Mohon tunggu...
Ivan Diryana
Ivan Diryana Mohon Tunggu... Dosen, Wiraswasta -

Ayah, Suami, Dosen, Wiraswasta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Panggil Jonan: Gojek Silahkan Beroperasi

18 Desember 2015   06:19 Diperbarui: 18 Desember 2015   13:04 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena dinilai tidak memenuhi ketentuan sebagai angkutan umum maka Gojek dan sejenisnya dilarang beroperasi, demikian pernyataan dari kementrian perhubungan. Indonesia ini nampaknya tidak henti-hentinya digoyang oleh berbagai isu, papa minta saham yang season pertamanya baru saja selesai, kemudian artis lah butuh duit demi menjaga gaya hidupnya, sekarang gojek dilarang. Tapi seru juga, jadi banyak bahan nulis hahah.

Sejak kemunculannya Gojek memang selalu menghadapi tantangan, dari mulai ojek konvensional yang merasa tersaingi sampai ya ini kemenhub. Kementrian perhubungan ini kok ya mirip ojek konvensional yang suka masang spanduk "Gojek dilarang masuk" dipintu-pintu kompleks perumahan haha, malu atuh Kang Jonan. Cik atuh Pak Jonan sedikit mikir lah, emang si Gojek ini gak punya KIR, tapi kalau dilarang juga sayang atuh.

Walau banyak gonjang ganjing, gojek ini banyak yg merasa terbantu loh Pak Jonan. Jakarta misalnya, macet luar biasa sampai saya gak tahan tinggal disana. Banyak yang terbantu dengan Gojek ini, dari mulai beli makanan, kirim barang bahkan kirim pacar. Motor bisa dengan cepat menembus kemacetan lalu lintas di Jakarta, bisa meliuk-liuk di gang layaknya tikus. Perusahaan banyak yang terbantu untuk mengirim dokumen penting bahkan makan siang direkturnya. Sebagai dosen yang bergelut dibidang Sistem Informasi dan juga marketing Gojek memberikan banyak ide penelitian, eh tapi sayangnya ketika ada waktu menulis penelitian, eh Gojeknya dilarang jadi aja nulis dikompasiana yang gak ada duitnya. Gagal deh dapet duit dari penelitian, tuh Pak Jonan udah memotong rejeki saya juga. 

Dijaman serba sulit ini Gojek juga hadir memberikan banyak rejeki kepada para bapak-bapak bahkan mahasiswi cantik pun jadi driver Gojek, trus gara-gara itu mahasiswi setiap saya menyewa jasa Gojek, ngarep-ngarep yang datengnya mahasiswi cantik tapi sayang nasib belum berpihak kepada saya hingga hari ini mimpi saya belum terwujud.....dan keburu dilarang beroperasi, kali ini Pak Jonan menghancurkan mimpi saya! Sudah uang penelitian gak jadi, mimpi disupirin mahasiswi cantik pun melayang, gitu amat yah bapak sama saya.

Hasil kajian pustaka dari sana sini ternyata driver gojek dapat memperoleh penghasilan rata-rata Rp. 200.000 hingga Rp. 500.000 per hari, artinya jika kita pukul rata (padahal biasanya kalau dipukul ya benjol gak rata), Rp. 200.000 per hari maka seorang drive gojek bisa mendapatkan uang dalam sebulan sebanyak Rp. 6.000.000, enam juta rupiah!!! Beneran gak tuh?? Entah lah, tapi kalau bener gaji mereka lebih gede dari saya yang cuman dosen. Kadang saya kepikiran juga nyambi jadi driver gojek, kan ada mahasiswi cantik jadi driver gojek, nanti ada dosen ganteng jadi driver gojek. Aduh kebayang senyum si teteh cantik driver gojek dapet uang 6 juta.

Jadi banyak yang terbantu dengan kehadiran Gojek, apalagi jaman sekarang cari kerja tuh susah Pak Jonan. Mahasiswi bisa dapet uang untuk bayar SPP kuliah yang semakin mahal, daripada jadi ayam kampus mending ngegojek pake motor scoopy warna pink. Bapak-bapak banyak yang terbantu sehingga dapurnya bisa ngebul, anaknya bisa sekolah, istrinya senang mereka bisa happy happy walaupun gak nyampe beli jet pribadi. Perusahaan pun apalagi UKM seperti usaha sampingan saya, sangat terbantu sekali dengan kehadiran gojek ini. Pengiriman barang lebih cepat dengan biaya yang relatif lebih murah, usaha UKM jadi semakin berkembang dan lagi-lagi ujungnya akan mampu menangkap lebih banyak para pencari kerja yang semakin kebingungan dijaman sekarang ini. Lalu jika Gojek dilarang karena tidak memenuhi ketentuan sebagai angkutan umum, bagaiman dengan ojek konvensional? Apa mereka dilarang juga? Harusnya iya. 

Gojek ini dapat dimasukkan kedalam industri kreatif. Pak Jokowi katanya ingin memajukan industri kreatif, kok jadi dilarang? Kreatif itu memang kadang berbenturan dengan hal yang kaku seperti aturan, tapi apa harus kreatifitasnya yang dimatikan? Atau lebih baik membuat aturan baru sehingga dapat mewadahi ide kreatif tersebut? Saya rasa seharusnya ada aturan khusus soal Gojek ini mengingat banyak manfaat yang diberikan terlepas dari masalah-masalah operasional yang kadang muncul. 

Alhamdulillah, Jokowi siang ini langsung merespon kegelisahan rakyat. Melalui twitter Jokowi berkata akan segera memanggil Jonan, jangan karena aturan rakyat jadi susah. Kurang dari 24 Jokowi langsung merespon, apalagi ini terkait industri kreatif dan juga tukang ojek lainnya. 

Sejurus kemudian Pak Jonan mengeluarkan siaran pers nya.

Menhub: Silakan Beroperasi

Menteri  Ignasius Jonan Jumat (18/12) kemudian mengeluarkan siaran persnya sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun