Mohon tunggu...
Farkhan Bunaiyya
Farkhan Bunaiyya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

wong cilik yang hanya ingin negeri ini menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Sepeda Listrik Karya Anak Bangsa, Kenapa Tidak?

9 September 2013   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:08 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam kondisi negara yang sudah stadium kritis, memang dibutuhkan ide-ide inovatif untuk mengurai dan menyelesaikan berbagai permasalahan yg ada. Cara-cara biasa tidak akan ampuh untuk mengejar ketertinggalan kita dalam pembangunan. Untuk itu, dibutuhkan model pemimpin yang visioner untuk berani mencetuskan dan mengeksekusi ide-ide inovatif tersebut.

Ada dua pemimpin nasional yg akhir-akhir ini banyak menyedot perhatian kita, yaitu Dahlan Iskan dengan mobil listrik dan Manufacturing Hope-nya, dan Joko Widodo dengan gebrakan-gebrakannya dalam membenahi banjir, macet dan pemukiman kumuh di Jakarta. Kalau melihat track record pemikiran serta kemampuannya dalam merealisasikan ide dan gagasannya, kita harus mengakui bahwa dua orang ini memang sudah memenuhi syarat untuk disebut sebagai pemimpin yang visioner.

Nah, di tengah kegalauan harga BBM yang melambung tinggi, saya mencoba membayangkan sinergitas 2 tokoh ini untuk membuat terobosan besar yg inovatif. Di satu sisi Dahlan Iskan sedang berinovasi dengan mobil listriknya, dan di sisi lain Jokowi sedang dihadapkan pada kemacetan Jakarta yang luar biasa. Inovasi apa yang bisa dipadukan untuk mengatasi problem tersebut dalam waktu dekat?!

Bayangan yang muncul dalam angan-angan saya adalah : SEPEDA LISTRIK!

Mobil listrik yang saat ini sedang diusahakan Dahlan Iskan adalah high teknologi yg butuh waktu lama pengembangannya. Pasti banyak faktor dan pertimbangan untuk melepaskan produknya ke publik. Belum lagi harganya yg relatif mahal sehingga hanya bisa di akses kalangan menengah ke atas.

Okelah, mobil listrik tetap menjadi impian kita, dan tetap harus diusahakan untuk menghasilkan produk yg sangat kita banggakan. Tapi dalam waktu dekat ini, bagaimana kalau Dahlan Iskan memproduksi massal SEPEDA LISTRIK terlebih dahulu?! SEPEDA LISTRIK karya anak bangsa … Cihui, kereeen tuh.

Waktu saya masih kerja di Jakarta, perjalanan dari rumah kontrakan ke kantor menjadi bagian dari perjuangan hidup yg dramatis. Kalau bawa mobil, terjebak macet adalah sebuah kepastian, dan paling cepat membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sampai tujuan. Kalau naik angkutan umum, pusingnya tujuh keliling, karena harus berganti moda transportasi sampai 4 kali. Kalau pakai sepeda motor, kebetulan waktu itu nggak ada sepeda motor yg bisa di pakai. Hehehe.

Di tengah perjuangan itu, saya pernah mencoba pakai sepeda onthel untuk pergi ke kantor (bike to work). Asyik sih, tapi ya capek dan serasa berjuang sendiri di tengah hiruk pikuknya mobil dan sepeda motor. Saya lalu berandai-andai, kalau masyarakat Jakarta kompak ke mana-mana pakai sepeda onthel … wow betapa indahnya!

Tapi kembali lagi, tidak mudah membangun kesadaran masyarakat yg sudah akut ini untuk bike to work! Karena persepsi naik sepeda onthel itu ya capek, bikin laper, keringetan, dan alasan kemalasan lainnya. Akhirnya masyarakat kebanyakan itu ya tetep saja lebih suka naik sepeda motor, tinggal ngegas rueeengggggg ….

Bagaimana kalau SEPEDA LISTRIK? Nah, ini dia.

Memang betul sudah banyak produk SEPEDA LISTRIK yang beredar di pasaran, dan kenyataannya kurang di respon positif oleh masyarakat kita. Saya tidak tahu kenapa? Apa mungkin karena dominasi produk cina, atau karena produknya kurang menarik, atau karena kurang sosialisasi?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun