Mohon tunggu...
Ivan Saputra
Ivan Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Student at Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UAJY semester 5. Berasal dari Kebumen-Jawa Tengah. Pribadi yang senang belajar hal baru terutama pada ranah fotografi, videografi, musik dan multimedia.

Selanjutnya

Tutup

Film

Nostalgia Film Lawas: Laskar Pelangi Kenapa Bisa Laris?

9 Desember 2024   14:25 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat dengan film Laskar Pelangi? Salah satu master piece Andrea Hirata berhasil meramaikan bioskop Indonesia kala itu. Film ini merukapan film adaptasi dari novel dengan pengarang dan judul yang sama saat pertama kali terbit pada 2005 yang kemudian diadaptasi kedalam film pada 2008. Dikutip dari Kompas.id film yang disutradari oleh Riri Riza tersebut berhasil mendapat penoton sebanyak 4,7 Juta tiket.

Sedikit nostalgia, film ini menceritakan perjuangan 10 anak keluarga miskin di desa Belitung demi memperoleh pendidikan. Mereka bersekolah di salah satu SD tertua yaitu SD Muhammadiyah. Sekolah ini sangat sepi dan terancam ditutup namun kesepuluh anak tersebut berusaha sebisa mungkin agar sekolah mereka tidak ditutup. Kesepuluh anak-anak tersebut yaitu Ikal, Lintang, Mahar, A Kiong, Syahdan, Borek, Sahara, Kucai, Trepani, dan Harun. Mereka giat ke sekolah demi mewujudkan impian dan cita-citanya. Ibu Muslimah yang diperankan Cut Mini, menjadi satu-satunya guru yang mengajar di SD tersebut.

Cerita di latar belakangi desa Belitung dengan latar waktu 1974 dengan stratifikasi sosial antara buruh tambang nikel dan pengusaha besar. Ikal karakter utama sebagai salah satu dari anak buruh memiliki ketertarikan pada dunia sastra. Adapun lintang, siswa dari keluarga nelayan yang miskin dan bercita cita tinggi sebagai ahli matematika. Ada juga Mahar yang jenius dalam bidang seni dan membawa sekolah mereka menang dalam pentas lomba kemerdekaan.

Hari-hari yang telah dilalui semakin mengukir kenangan, kekeluargaan, kebahagiaan, dan penuh dengan canda tawa. Meskipun setiap hari mereka harus berjuang untuk sampai ke sekolah. Suatu hari, siswa mendapatkan informasi mengenai lomba cerdas cernat. Kemudian Lintang Ikal, dan Sahara mengikuti perlombaan itu. Di tengah keterbatasan yang ada, ketiga siswa tersebut bisa membuktikan kemampuannya dengan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru SD PN yang merupakan sekolah elit yang ada di Belitung.

Lalu kenapa film ini begitu ramai kala itu? Singkatnya ada beberapa penjelasan mengapa film Laskar Pelangi sangat viral hingga menyentuh 5 juta penonton

1. Terinspirasi dari kisah nyata Andrea Hirata

Novel Laskar Pelangi merupakan kisah nyata dari kehidupan Andrea Hirata pada saat tinggal di desa Belitung. Kisah nya ditulis melalui story telling yang menarik dan dimuat kedalam novel yang kemudian diadaptasi dalam film. Tidak hanya itu, dikutip dari liputan 6, salah satu karakter yaitu Mahar juga merupakan tokoh asli bermana Ahmad Fajri yang kini berprofesi sebagai guru di SMA 2 Tanjung Pandan, Belitung.

2. Genre nya yang unik dan seru

Film Laskar Pelangi memiliki genre yang unik. Tidak hanya sekedar drama ataupun petualangan namun ada nilai nilai yang cukup menarik di dalamnya. Film ini juga menjadi film dokumenter melihat bagaimana sulitnya memperoleh pendidikan bagi kaum marginal di Belitung pada saat itu. Meski begitu para laskar Pelangi justru bisa membuktikan pada dunia bahwa mereka dapat berprestasi di tengah keterbatasan mereka

3. Pesan yang Relevan dan Mengena

Salah satu aspek terpenting yang mendukung keberhasilan film ini adalah pesan moral yang terkandung di dalamnya. Laskar Pelangi mengajarkan kepada penonton tentang pentingnya pendidikan, persahabatan, dan keteguhan hati dalam menghadapi kesulitan hidup. Film ini berhasil menyentuh perasaan penonton, menginspirasi banyak orang untuk lebih menghargai pendidikan dan berjuang lebih keras dalam mencapai cita-cita. Nilai-nilai positif yang disampaikan dalam film ini masih sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh banyak anak-anak Indonesia, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun