Magetan, Jawa Timur- Pandemi virus corona tahun 2019-2020 telah menyebar ke Indonesia, berawal hanya 2 kasus hingga terus bertambah hingga sekarang, berawal di Ibukota, sekarang hingga desa-desa, hingga ditetapkan menjadi pandemi sampai sekarang. Covid-19 menyebar melalui percikan atau droplets dari salurann pernafasan yang kita keluarkan saat batuk ataupun bersin, karena penyebaran Covid-19 ini sangat mudah, maka dalam menghadapi situasi pandemi yang terjadi saat ini, banyak sekali pola hidup yang harus dirubah, seperti harus menerapkan protokol kesehatan, 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumuman, Membatasi interaksi), dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan tersebut karena kebiasaan pola hidup sehat masih belum tercerminkan di masyarakat yang mempermudah penyebaran Covid-19, mengingat penyebarannya sangat mudah, hal ini berkaitan dengan penyebaran Covid-19 secara massif. Pemerintah berusaha untuk menekan penyebaran Covid-19, tetapi usaha tersebut akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Seluruh elemen masyarakat tersebut tentunya tidak terkecuali mahasiswa.
Dalam rangka melaksanakan KKN Tematik Bakti Negeri, dan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mengenai pengabdian masyarakat, mahasiswa Univeristas PGRI Madiun (UNIPMA), melaksanakan KKN mulai 5 Januari 2021 sampai 15 Februari 2021, KKN Tematik Bakti Negeri dilaksakan di beberapa wilayah, di Karisidenan Madiun, salah satunya, yaitu di Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Dalam melaksanakan kegiatan KKN Bakti Negeri ini dilakukan dengan metode blended, yaitu luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan), Pemilihan metode tersebut sebagai salah satu cara dari UNIPMA untuk melindungi mahasiswa dan menjaga desa yang akan dijadikan daerah KKN oleh mahasiswa UNIPMA. Karena di masa pandemi bukan berarti tidak produktif, dan kita harus menyesuaikan diri dan hidup berdampingan selama masa pandemi ini masih berlanjut dan mahasiswa tetap mematuhi protokol kesehatan. KKN Tematik Bakti Negeri, Universitas PGRI Madiun, kelompok 12, dilaksanakan di Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, dengan dosen pembimbing, Bapak Andi Rahman Putera, S. Kom., M.M.S.I.
Dalam penyusunan program kerja, tentunya mahasiswa mengamati permasalahan apa yang ada di sekitar, sehingga dapat diangkat menjadi sebuah program kerja yang tidak hanya terlaksana tetapi bermanfaat untuk masyarakat yang tinggal di Desa Sayutan. Mengingat kegiatan KKN dilaksanakan di tengah situasi pandemi, mahasiswa kelompok 12 mengadakan pembagian masker secara gratis untuk masyarakat Desa Sayutan. Jumlah masker yang akan diberikan untuk warga, yaitu 250 masker medis. Karena program kerja tersebut dinilai sangat bermanfaat, pihak desa juga menyediakan masker yang akan diberikan kepada warga sebanyak 2000 masker kain.
  Â
Untuk meminimalisir  kerumunan, masker diberikan kepada ketua RT di masing-masing dukuh Desa Sayutan. Di Desa Sayutan sendiri terdapat 4 dukuh, yakni Dukuh Ngelo terdapat 6 RT, Dukuh Jeruk terdapat 6 RT, Dukuh Dukuh terdapat 6 RT, dan Dukuh Jati terdapat 7 RT. Dalam pelaksanaan pembagian masker gratis kepada masyarakat, mahasiswa didampingi oleh Kami Tuwo setiap dukuh. Tidak hanya membagikan masker gratis saja, mahasiswa KKN memanfaatkan kegiatan tersebut dengan memberikan sosialisasi bagi masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan selalu menggunakan masker yang baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H