdayaan mereka mulai runtuh seiring banyak nya kasus korupsi yang melibatkan kader partai ini. Dari hasil survei yang dilakukan LSI, penurunan dukungan terhadap Demokrat terus terjadi sejak Januari 2011. Saat itu LSI merilis tingkat dukungan Demokrat sebesar 20.5 persen. Jumlah tersebut turun menjadi 15.5 persen pada Juni 2011. Dukungan sempat naik pada Oktober 2011 menjadi 16.5 persen. Namun kembali menurun pada Januari 2012 menjadi 13.7 persen dan 11.3 persen pada Juni 2012.
Tren kenaikan justru terjadi di Partai Golkar. Partai berlambang beringin itu berhasil menduduki peringkat pertama dengan jumlah dukungan sebanyak 20,9 persen pada Juni 2012, naik dari hasil survei pada Januari 2012 sebanyak 18.9 persen. Ketua umum partai golkar Aburizal bakrie sempat mengeluarkan pernyataan “ Walau langit masih biru, padi di pelosok desa mulai menguning” dan sepertinya pernyataan ini cukup terbukti dari hasil survey LSI diatas. Partai Golkar optimistis akan menjadi partai nomor satu pada Pemilu 2014 mendatang.
Bagaimana dengan PDI-P? Partai PDIP yang memperoleh 14,03 persen suara pada pemilu 2009 juga mengalami tren kenaikan. Walau tidak terlalu signifikan seperti pesaing nya golkar, namun diprediksi PDIP mampu meraup 16 persen suara pada pemilu 2014.
Partai nasdem justru percaya diri mampu unjuk gigi pada pemilu 2014. Namun, menurut survey, nasdem hanya akan mampu meraup 4,9 persen suara. Nasdem yang notabene masih “anak kecil” dalam pemilu 2014 pada ulasan kali ini saya tempatkan di “parta-partai kelas 2” bersamaPKS, PAN, PPP. PKB, Hanura dan Gerindra.
Lalu siapa yang akan memenangkan pemilu legislatif dan pemilu presiden pada pesta demokrasi tahun 2014?
Saya akan lebih memilih mengajukan nama “Partai Perokok Indonesia.” Menurut Anda saya gila? Partai macam apa itu? Kapan berdiri nya? Baik, saya akan coba membuka logika teman-teman semua.
Menurut data yang didapat Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, jumlah penduduk Indonesia yang merokok mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Jumlah penduduk Indonesia yang merokok pada 1995 tercatat sebanyak 34,7 juta. Sedangkan pada 2007, jumlah penduduk Indonesia yang merokok 65, 2 juta, naik 88 persen atau hampir dua kali lipat.
Data terbaru Riskesdas 2007 dan 2010, jumlah perokok laki-laki melonjak sebanyak 13 persen dari 1995 hingga 2010. Pada 1995 tercatat, perokok laki-laki dewasa sebanyak 53 persen atau satu dari dua laki-laki merokok. Sedangkan pada 2010, jumlah perokok laki-laki naik menjadi 66 persen. Dengan kata lain, dua dari tiga laki-laki merupakan perokok. Tidak hanya perokok laki-laki dewasa yang meningkat, persentase perokok perempuan dewasa pun meningkat lebih dari dua kali lipat. Tahun 1995 tercatat sebanyak 1,7 persen wanita dewasa Indonesia merokok dan 2010 menjadi 4,2 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa jumlah perokok Indonesia terbanyak ketiga di seluruh dunia setelah cina dan india. Menurut hasil survey terakhir, jumlah perokok di Indonesia mencapai 116.860.000 jiwa.
Anda bisa membayangkan nya? 116.860.000? Jika jumlah ini dipotong perokok Indonesia dibawah usia 17 tahun, yakni sekitar 10 persen dari total jumlah perokok, artinya perokok berusia dewasa, yang notabene bisa memilih, bisa berpartisipasi dalam pemilu 2014, mencapai angka kurang lebih 100 juta jiwa.
Pada tahun 2004, total pemilih yang ikut berpartisipasi 116.662.705. Dan pada tahun 2009, jumlah ini meningkat menjadi171.068.667. Pada tahun 2014 diprediksi, Indonesia akan mendapat penambahan 60 juta pemilih pemula. Maka,dapat disimpulkan jumlah pemilih dalam pemilu 2014 mencapai 230 juta jiwa. Dan anda tau? Dari jumlah 230 juta jiwa itu, 100 juta diantaranya adalah perokok.
Jika saja, para perokok Indonesia bersatu dan mendirikan sebuah partai politik baru bernama “Partai Perokok Indonesia”, mereka bisa meraup 43 persen dari total suara yang ada di pemilu 2014. Coba anda bandingkan dengan hasil survey Lembaga Survey Indonesia yang mengeluarkan data 20 persen suara golkar, 16 persen suara PDIP dan 11 persen suara demokrat untuk pemilu 2014. Wow. Amazing bukan? 43 persen berbanding 20 persen suara golkar yang di prediksi bakal memenangkan pemilu. Jadi Anda rakyat Indonesia, bersiaplah di wakilkan oleh wakil rakyat perokok dan dipimpin oleh presiden perokok.
Salam hangat. Selamat Idul Fitri 1433 H kompasianer. Mohon maaf lahir dan batin.
*diolah dari berbagai sumber. gambar (isukepri.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H