Jakarta – Pedofilia bukanlah satu-satunya kasus Sexual Orientation Disorder atau gangguan orientasi seksual.Disaat orang-orang heboh dengan kasus pedofilia, maka kita lupa bahwa pedofilia sebagai kasus kriminal juga harus dilihat sebagai kasus psikiatrik patologis. Seperti halnya seorang pembunuh dengan kebribadian antisosial dan psikopat. Pedofilia merupakan kelainan psikiatrik dimana terjadi ketertarikan secara seksual pada anak kecil baik sejenis, maupun lawan jenis. Saat ini berbeda dari topik biasanya, saya mau membahas sedikit berbagai kasus kelainan orientasi seksual yang ada di sekitar kita namun hanya diberitakan secara singkat di media masa atau bahkan tidak dikenali sebagai kasus gangguan orientasi seksual.
Pedofilia : Sudah sangat terkenal, dan sedang naik daun di media masa. Sebagai kasus dengan latar belakang psikiatrik, perlu dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan psikiatrik komprehensif, terutama mengenai gangguan orientasi seksualnya. Pelaku biasa merupakan orang yang ramah dan baik terhadap anak kecil.
Frotteurism : Suatu gangguan orientasi seksual yang sangat banyak ditemukan. Adalah kelainan orientasi seksual terhadap bagian tubuh wanita tertentu, seperti bokong dan payudara. Frotteurism membuat penderitanya memiliki dorongan untuk menggosokkan organ kelaminnya ke bagian tubuh wanita tersebut, tanpa sepengetahuan wanita tersebut. Kasus ini sering ditemukan di kendaraan umum dan biasa tidak banyak orang yang tahu bahwa ini adalah salah satu bentuk kelainan orientasi seksual. Penderita frotteurism memiliki obsesi berlebih terhadap bagian tubuh wanita tersebut sehingga tidak bisa menahan diri terhadap hasratnya.
Eksibisionis : Pasti teman-teman sudah banyak yang tahu mengenai kelainan yang satu ini. Biasanya tidak sampai melukai fisik korbannya, namun pelaku mendapatkan kepuasan dengan melihat korbannya kaget dan ketakutan. Kelainan ini lebih sering ditemukan pada laki-laki meskipun wanita juga bisa menjadi seorang eksibisionis. Eksibisionis juga sering ditemukan di media sosial dan internet dengan menggunakan online cam. Pelaku eksibisionis kadang menutupi jatidirinya dengan menggunakan penutup wajah.
Sado-Masochism : merupakan kelainan seksual yang sering dijumpai. Sebenarnya merupakan 2 kelainan seksual terpisah. Seksual sadism : yaitu kelainan orientasi seksual dimana mendapatkan kepuasan seksual dengan menyiksa/menyakiti/mempermalukan korban. Seksual masochism : kelainan orientasi seksual dimana pelaku mendapatkan kepuasan seksual bila disakiti oleh orang lain. Seorang seksual sadism biasa juga merupakan seorang sexual masochism. Kelainan ini menjadi berbahaya saat pasangan yang disakiti ternyata bukanlah seorang sexual masochist.
Voyeurism : kelainan orientasi seksual yang umum dijumpai. Voyeurism adalah keinginan yang sangat kuat untuk melihat lawan jenis daam keadaan tanpa pakaian atau sedang berhubungan seksual, tanpa diketahui oleh korbannya. Menjadi sangat berbahaya bila dorongan tersebut menjadi sangat kuat sehingga mengganggu penderita maupun lingkungan sosialnya serta membuat penderita tidak mampu untuk hidup berdampingan dengan masyarakat.
Fetishism : adalah kelainan orientasi seksual dimana seorang sangat tertarik dengan benda mati yang berhubungan dengan lawan jenis. Biasa penderitanya tertarik dengan benda milik lawan jenis yang dikenal atau diketahuinya. Benda yang biasa menjadi objek adalah pakaian dalam, sepatu, peralatan mandi, dll. Biasa tindakan ini menjadi tindakan kriminal dengan mencuri barang-barang tersebut.
[caption id="" align="alignnone" width="499" caption="Sepatu wanita sering menjadi objek dari fetishism. (Diambil dari:http://images2.layoutsparks.com/1/90449/red-heels-high-girly.jpg)"][/caption]
Zoophilia : Menikmati hubungan seksual dengan binatang. Mungkin anda pernah membaca berita tentang seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan kambing atau ayam? Ini adalah salah satu contoh dari zoophilia. Hewan umum lain yang sering menjadi objek seksual adalah anjing karena merupakan hewan domestik yang umum ditemukan.
Urophilia/Urophagia : merupakan orientasi seksual dimana penderita sangat terobsesi dengan urine. Urophilia adalah kelainan orientasi seksual dimana kepuasan seksual dapat diperoleh melalui tindakan aktif seperti mengkencingi atau pasif seperti dikencingi (maaf, saya sulit menemukan padanan kata dalam bahasa Indonesia yang lebih sopan). Urophagia adalah tindakan meminum urine baik diri sendiri ataupun orang lain. Urophagia bukanlah kelainan orientasi seksual bila ditujukan untuk pengobatan alternatif. Tindakan meminum atau mengkonsumsi urine menjadi suatu kelainan orientasi seksual bila tindakan tersebut dimotivasi oleh orientasi yang bersifat seksual.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Konsumsi urine kadang juga dilakukan oleh segelintir orang untuk alasan kesehatan. (Diambil dari: http://fellowshipofminds.files.wordpress.com/2013/10/urine-sample.jpg)"]
Coprophilia/Coprophagia : kelainan orientasi seksual yang berhubungan dengan obsesi terhadap kotoran (lebih tepatnya : feses). Persis dengan urophilia dan urophagia, maka coprophagia memiliki definisi yang hampir serupa, yaitu kelainan orientasi seksual dimana kepuasan seksual didapatkan melalui feses, atau konsumsi feses. Memang menjijikan, namun ada banyak penderita coprophilia dan coprophagia di dunia.
Meskipun kelainan orientasi seksual tersebut tampak mengerikan dan abnormal, namun kasus tersebut bisa saja terjadi pada orang di sekitar atau bahkan orang-orang yang dekat dengan anda. Di Indonesia, pendidikan seksual usia dini atau pembicaraan topik seksual secara terbuka di berbagai media masih dianggap tabu. Namun dengan mengetahui lebih banyak, anda akan lebih waspada. Selain itu bila anda merasa mengalami salah satu dari hal di atas, maka dapat segera mencari pertolongan.
Demikianlah beberapa jenis kelainan orientasi seksual yang jarang diketahui oleh umum namun ada di sekitar kita. Bukan hanya pedofilia saja, namun semua kasus kelainan orientasi seksual harus mendapatkan pemeriksaan dan penanganan psikiatrik.
Semoga bermanfaat......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H