Mohon tunggu...
Ivo
Ivo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Mahasiswa semester 3 dengan hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resilience In Nature : Adapting to Environmental and Economic Change

27 September 2024   23:10 Diperbarui: 27 September 2024   23:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Moderator: Muhammad Haikal
Narasumber: Ady Saiman (Relawan Komunitas Peduli Ciliwung)

21 September 2024, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University

Pada acara stadium general yang digelar pada Sabtu, 21 September 2024, panitia KOMPAK THH 2024 menghadirkan Ady Saiman, seorang relawan dari Komunitas Peduli Ciliwung yang membahas tentang isu-isu lingkungan yang  ada dan semakin banyak di era modern ini. Dengan menyajikan penjelasan yang berdasarkan data lapangan langsung maupun sumber lain, Ady mengajak peserta untuk lebih sadar dan peka terhadap keadaan lingkungan yang kian memprihatinkan. Berikut beberapa isu lingkungan yang  sedang terjadi di era modern ini:

Tingkat Deforestasi yang Tinggi di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur adalah beberapa faktor utama penyebab berkurangnya hutan. Berdasarkan laporan dari Global Forest Watch, jutaan hektar hutan di Indonesia hilang setiap tahunnya. Hal ini tidak hanya membahayakan keanekaragaman hayati, tetapi juga berkontribusi terhadap perubahan iklim global melalui peningkatan emisi karbon dioksida.

Ady Saiman, seorang relawan dari Komunitas Peduli Ciliwung, menyoroti bahwa deforestasi di sekitar daerah aliran sungai memperburuk masalah pencemaran serta merusak ekosistem perairan. Menurutnya hutan di sekitar aliran sungai yang di tebang secara sembarang menyebabkan rentannya terhadap erosi tanah dan peningkatan sedimentasi di sungai-sungai seperti Ciliwung. Hal tersebut berdampak pada kualitas air dan habitat makhluk hidup di dalamnya. 

Sungai, yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, kini menghadapi degradasi yang semakin mengkhawatirkan. Sebagai elemen kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem, kondisi sungai yang rusak menunjukkan betapa seriusnya ancaman terhadap lingkungan. Sungai memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber air bagi kehidupan manusia, flora, fauna, serta ekosistem secara keseluruhan. Tidak hanya berfungsi sebagai pasokan air bersih, sungai juga mendukung beragam aktivitas ekonomi dan sosial, seperti irigasi pertanian, transportasi, hingga rekreasi.


Sampah Plastik di Lautan: Ancaman Serius

selain mengalami deforestasi, Indonesia juga dihadapkan pada masalah besar terkait sampah plastik. Lautan Indonesia, yang kaya akan sumber daya laut, semakin terancam oleh peningkatan limbah plastik. Diperkirakan, Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Limbah ini tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam kehidupan biota laut seperti penyu, ikan, dan burung laut yang sering terjerat atau memakan plastik tersebut.

Plastik dari daratan yang tidak dikelola dengan baik berakhir di sungai, termasuk Ciliwung, dan terbawa hingga ke laut. Meski pembersihan sering dilakukan, volume sampah terus meningkat akibat pola konsumsi dan manajemen limbah yang buruk.

Di akhir acara, Ady Saiman mengajak seluruh peserta untuk lebih peduli lagi pada lingkungan dan berkontribusi langsung membangun lingkungan yang lebih layak untuk ke depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun