Desa Watangrejo, Wonogiri (22/07/2023). -- Dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk menghadapi wabah penyakit antraks, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro bekerja sama dengan perangkat desa melaksanakan kegiatan pencerdasan mengenai penyakit antraks. Kegiatan ini dilakukan dengan menyongsong salah satu tema KKN tahun ajaran 2022/2023, yaitu “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)”.
Antraks merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang mampu ditularkan dari ternak ke ternak lainnya atau dari ternak ke manusia. Penyakit ini digolongkan sebagai salah satu penyakit yang berbahaya, mudah menular, dan merugikan secara ekonomis. Urgensi pelaksanaan penyuluhan ini pun timbul dari kabar kejadian luar biasa (KLB) wabah antraks di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Belum lagi, secara geografis, jarak antara Kabupaten Gunung Kidul dan Kecamatan Pracimantoro tidak terlalu jauh dan menjadi salah satu jalur lalu lintas ternak. Oleh karena itu, kewaspadaan serta pemahaman masyarakat dirasa perlu ditingkatkan sebagai bentuk pencegahan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi pemaparan di tempat yang berbeda, yaitu di Balai Dusun Pringwatang Kulon (16/07/2023) dan di rumah Bapak Satimin sebagai lokasi rapat bulanan Dusun Nglancing & Ngelorejo (22/07/2023). Pelaksanaan program diawali pembukaan dan sambutan serta dilanjutkan dengan penyampaian materi “Antraks: Menghindari Bahaya dengan Pengetahuan dan Tindakan yang Tepat“ oleh Ivan Kurniawan dari Fakultas Kedokteran Undip dan “Peningkatan Kewaspadaan terkait Penyakit Zoonosis pada Ternak” oleh Alya Thalla Zhafira dari Fakultas Sains Matematika Undip. Pemaparan materi dilangsungkan dengan mencakup pengenalan zoonosis, gejala-gejala penyakit menular pada ternak, jalur masuk dan gejala klinis bakteri antraks pada manusia, serta penanganan ternak yang menjadi suspek penyakit antraks.
Penyuluhan pun berlangsung dengan tanggapan yang responsif dari warga. Hal tersebut dibuktikan dengan pertanyaan yang didapatkan terkait dengan perbedaan gejala antraks kulit pada ternak dan manusia serta diskusi dua arah untuk mengetahui pemantauan dan penanganan kesehatan ternak di Desa Watangrejo, mengingat sebagian besar dari warga Desa Watangrejo memiliki ternak berupa sapi dan kambing sebagai bentuk investasi di masa depan. Karena itu, kesehatan dan kesejahteraan ternak pun menjadi hal yang penting bagi mereka. Pemaparan dan diskusi ini diharapkan mampu memberikan manfaat berupa pengetahuan baru, baik kepada warga Desa Watangrejo maupun mahasiswa yang memberikan penyuluhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H