Mohon tunggu...
Ivan Jonathan Sitorus
Ivan Jonathan Sitorus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Statistika Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 programstudiStatistikayangmemilikiketertarikanmendalamdalampengembangandiri,.Sayajuga memiliki pengalaman dan ketertarikan dalam dunia ilmiah seperti penelitian. Memiliki public speaking dan kepemimpinanyangbagusmelaluipengalamanmenjadiKetuaOSIS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Pendidikan Semimiliter Masih Relevan di Zaman Sekarang? Mengulik Sistem Pendidikan Semimiliter

11 Desember 2024   19:25 Diperbarui: 11 Desember 2024   19:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Asrama Yayasan TB Soporusung (Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Sekolah semimiliter adalah sekolah yang menerapkan pendidikan dan pelatihan militer untuk meningkatkan kedisiplinan dan keterampilan dari siswa-siswi, dan mengkombinasikannya dengan kurikulum nasional yang sudah ditetapkan oleh Kementerian. Bagi sekolah semimiliter, kedisiplinan adalah hal yang paling utama, karena selama menjalani pendidikan semimiliter, siswa-siswi akan ditempa dengan mengadopsi Sebagian elemen dan pendekatan sistem pendidikan militer, akan tetapi perlu diketahui bahwa pendidikan ini tidak seketat sekolah militer. Tujuan dari pendidikan ini adalah, untuk membentuk karakter, kedisiplinan, jiwa kepemimpinan, dan jiwa kebersamaan atau kerja sama para siswa.

(Dokumentasi pribadi : Yayasan TB Soposurung)

            Saya merupakan salah satu alumni dari sekolah semimiliter, yaitu Asrama Yayasan TB Soposurung – SMAN 2 Balige yang didirikan oleh Bapak TB Silalahi pada tahun 1990, dan terletak di Balige, provinsi Sumatera Utara. Berbeda dengan sekolah Taruna Nusantara yang berada di bawah naungan Kementerian pertahanan, Asrama Yayasan TB Soposurung merupakan Lembaga swasta yang bekerja sama dengan negeri, yaitu SMAN 2 Balige. Sekilas dengan Asrama Yayasan TB Soposurung.

            Pada umumnya, sekolah semimiliter merupakan sekolah berasrama, yang dapat membantu siswa-siswi menjadi sosok yang mandiri, dan tidak bergantung kepada orang tua. Asrama Yayasan TB Soposurung mengadopsi gaya pendidikan sistem militer dan sudah berhasil meluluskan 32 angkatan pada tahun 2024 ini.

            Yang pertama adalah, bangun pagi pada pukul 04.45 WIB, atau mungkin pada sekolah semimiliter yang lain sekitar 04.30 WIB, dimana para siswa – siswi akan melaksanakan senam pagi untuk menjaga kebugaran dan Kesehatan diri. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, yaitu berolahraga pagi untuk menjaga Kesehatan diri, sehingga akan jarang diserang oleh penyakit, bangun pagi juga dapat meningkatkan mood, berpikir positif dan menjadikan kita sosok yang produktif.

            Yang kedua adalah, apel atau kegiatan berkumpul. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat dalam pembentukan karakter dan disiplin siswa – siswi. Biasanya siswa – siswi akan mengikuti apel, seperti apel makan baik itu makan pagi, makan siang, dan makan malam, apel pagi sebelum berangat sekolah, apel sore sebelum melakukan ekstrakurikuler, dan apel malam sebelum istirahat malam. Hal ini dapat meningkatkan kepedulian para siswa- siswi sebagai bentuk menghargai waktu. Melalui apel, siswa – siswi juga dapat meningkatkan jiwa kepemimpinannya, jiwa kebersamaan dalam menjaga formasi atau baris kelompok / kelas tetap rapi, tertib, hal ini akan meningkatkan rasa kerja sama tim. Bukan cuman itu, jiwa kepedulian dengan sesama teman juga dapat tumbuh, dikarenakan informasi dari setiap orang harus jelas, aktivitas oleh teman yang tidak hadir harus jelas untuk dilaporkan kepada pemimpin apel, sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik sesama siswa-siswi.

            Yang ketiga adalah, kegiatan PBB sebagai kegiatan wajib. Menurut Prof. Stella Christie, hal ini dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan sinkronisasi dan koordinasi. PBB tidak hanya melibatkan tubuh atau fisik, tetapi juga membutuhkan emosional yaitu fokus, agar formasi kelompok tidak berantakan, akan tetapi harmonis. PBB juga menanamkan nilai saling menghormati dan menghargai antara siswa- siswi, dimana pemimpin barisan akan memberikan arahan dan yang di dalam barisan mengikuti arahan tersebut, hal ini sederhana tetapi merupakan bentuk menghormati dan menghargai sesama teman. Hal ini juga menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi siswa – siswi.

            Yang keempat adalah, ekstrakurikuler akademik dan nonakademik. Ekstrakurikuler akademik meliputi pendalam pelajaran sekolah, dan nonakademik meliputi olahraga seperti karate, renang, dan masih banyak lagi. Hal ini bertujuan, sehingga masing- masing siswa – siswi dapat menyeimbangkan kecerdasan akademik dan nonakademik, seperti yang sering dikatakan “Kita satukan, otak dan otot”, sehingga semuanya dapat selaras. Bukan cuman itu, kegiatan nonakademik dapat menjadi penyegaran bagi siswa – siswi ditengah tekanan akademik yang mereka hadapi.

            Yang kelima adalah, jadwal rutinitas kegiatan siswa – siswi, hal ini bertujuan agar siswa – siswi dapat menjalani aktivitas dengan terstruktur, sehingga kemampuan manajemen waktu mereka meningkat menjadi lebih baik. Jadwal rutinitas ini juga dapat menjadi bentuk konsistensi siswa – siswi dalam melatih mereka untuk mempersiapkan tantangan di luar kehidupan sekolah yang akan dihadapi setelah menyelesaikan pendidikan 3 tahun, sehingga tidak ada istilah korupsi waktu dalam aktivitas mereka nantinya.

            Yang keenam adalah, peraturan ketat yang mengatur siswa – siswi. Hal ini bertujuan agar siswa – siswi menumbuhkan jiwa disiplin mereka, tanggung jawab, dan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan tertib. Dalam Asrama Yayasan TB Soposurung, peraturan yang mengikat siswa – siswa disebut sebagai PUDD (Peraturan Urusan Dinas Dalam), dimana isinya adalah sejumlah peraturan yang harus ditaati yang pastinya dapat memberikan symbiosis mutualisme antara pengurus asrama, pengawas dan pamong dengan siswa – siswi. Jiwa peraturan ditaati dengan baik, maka pastinya lingkungan akan jauh dari bahaya, bukan cuman itu, karakter disiplin, dan tanggung jawab juga terasah dengan baik.

            Kebanyakan lulusan dari sekolah semimiliter, seperti SMA Taruna Nusantara, SMA Krida Nusantara, SMA Pradita Dirgantara, dan Asrama Yayasan TB Soposurung ini akan condong ke sekolah kedinasan, seperti akademi TNI, STAN, IPDN, dan sekolah kedinasan lainnya. Karena pendidikan semimiliter sudah cukup berkesinambungan dengan sistem yang diterapkan oleh semimiliter, akan tetapi banyak juga yang memilih untuk melanjut ke Perguruan Tinggi Negeri ataupun Perguruan Tinggi Swasta. Dapat kita lihat, dari lulusan Tarusan Nusantara sangat banyak yang maju ke Akademi TNI, IPDN, STAN, dan lainnya, begitu juga dengan sekolah semimiliter lainnya. Akan tetapi, pilihan masa depan tetap berada di tangan siswa – siswi, sekolah semimiliter hanya memberikan pendidikan yang dibutuhkan dan gaya hidup militer yang dapat membentuk karakter yang baik. Artinya, semimiliter akan menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan juga bermoral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun