Mohon tunggu...
Ivan Syhrn
Ivan Syhrn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang ingin sukses

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apasih Perbedaan antara Linguistik dan Ekstra linguistik?

8 November 2024   07:59 Diperbarui: 8 November 2024   08:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Linguistik dan ekstralinguistik adalah dua konsep penting dalam kajian bahasa, terutama dalam memahami elemen-elemen yang membentuk komunikasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Linguistik
Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara sistematis dan ilmiah. Ilmu ini mencakup berbagai aspek dari bahasa, baik dari segi struktur maupun fungsi. Linguistik sendiri dapat dibagi menjadi beberapa cabang, antara lain:

Fonologi: Mempelajari bunyi bahasa dan sistem bunyi dalam bahasa tertentu. Misalnya, bagaimana bunyi-bunyi tertentu diproduksi dan dikombinasikan dalam satu bahasa.
Morfologi: Mempelajari struktur kata dan bagaimana kata-kata terbentuk. Ini mencakup pembentukan kata dasar, kata turunan, dan kata majemuk.
Sintaksis: Mempelajari struktur kalimat, bagaimana kata-kata disusun menjadi frasa atau kalimat. Sintaksis melibatkan aturan-aturan yang mengatur urutan kata.
Semantik: Mempelajari makna kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa. Semantik berkaitan erat dengan arti atau interpretasi dari simbol-simbol linguistik.
Pragmatik: Mempelajari bagaimana konteks memengaruhi makna bahasa. Ini mencakup penggunaan bahasa dalam situasi tertentu, maksud, dan interpretasi bahasa dalam situasi komunikasi.
Pada dasarnya, linguistik menitikberatkan pada aspek-aspek internal dari bahasa itu sendiri (aspek-aspek yang bisa ditemukan dan dianalisis dari bahasa), seperti tata bunyi, tata kata, tata kalimat, dan makna.

2. Ekstra-linguistik
Ekstra-linguistik, di sisi lain, mencakup aspek-aspek di luar sistem bahasa yang mempengaruhi komunikasi. Ekstra-linguistik ini lebih bersifat kontekstual dan sosial, dan mencakup berbagai faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana pesan disampaikan, diterima, dan diinterpretasikan. Beberapa aspek utama dari ekstra-linguistik adalah:

Konteks Sosial dan Budaya: Budaya, norma sosial, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh komunitas bahasa turut memengaruhi bagaimana suatu bahasa digunakan dan dipahami.
Gestur dan Bahasa Tubuh: Isyarat non-verbal seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, dan postur tubuh sering kali memperkuat atau mengubah makna yang disampaikan melalui bahasa.
Intonasi dan Nada Suara: Aspek prosodi dalam berbicara, seperti nada suara, intonasi, tekanan, dan ritme, memberikan petunjuk tambahan terhadap maksud atau emosi pembicara.
Konteks Situasional: Tempat, waktu, dan suasana saat komunikasi berlangsung turut memengaruhi bagaimana pesan dipahami. Misalnya, kata atau kalimat yang sama bisa berbeda maknanya tergantung pada situasi.
Paralinguistik: Aspek-aspek tambahan dalam komunikasi seperti jeda, penekanan tertentu pada kata, dan kecepatan berbicara yang bukan bagian dari sistem tata bahasa, tetapi memberikan pengaruh pada interpretasi makna.
Perbedaan Utama antara Linguistik dan Ekstra-Linguistik
Linguistik memusatkan perhatian pada bahasa sebagai sistem formal dan mempelajari unsur-unsur yang ada dalam struktur bahasa itu sendiri.
Ekstra-linguistik mencakup faktor-faktor yang berada di luar struktur bahasa formal, seperti gestur, ekspresi wajah, budaya, dan konteks, yang turut memberikan pengaruh dalam interpretasi dan pemahaman bahasa.
Dalam praktik komunikasi sehari-hari, baik elemen linguistik maupun ekstra-linguistik bekerja sama untuk menciptakan pesan yang lebih lengkap dan dipahami dengan baik oleh penerima.

Setelah memahami apa penjelasan dari konteks linguistik dan ekstra linguistik, sekarang kita akan mengetahui perbedaan dari keduanya. Yang dapat kita lihat dari contoh bentuk kalimat/aspek dari linguistik dan ekstra linguistik. Contohnya adalah sebagai berikut:

1. Aspek Linguistik
Aspek linguistik mencakup unsur-unsur bahasa itu sendiri, seperti struktur dan fungsi kata, kalimat, atau bunyi dalam komunikasi. Contoh-contohnya:

Fonologi: Bunyi-bunyi dalam bahasa, seperti perbedaan bunyi antara huruf "p" dan "b" dalam bahasa Indonesia.
Morfologi: Bentuk kata, seperti prefiks, sufiks, atau akhiran pada kata "bermain" (ber- sebagai prefiks).
Sintaksis: Susunan kata dalam kalimat, seperti "Saya pergi ke pasar" yang mengikuti tata bahasa yang benar.
Semantik: Makna kata atau frasa, seperti kata "pohon" yang berarti tumbuhan besar.
Pragmatik: Penggunaan bahasa sesuai konteks, seperti cara kita berbicara formal atau santai tergantung pada situasi.
2. Aspek Ekstra-Linguistik
Aspek ekstra-linguistik mencakup faktor-faktor di luar bahasa yang memengaruhi komunikasi, seperti budaya, ekspresi wajah, intonasi, atau gerakan tubuh. Contoh-contohnya:

Ekspresi wajah: Tersenyum saat mengucapkan kata-kata ramah menunjukkan niat baik.
Intonasi suara: Mengucapkan kata yang sama dengan nada tinggi atau rendah dapat menunjukkan emosi atau maksud yang berbeda.
Gerakan tubuh: Menyilangkan tangan saat berbicara bisa menunjukkan sikap tertutup atau tidak nyaman.
Budaya: Penggunaan sapaan yang berbeda dalam budaya, misalnya "kakak" dan "adik" di Indonesia untuk menghormati umur atau status sosial.
Aspek linguistik adalah komponen dari bahasa itu sendiri, sedangkan aspek ekstra-linguistik adalah faktor luar yang mendukung pemahaman dan interpretasi komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun