Mohon tunggu...
Ivan Prapanca Wardhana
Ivan Prapanca Wardhana Mohon Tunggu... Freelancer - Terhibur Karena Menulis

Hubungan Masyarakat di Universitas Veteran Bangun Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Siap Laksanakan MBKM, Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara Selenggarakan Seminar Nasional

29 Juni 2022   10:29 Diperbarui: 29 Juni 2022   11:33 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuyun Yulia, Ph.D. saat pemaparanya tentang Konsep Merdeka Belajar yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara (Foto: Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara)

Sukoharjo - Univet Bantara. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo selenggarakan Seminar Nasional bertajuk Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka. Menghadirkan beberapa pembicara mumpuni antara lain Prof. Dr. Andayani, M.Pd (Universitas Sebelas Maret Surakarta) dan Yuyun Yulia, Ph.D (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta) dengan Moderator Mas Sulis Setiyono, S.Pd, M.Hum (Trainer dan Praktisi Pendidikan). Seminar Nasional tersebut diadakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin (27/6).

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus siap melaksanakan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) secara mandiri. Dengan terselenggaranya seminar nasional ini, nantinya dalam pelaksanaan MBKM, kampus harus terbuka kepada perguruan tinggi yang lain agar mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar program studi baik di perguruan tinggi yang sama maupun di luar dengan perguruan tinggi yang berbeda.

"Harapan kami, semoga dengan adanya arahan dari kedua narasumber yang dihadirkan, kita semua mampu melaksanakan MBKM dengan sebaik-baiknya, menyusun dan mengembangkan bahan ajar karena hal tersebut merupakan modal utama supaya mahasiswa dapat mengikuti kuliah dengan gembira dan sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Mas Menteri," jelasnya.

Prof. Dr. Andayani, M.Pd sebagai pembicara yang pertama dalam pemaparanya menyampaikan bahwa lahirnya merdeka belajar merupakan permulaan dari gagasan-gagasan yang nanti akan diluncurkan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional yang terkesan monoton. Salah satu inisiatif untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa dan guru adalah dengan melalui Kurikulum Merdeka Belajar. Sistem pendidikan nasional yang berlaku saat ini banyak mendapat perhatian dari orang tua, salah satunya adalah banyaknya siswa yang dipatok dengan nilai-nilai tertentu, sehingga hal ini menyebabkan terciptanya konsep Merdeka Belajar

"Implikasi setelah terwujudnya Merdeka Belajar adalah untuk mengurangi beban guru, menciptakan belajar yang lebih menyenangkan, bebas berekspresi, meningkatkan kompetensi guru, banyak platform yang mendukung pembelajaran daring agar tetap interaktif, penerapan pembelajaran dengan platform digital, dan tidak menuntut siswa untuk menjadi sama," papanya.

Yuyun Yulia, Ph.D. sebagai pembicara yang kedua turut menerangkan tentang kurikulum merdeka belajar yang sesuai dengan ajaran dari Ki Hadjar Dewantara dengan menggunakan Sistem Among Tamansiswa yaitu tumbuhnya jiwa siswa yang merdeka lahir batin dan tenaganya. Sebagai anggota Persatuan Kebangsaan, pendidikan haruslah memerdekakan jiwa manusia.

"Arti kemerdekaan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu tidak tergantung atau terpengaruh kepada pihak yang lain, dapat mengatur diri sendiri, serta mandiri berdiri di atas kaki sendiri," tuturnya.

Ditambahkan, pendidikan untuk jiwa merdeka yang menggunakan Sistem Among berasaskan pada kekeluargaan sehingga melarang adanya hukuman dengan paksaan dalam proses belajar mengajar. Dikarenakan hal tersebut akan mematikan jiwa merdeka siswa sebagai tujuan akhir dari Sistem Among.

"Setiap tempat menjadi perguruan dan setiap orang menjadi guru kita," pungkasnya.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun