      Pendidikan tinggi bagi sebagian orang dianggap sebagai jembatan untuk mencapai masa depan yang menjanjikan. Beberapa orang juga menganggap kuliah hanya menganggur dan nongkrong dengan gaya dan biaya fantastis. Selain itu, ada juga yang menganggap kuliah itu adalah kebutuhan tersier manusia. Namun jarang dibahas mengenai berbagai kesulitan dalam perkuliahan. Dunia perkuliahan dipenuhi dengan tantangan yang akan menemui mereka yang ingin memberikan gelar "maha" di status siswanya, ataupun juga bagi yang ingin menukar gelar "maha" dengan "sarjana."
Tantangan pertama dalam dunia perkuliahan akan menyapa para calon mahasiswa. Beberapa waktu lalu viral isu penaikan UKT yang membuat para calon mahasiswa minder bahkan takut untuk meneruskan sekolah ke jenjang perkuliahan. Faktor mahalnya UKT juga membuat sejumlah calon mahasiswa baru yang sudah lolos penjaringan mengundurkan diri. Muhammad Ravi, Presiden Mahasiswa Unri (Universitas Riau) menyebutkan ada lima puluh calon mahasiswa yang lolos seleksi snbp mengundurkan diri karena tidak sanggup membayar UKT.
Ketatnya persaingan dalam SNBP, SNBT, dan jalur mandiri juga menjadi sebuah tantangan yang harus di hadapi. Persaingan yang ketat membuat banyak calon mahasiswa minder untuk megejar jurusan impian mereka. Para mahasiswa semi gapyear ataupun yang ingin mencoba peruntungan di tahun kedua atau ketiga juga menjadi saingan bagi adik-adiknya yang baru lulus. Pemerintah mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menambah kuota bagi calon mahasiswa baru. Namun pada kenyatanya, persaingan masuk perguruan tinggi impian tetaplah sulit, apalagi perguruan tinggi yang mendapat predikat unggul di Indonesia tentunya menjaring calon mahasiswanya dengan sangat ketat.
      Cobaan tidak hanya diperuntukan bagi calon mahasiswa, mereka yang sudah merasakan bangku universitas juga tak luput dari tantangan.  Dunia perkuliahan dipandang sebagai transisi dari dunia sekolah menengah ke dunia kerja. Namun dalam masa transisi itu beberapa mahasiswa merasa terkejut dengan dengan tantangan yang mereka hadapi. Lingkungan belajar yang baru, menuntut mahasiswa untuk cepat beradaptasi. Mungkin yang terlihat dari luar, dunia perkuliahan hanya  bekerja selama enam sampai sepuluh jam, tapi pikiran mahasiswa dituntut bekerja lebih dari itu. Setumpuk tugas dan tanggung jawab membuat mereka sulit menyeimbangkan waktu untuk beraktivitas. Tidak heran banyak mahasiswa merasa tertekan dengan tantangan perkuliahan. Projek, ujian, hingga skripsi juga akan selalu menjadi momok yang menghantui bagi mahasiswa sampai waktu kelulusan.
      Mengesampingkan berbagai tantangan yang harus dihadapi, ada alasan rasional mengapa kuliah menjadi jenjang yang penting untuk dirasakan semua orang. Bangku perkuliahan akan memberikan pengetahuan yang spesifik mengenai satu bidang ilmu tertentu, hal itu membuat mahasiswa memahami konsep dengan lebih mendalam dan mengembangkan keterampilan untuk karir mereka. Pengalaman yang di dapat di perkuliahan juga mengajarkan mahasiswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi dalam tim, dan menjadi seorang pemimpin. Selain itu, kuliah memberikan kesempatan untuk bertemu dengan profesor, ahli, dan alumni untuk membantu mahasiswa membangun jaringan profesional. Jaringan tersebut nantinya dapat membantu mereka dalam berkarir di masa depan.
      Kuliah adalah sebuah perjalanan yang memerlukan investasi waktu dan biaya. Mereka yang ingin atau sedang berstatus mahasiswa juga akan menemui tantangan yang selalu menemani mereka. Namun kuliah juga menjanjikan berbagai manfaat yang dapat dipetik mahasiswa. Pengetahuan dan keterampilan, pengembangan diri, hingga peluang karir yang lebih baik bisa diperoleh di dunia perkuliahan. Dengan dedikasi, kerja keras, dan dukungan yang tepat, mahasiswa bisa memperoleh keuntungan jangka panjang dari dunia perkuliahan.
