Ibu Yuli biasa ia dipanggil dalam keseharian sebagai Kepala Sekolah sebuah TK/ PAUD di Kabupaten Sikka. Tergerak hatinya untuk terlibat bersama Yayasan FREN melakukan tanggap bencana kepada masyarakat yanh mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi laki-laki pada tanggal 3 November 2024.Â
Ibu Yanti sudah mendengar banyak anak-anak butuh pertolongan sehingga kemampuan yang dimilikinya sebagai Pendidik di TK/ PAUD, sekaligus sebagai pendidik yang terlatih dalam pengasuhan, juga kecakapan hidup dan literasi keuangan, membuatnya sangat paham dalam melakukan interaksi yang partisipatif bersama anak sebagai salah satu upaya pemulihan mental dan psikis bagi anak selama dipengungsian.Â
"Dukungan psikososial bagi anak sangat diperlukan", dalam hatinya ketika memutuskan bergabung bersama Yayasan FREN di lokasi pengungsian Waigete Kabupaten Sikka. Ibu Yuli bersama 2 rekan lainnya yang sama-sama berlatar belakang pendidik TK/ PAUD berupaya mengajak semua pihak dapat saling membantu dan menjadi contoh bagi anak-anak walau dalam situasi pengungsian sekalipun.
 Hal sederhana diajaknya anak-anak maupun orang dewasa terlibat dalam kegiatan baik pagi maupun sore, sehingga rasa lelah selalu terbayarkan oleh keceriaan dan penghargaan yang disampaikan oleh anak-anak maupun orang dewasa lainnya.
Ibu Yuli (baju biru muda) dan Ibu An (baju putih garis hitam) ketika menerima makanan suplemen dari Dokter Asep yang bertugas di lokasi pengungsian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H