Mohon tunggu...
Ivan Diryana
Ivan Diryana Mohon Tunggu... Dosen, Wiraswasta -

Ayah, Suami, Dosen, Wiraswasta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

2016 dan Jokowi Masih Presiden, Golkar Malah Bubar

1 Januari 2016   10:17 Diperbarui: 1 Januari 2016   10:47 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden yang satu ini memang seru, sejak dilantik banyak sekali drama-drama yang muncul. Indonesia pun terbagi dua, layaknya Star Wars ada light dan dark side. Berbeda sekali dengan Presiden-presiden sebelumnya, banyak sekali kegaduhan muncul dan banyak juga yang ingin beliau ini turun walaupun yang mendukung beliau masih lebih banyak lagi. Tapi kenyataannya beliau masih Presiden walaupun sudah 2016, dan semakin kokoh dipuncak sana sebagai Presiden, itu kenyataannya.

Jokowi sesuai janjinya membangun infrastruktur di daerah-daerah, jalan tol bertambah, tol laut dibentuk (ide yg sulit dicerna kelompok pembencinya hanya karena namanya), pelabuhan-pelabuhan dibangun, bahkan beliau meresmikan begitu banyak proyek pembangunan di Papua menjelang akhir tahun. Kerja, kerja dan kerja tanpa peduli dengan berbagai hinaan yang ditujukan padanya. Beliau ini memiliki kemampuan mengontrol emosi yang sangat kuat, menunjukkan tingkat spiritualitasnya yang tinggi. Orang bilang musuh terkuat kita adalah diri sendiri, dan Jokowi adalah orang yang sanggup mengalahkan musuh terkuatnya. Jika beliau memperdulikan berbagai hinaan yang tidak membangun seperti hinaan yang dilakukan oleh Ongen, tentu fokusnya akan terpecah sehingga kinerjanya pun akan menurun. 

2015 kemarin ini adalah tahun pembuktian bagi Jokowi, sepanjang tahun 2015 berbagai isu kampanye hitam layaknya dark force yang dulu meracuni banyak orang, satu persatu rontok. Jokowi pencitraan mereka bilang, sejak terpilih jadi Presiden beliau tetap blusukan kesana kemari, tetap sederhana, tetap dengan prinsip direct supervision, melihat langsung meski harus kotor-kotoran, tetap humble, beliau tetap Jokowi yang kita tahu. Itu bukti ketulusannya, kejujurannya, memang beliau seperti itu, tidak ada orang yang akan sanggup konsisten seperti itu terus menerus jika semua ini hanya pencitraan. Lihat bagaimana HNW saat dicoba ditandingkan dengan Jokowi melakukan pencitraan, apa dia masih konsisten melakukannya? Lihat bagaimana Aher berada ditengah tengah korban banjir tapi itu hanya menjelang pilkada, dan lihat bagaimana perhatiannya para politikus ketika menjelang pemilihan lalu kemudian kembali kewujud asalnya setelah pemilihan berlalu....Tapi Jokowi tetap Jokowi yang blusukan, sederahana dan rendah hati. 

Sepanjang tahun 2015, dark force terus mencoba meracuni orang-orang. Kasus papa minta saham justru malah menaikan pamor Jokowi, semua orang dapat melihat sendiri kekuatan apa yang sedang dilawan oleh Jokowi ini. Orang dapat melihat pertarungan kedua kubu dengan jelas. Siapa Darth Vader-nya dan siapa dibalik mereka. 

Begitu banyak yang ingin Jokowi turun dan kita bisa melihat bahwa mereka ini adalah orang-orang yang terpengaruh dark force. Kekuatan kegelapan tersebut ternyata sengaja disebarkan oleh para pemimpinnya untuk menjaga kepentingan para pemimpin mereka, menjaga aliran uang yang masuk kerekening mereka dari berbagai transaksi illegal. Untungnya para Jedi Jokowi terus berada dibelakang Jokowi, dengan lightkeyboard-nya menangkal berbagai serangan dark force.

Alih-alih menjatuhkan Jokowi, seperti yang selalu didengungkan oleh trio Sith di DPR, dipenghujung tahun malah Setya Novanto terjungkal dari ketua DPR, Posisi FH terancam, PKS memperlihatkan gelagat ingin bergabung dengan light force seperti yang dilakukan PAN. Dan Death Star di KMP, partai terbesar disana yaitu Golkar, tepat 1 Januari 2016 ini meledak, bubarrrr........DUAAARRRRRRRRRRRRRRRR!!!! 

Kemudian eposide I, The Rise Of Jokowi, ditutup dengan Presiden Jokowi yang duduk tenang menggunakan sarung di dermaga Waiwo, Raja Ampat menyongsong matahari pagi 2016...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun