Dalam kehidupan bernegara kita seringkali mendengar suatu istilah yaitu komunikasi politik. Komunikasi politik diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan oleh komunikator politik (politisi) dalam melibatkan pesan-pesan politik yang berkaitan dengan kekuasaan, gaya pemerintahan, atau kebijakan yang diterapkan kepada masyarakat. Komunikasi politik bukan hanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki gelar atau kedudukan yang tinggi dalam diskursi pemerintahan, melainkan kita semua tanpa disadari seringkali melakukan tindakan komunikasi politik. Contohnya diskusi mahasiswa di ruang kelas, diskusi dalam keluarga yang membahas tentang peristiwa politik terkini, memposting atau berkomentar di media sosial tentang pandangan politik seseorang, serta partisipasi masyarakat dalam melakukan demonstrasi terkait kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang tepat.
Komunikator politik menjadi unsur krusial dalam komunikasi politik, karena pesan yang ingin disampaikan kepada publik umumnya melibatkan peran komunikator politik. Mayoritas komunikator politik biasanya terdiri dari mereka yang memiliki reputasi tinggi atau yang menjabat sebagai pemimpin. Dalam konteks ini, kepemimpinan politik memainkan peran kunci, di mana pemimpin politik berperan untuk mempertahankan kinerja politiknya, memenangkan dukungan yang signifikan, serta mengelola kebijakan secara efisien. Selain itu, komunikator politik harus memiliki kemampuan untuk bersosialisasi serta memahami dasar-dasar etika politik. Hal ini penting agar seorang komunikator politik dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Dalam konteks melakukan komunikasi politik, seorang komunikator politik membutuhkan wadah yang efektif untuk mengaspirasikan pandangan atau opininya. Di era digital ini, media sosial menjadi salah satu platform utama yang digunakan oleh seorang komunikator politik dalam menyalurkan pesan-pesan politik. Media sosial memberikan ruang yang memungkinkan komunikator politik untuk menyampaikan pesan politiknya kepada khalayak secara langsung, memfasilitasi interaksi dengan khalayak, serta memperluas jangkauan pengaruhnya. Media sosial sangat efektif sebagai sumber utama informasi bagi masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai perkembangan politik saat ini. Fasilitas media sosial tidak hanya digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan politik kepada masyarakat.
Seringkali, pemerintah juga menggunakan media sosial sebagai alat tak langsung dalam mempertahankan citranya dan mempengaruhi opini publik. Meskipun demikian, dalam konteks komunikasi politik, media sosial juga memiliki kelemahan, seperti maraknya penyebaran berita hoax di tengah masyarakat yang dapat menimbulkan polarisasi, merusak persatuan, dan memberikan peluang bagi aktor politik untuk melakukan fitnah terhadap pihak lawan politiknya. Konten atau isu politik yang sedang viral dapat menjadi senjata untuk menyerang individu atau partai politik tertentu, dan kelemahan-kelemahan ini perlu diwaspadai karena dapat merugikan partai politik yang tengah mengikuti proses pemilihan umum.
Kelebihan dan kekurangan ini secara langsung memberikan kendali kepada media sosial sebagai saluran komunikasi politik yang menghubungkan antara pemerintah dan masyarakat. Media sosial seringkali digunakan sebagai sarana propaganda, kampanye, dan demonstrasi yang dilakukan oleh aktor politik. Jenis medium yang digunakan pun semakin beragam, tidak hanya terbatas pada banner atau baliho. Melainkan terdapat pembentukan citra diri atau personal branding dalam pengelolaan media sosial seorang tokoh politik menjadi patokan bagi pemilih di era saat ini. Mulai dari gaya pengelolaan posting, feed, keterangan cerita (story), hingga deskripsi konten menjadikan aspek penting yang dilakukan komunikator politik untuk mempengaruhi persepsi atau opini publik dari pesan-pesan yang disampaikannya.
Dalam konteks komunikator politik, pada artikel ini kami mengambil ilustrasi dari calon Presiden RI 2024, yaitu Prabowo Subianto. Berdasarkan peristiwa masa lalunya, Prabowo menghadapi tantangan tersendiri dalam mengatasi citra negatif di masyarakat. Namun, Prabowo tidak tinggal diam, sebaliknya ia aktif melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki persepsi publik terhadap dirinya. Sebagai contoh, Prabowo berpartisipasi dalam sebuah podcast yang disiarkan melalui kanal-kanal YouTube tertentu. Selain itu, ia juga terlibat dalam kegiatan sosialisasi di beberapa kampus ternama di Indonesia, terutama ia memiliki strategi untuk menyalurkan pesan-pesan politiknya kepada mahasiswa yang aktif di media sosial seperti Instagram dan YouTube. Upaya ini ditujukan Prabowo untuk mempengaruhi pandangan masyarakat yang sebelumnya memframing dirinya berdasarkan peristiwa masa lalunya. Fakta menunjukan bawa saat ini Prabowo justru meraih banyak apresiasi dari masyarakat atas perubahan gaya atau sikap politiknya.
Perubahan tersebut dapat dilihat dari gaya bahasa tubuhnya yang lebih terbuka dan ekspresif sehingga ia berhasil mengundang tawa audiens. Contohnya pada saat ia berjoged di kanal Youtube Najwa Shihab ketika menghadiri acara “Capres Bicara Gagasan”. Aksi lucu tersebut menjadi viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial selama beberapa hari, dan berhasil meningkatkan citra yang sebelumnya kurang baik dari Prabowo. Fenomena ini menunjukkan bahwa komunikasi politik melalui media sosial memiliki dampak besar pada pandangan masyarakat terhadap politisi, pemerintah, dan bahkan terhadap pandangan suatu partai politik. Meski demikian, masih terdapat banyak masyarakat yang tidak bijak dalam menggunakan media sosial, seperti menyebarkan berita palsu terhadap pemerintah atau partai tertentu yang bisa menguntungkan partai lain dalam konteks Pemilihan Presiden RI 2024.
Sebagai seorang politisi, Prabowo telah berhasil memanfaatkan berbagai platform media sosial secara efektif dalam kampanye politiknya. Dengan kehadirannya di kanal-kanal terntu seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, Prabowo tidak hanya meningkatkan pemahaman publik terhadap dirinya, melainkan ia juga menyebarkan informasi tentang program-programnya dan membangun hubungan dengan masyarakat. Beberapa waktu belakangan ini juga ia mengambil berbagai langkah yang memikat perhatian anak muda. Dikarenakan kini, Prabowo tampak lebih terbuka dan inklusif terhadap generasi muda, berbeda dengan citra sebelumnya yang terbatas pada kelompok sebayanya saja. Pada pendekatan ini tidak hanya memberikan dampak positif signifikan pada elektabilitasnya, melainkan dapat mengubah citranya menjadi sosok gagah yang rendah hati dan berdedikasi melalui penyebaran konten-konten yang informatif di media sosialnya.
Seperti pada akun Facebooknya, Prabowo cenderung menyoroti keterlibatannya dalam gerakan Partai Gerindra. Sementara di Instagram, ia membagikan aspek-aspek kehidupan pribadinya dan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Kampanye kecil-kecilan di media sosial, seperti berpartisipasi dalam lokakarya sekolah dan wawancara media sosial, juga menjadi strategi yang sering digunakan oleh Prabowo. Melalui interaksi ini, ia berhasil menyampaikan pernyataan-pernyataan yang relevan dengan konteks Indonesia saat ini. Tidak hanya itu, Prabowo juga mulai aktif berpartisipasi dalam diskusi online, baik di forum maupun grup sosial, Prabowo menciptakan atmosfer yang lebih interaktif dan menarik bagi para pengikutnya. Dalam berbagai kesempatan, ia juga memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) melalui aplikasi khusus untuk menyajikan informasi terbaru, langkah-langkah kampanye, jadwal acara, dan menjawab pertanyaan dari pengikutnya serta menciptakan pengalaman belajar politik yang lebih dinamis. Melalui audisi online dan acara virtual, Prabowo memungkinkan pengikutnya untuk memberikan masukan langsung dan bertanya tentang program-program yang ditawarkannya. Peningkatan jumlah pengikut dan followers di media sosial menjadi indikator keberhasilannya, mencerminkan efektivitas strategi kampanye Prabowo dalam membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat dan meningkatkan popularitasnya secara signifikan. Dengan demikian, Prabowo Subianto telah berhasil memanfaatkan platform media sosial untuk meningkatkan pemahaman publik, menyebarkan program-programnya, dan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat.
Namun, pertanyaan tentang peluang Prabowo dalam memenangkan Pilpres 2024 masih menjadi tanda tanya besar. Kekuatan dan ketangguhan Prabowo akan diuji secara jelas ketika ia resmi mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Seiring itu, pertanyaan tak langsung tentang kepemimpinan dan pengurus partai turut muncul di media sosial, yang perlu dihadapi dengan pendekatan yang memperkuat dan menyatukan tim pemenangan Prabowo Subianto. Dalam era media sosial, membangun komunikasi dan menghadapi isu-isu negatif menjadi kunci penting dalam perjalanan politik Prabowo.