"Perempuan itu adalah tiang negara." Mungkin perkataan seperti itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mengapa perempuan itu disebut tiang negara? Karena orang - orang hebat yang memajukan dunia ini, dilahirkan oleh perempuan.Â
Perempuan pula yang akan melahirkan generasi - generasi bermutu yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini.Â
Selain itu, perempuan juga dikenal dengan image yang lemah lembut, cantik, anggun, dan feminim. Tidak sedikit perempuan yang selalu berupaya untuk memberikan image yang baik dalam masyarakat disekitarnya.
Dalam membentuk pandangan yang baik dari masyarakat, seorang perempuan akan selalu berbuat baik kepada orang - orang disekitarnya, dan perempuan akan selalu berhati - hati dengan apa yang akan ia lakukan agar tidak membuat image nya menjadi jelek.Â
Namun, tidak sedikit perempuan di dunia ini yang menomorsatu kan image dirinya di mata orang lain, selalu memikirkan orang lain, dan melupakan dirinya sendiri. Hal itu dapat disebut Syndrome Good Girl.
Apa itu Syndrome Good Girl?
Syndrome Good Girl adalah kondisi seseorang perempuan yang memiliki mental selalu takut untuk mengecewakan orang lain, takut mengganggu, takut membuat orang lain kesal, dan tidak mau berkonflik dengan orang lain.Â
Perempuan yang memiliki Syndrome Good Girl ini biasanya sejak kecil hidupnya sudah dipenuhi dengan tuntutan, harus selalu patuh, dan menurut dengan orang lain.
Perempuan dengan Syndrome Good Girl, akan sulit untuk mengemukakan pendapatnya, sulit mengatakan "tidak" dan selalu mengumpat dibalik pendapat orang lain.Â
Dikarenakan, perempuan dengan Syndrome Good Girl ini akan menganggap bahwa pendapat yang ia punya akan berbeda dengan pendapat orang lain, sehingga jika ia mengemukakan pendapatnya maka orang lain akan merasa terganggu, dan kecewa. Hal ini berbanding terbalik dengan Komunikasi Asertif.
Komunikasi Asertif, adalah kemampuan seseorang untuk mengemukakan pendapatnya sendiri, percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya, tanpa merendahkan orang lain, selalu mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan, diinginkan, kepada orang lain dengan tetap menjaga hak - hak orang lain.Â