Sukoharjo - Univet Bantara. Humas Kerjasama dan Unit PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo mengadakan Pelatihan Public Speaking bertajuk Menjadi Pribadi Lebih Percaya Diri dan Berprestasi menghadirkan narasumber Mas Sulis Setiyono, S.Pd, M.Pd. (Trainer Public Speaking) bertempat di Wisma Widya Karya Dharma Auditorium Univet Bantara pada Selasa (28/6).
Â
Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum dalam sambutannya menyampaikan bahwa berbekal gelar saja tidaklah cukup untuk menembus dunia kerja. Namun lulusan juga harus dibekali dengani soft skill atau keterampilan dalam bidang-bidang tertentu.
Â
"Kalau kuliah di Univet Bantara banyak sertifikat soft skill atau sertifikat kompetensi yang menyertai ijazah sehingga memberikan nilai lebih atau nilai jual lulusan dalam pasar dunia kerja, salah satunya adalah soft skill public speaking," terangnya.
Â
Mas Sulis Setiyono, S.Pd, M.Pd. sebagai narasumber pada kesempatan ini menyampaikan bahwa keterampilan atau kemampuan public speaking sangat diperlukan dalam berkomunikasi ketika nanti lulus sekolah, kuliah maupun saat bekerja. Hal ini dikarenakan manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia memerlukan keterampilan berbicara terlebih lagi dalam berbicara dihadapan publik.
Â
"Selain ijazah, dalam pekerjaan komunikasi menjadi hal yang utama. Sepandai apapun kita apabila tidak didukung dengan skill komunikasi yang baik maka kita tidak akan mampu berkembang, sehingga potensi maupun kualitas hubungan dengan orang lain tidak disebut zero kemampuan komunikasinya," tuturnya.
Â
Lebih lanjut, disampaikan bahwa percaya diri juga sangat dibutuhkan ketika melakukan public speaking. Sehingga untuk melatih rasa percaya diri dalam public speaking yang harus dikuasai adalah dengan menanamkan pikiran positif, jangan minder, persiapan materi, latihan berulang-ulang, serta menambah pengalaman dalam berkomunikasi dihadapan umum..
Â
Selain itu, hal yang perlu dikuasai selanjutnya adalah olah vokal melalui pengaturan volume atau keras lirihnya suara, pacing atau kecepatan bersuara, serta kejelasan pengucapan artikulasi dan intonasi. Begitu pula saat berbicara yang perlu diperhatikan meliputi gesture dengan jangan berekspresi datar, ekspresi komponen muka, gerakan badan sesuai kalimat dan mampu mengontrol gerakan yang tidak disadari.
Â
"Dalam berkomunikasi dengan audience, yang perlu diperhatikan adalah mampu menganalisa keberadaan atau posisi audiens, beri pertanyaan kepada audiens, menyapa audiens secara spesifik serta menggunakan humor adalah cara untuk memecah ketegangan suasana," tuturnya.
Â
Pihaknya juga memberikan tips mengurangi rasa grogi ketika melakukan public speaking diantaranya adalah dengan mengadakan persiapan secara matang mulai dari materi, pakaian dan sarana prasarana lainnya, menambah pengalaman berkomunikasi, imbangi dengan kegiatan fisik atau olahraga, visualisasikan kesuksesan diri, dengan merasa yakin gugup yang dirasakan tidak terlihat jelas di audience, dan audience tidak tahu konten speaker atau pembicara.
Â
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa-siswi lulusan SMA/SMK di Solo Raya, kegiatan ini juga dimeriaahkan dengan adanya Tour The Campus serta Pameran Potensi Program Studi di Univet Bantara serta praktik singkat kuliah langsung. Selain itu peserta juga memperoleh e-Sertifikat, bingkisan souvenir serta doorprize yang menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H