Terdengar sayup sayup.
Jeritan jelata di Kulon Progo.
Menjerit karena hutan mereka dibabat habis.
Menjerit karena tanah mereka habis dirampas.Â
Padahal, tanah itu mereka pinjam dari anak cucu mereka sendiri.
Seharusnya tak ada yang boleh mengambilnya. Â
Apalagi  menggantinya.
Bedebah
Ada dari mereka yang memilih jalan aman. Â
Tunduk tanpa perlawanan.
Tapi, ada pula yang memilih bertahan dan melawan.Â
Bertahan demi tanah para leluhur.
Melawan karena bisik-bisik mereka tak ada yang mendengar.
Melawan sebagai rasa cinta pada bumi.
Namun, siapa berulah. Â
Darah tertumpah.
Sudah ada yang menjadi korban.
Sungguh, inilah yang terjadi di Kulon Progo.
Adakah telinga yang mendengar  jeritan saudara sebumi di Kulon Progo?
Jakarta, 9 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H