Mohon tunggu...
Ivan Diryana
Ivan Diryana Mohon Tunggu... Dosen, Wiraswasta -

Ayah, Suami, Dosen, Wiraswasta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Novanto Sidang Tertutup, Rakyat Tidak Didengar

7 Desember 2015   16:09 Diperbarui: 7 Desember 2015   17:54 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geram, itulah perasaan rakyat Indonesia saat ini. Sidang Novanto digelar tertutup padahal rakyat menginginkan sidang tersebut dilaksanakan terbuka agar publik juga bisa menilai. Tanpa alasan yang jelas dan masuk akal, sidang MKD digelar tertutup sehingga rakyat tidak tahu apa yang terjadi disana, manuver-manuver apa yang terjadi untuk menyelamatkan Novanto. Apakah keadilan ditegakkan? Atau justru justru lobi-lobi yang terjadi?

Inilah bagaimana demokrasi dicederai oleh politisinya sendiri, tanpa tahu malu dan rasa tanggung-jawab MKD malah menyidang Sudirman Said dan menutup Setya Novanto, seolah-olah justru melindungi Novanto.

Jadi bagaimana mungkin rakyat dapat mendukung berbagai kenaikan tunjangan, fasilitas dan sebagainya yang diajukan oleh DPR sementara DPR melalui MKD pun tidak mau mendengar keinginan rakyat untuk menggelar sidang Novanto secara terbuka. Jika Setya Novanto memiliki hak untuk meminta sidang tertutup bukankah rakyat juga memiliki hak untuk meminta sidang dijalankan terbuka? SSidang tertutup memang dapat dilakukan dengan alasan yang kuat misalnya ada rahasia negara disitu, akan tetapi dengan rekaman yang sudah terbuka luas rasanya sudah tidak ada lagi rahasia negara disana. 

Usaha melindungi Novanto nampak begitu kuat, tanpa peduli lagi dengan jargon-jargon partai mereka saat pemilu. Rasanya dengan rekam jejak Novanto yang tidak bersih sulit bagi rakyat untuk menerima seandainya MKD memutuskan Novanto tidak melanggar etika. Bagi rakyat sederhana saja, jika tidak bersalah kenapa mesti ditutup-tutupi?

Jika kalian wakil kami, kenapa tidak didengarkan hak kami? Indikasi pengkondisian terasa kuat, sebelum sidang Setya Novanto digelar konflik terbuka atau tertutupnya sidang ini sangat kuat. Namun secara tiba-tiba menjadi tertutup dan dikatakan itu keputusan hasil musyawarah dan mufakat. Adalah aneh jika sebelumnya di MKD sendiri masih ribut soal terbuka atau tertutup, kini tiba-tiba semua mufakat untuk tertutup. 

Melihat sidang sebelumnya kemudian tertutupnya sidang Novanto, saya menilai tidak ada itikad baik dari MKD untuk menegakkan keadilan dan menjatuhkan sangsi pada Novanto. Sehingga tidaklah heran jika diakhir drama ini MKD memutuskan bahwa Setya Novanto tidak bersalah secara etika. Itu artinya Novanto untuk kesekian kalinya berhasil lolos dan benar-benar semakin untouchable. Harapan rakyat selanjutnya berada ditangan Kejaksaan Agung atau KPK, dua lembaga ini memiliki kewenangan untuk menyelidiki kasus Novanto. Dan tentunya sebagian besar rakyat yang merasa dibodoh-bodohi akan  menghukum partai-partai yang terlibat terutama Golkar pada pilkada nanti dan sangat mungkin pada pemilu legislatif dan pemilihan Presiden kedepannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun