Mohon tunggu...
Ivan Nano
Ivan Nano Mohon Tunggu... -

Love International Politics and love Trance Music

Selanjutnya

Tutup

Politik

AS dengan Security Dilemanya

4 Januari 2012   04:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

AS sedang mengalami apa yang namanya Mutual Suspicious terhadap Iran, hingga mengalami apa yang namanya Security Dilemma (Dilema Keamanan). Seperti yang telah dijelaskan di dalam artikel The Societal And Security Dilemma, dinyatakan bahwa Security Dilemma muncul ketika adanya aksi dari suatu negara untuk meningkatkan keamanan negaranya.

Seperti kita ketahui bahwa AS sedang berupaya menghancurkan Rezim Ahmadinejad, karena berusaha "melawan" dunia international terkait program nukirnya, seperti laporan yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang mengatakan bahwa Iran sedang "berupaya" membangun serta memperkaya uranium untuk membuat senjata Bom Nuklir.

Yang menyebabkan AS mengalami Security Dilemma adalah adanya asumsi-asumsi serta elemen dasar yang berlaku dalam Realism. Menurut Realism, aktor utama dalam poltik dunia adalah negara. Dimana negara itu mempunyai sifat Self-Help sehingga ini tidak memungkinkan akan terjadinya kerjasama. Dan juga Realism itu memandang bahwa negara lain sebagai musuh potensial yang dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasionalnya sehingga menyebabkan Dilemma yang mempengaruhi kebijakan luar negeri masing-masing negara.

Mengapa Iran yang sedang mengembangkan teknologi nuklir dianggap berbahaya oleh AS bagi keamanan dunia dan dirinya sementara kepemilikan nuklir negara barat tidak mempengaruhi atau membahayakan negara manapun?

Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan persepsi dan adanya Collective Meanings yang tercipta di dalam interaksi. Tanpa adanya perbedaan Meanings maka sudah tentu AS menganggap semua negara yang memiliki kekuatan senjata nuklir adalah musuhnya, atau bahkan sebaliknya AS akan menganggap semua negara adalah sahabatnya.

Selain Self-Help tadi, AS juga harus berjuang mempertahankan eksistensinya di dunia international. Masalah ini mengacu kepada adanya penyebab lain terjadinya masalah Security Dilemma, yaitu adanya Sistem Anarki sebagai Sistem internasional, dimana Sistem Anarki itu sendiri adalah sistem tanpa adanya kekuasaan yang lebih tinggi dan tidak adanya pemerintahan dunia. Didalam sistem pemerintahan internasional yang Anarki, semua negara sangat membutuhkan keunggulan power dan keamanan. Dan negara dituntut untuk memiliki sarana kekuatan seperti militer serta persenjataan yang canggih, sebagai bukti bahwa negara itu kuat, dan juga sebagai alat pertahanan jika ada ancaman atau serangan dari negara lain. Seperti halnya Iran yang sedang mengembangkan berbagai persenjataannya yang sangat modern demi mengamankan wilayahnya dari ancaman khususnya yang datang dari negara barat. Dengan adanya kekuatan Iran seperti ini akan memicu rasa khawatir AS dan negara lain.

Rasa khawatir dan takut akan akan adanya ancaman dari Iran terhadap AS tersebut lebih dikenal dengan istilah Mutual Fear dan ada juga yang disebut juga sebagai Mutual Suspicious. Mutual Suspicious itu timbul karena adanya kecurigaan satu negara (AS) terhadap negara lain (Iran) yang ingin memperkuat militernya yang bertujuan untuk mempertahankan keamanannya, namun AS menganggapnya sebagai sesuatu yang bersifat offensive.

Seperti kita tahu bahwa AS adalah negara demokrasi. AS sangat menjunjung kebebasan.
Bruce Russett berpendapat bahwa, dengan adanya demokrasi yang cukup didunia memungkinkan untuk mengantikan bagian Realism yang mengandung anarki, dimana Security Dilemma negara sudah lama mendominasi dunia.

Negara demokrasi sangat yakin bahwa dengan efek dari melestarikan perdamaian mereka tidak perlu lagi merasa takut kepada negara lain, asalkan mereka tetap demokrasi maka tidak akan ada yang menjadi salah. Apakah AS seperti itu??

-Ivannano-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun