Mohon tunggu...
Ivander Utama
Ivander Utama Mohon Tunggu... profesional -

Obstetrician-Gynecologist @RSIA Bunda Menteng, @RSB Citra Ananda & @RSU Gandaria www.youtube.com/user/drivanderutama\r\n/IG: ivanderutama / @ivanderutama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Habis ML Kok Berdarah?

1 April 2014   15:41 Diperbarui: 4 April 2017   17:40 141317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapisan rahim bagian dalam (warna merah) adalah bagian rahim yang meluruh saat menstruasi. (Diambil dari : http://cdn.glamcheck.com/health/files/2011/07/Menstruation-uterus-lining.jpg)

Jakarta – AWAS....Artikel ini ditujukan untuk konsumsi dewasa! ML (Make Love) atau berhubungan intim merupakan bagian dari kehidupan. Namun kalau tiba-tiba selesai ML keluar darah, pasti teman-teman merasa khawatir dan takut. Bisa-bisa malahan kapok buat ML. Semua perdarahan dari vagina merupakan hal yang harus kita perhatikan dan waspadai. Beberapa penyakit berat dapat memiliki keluhan post-coital bleeding atau perdarahan pasca senggama. Artikel ini akan memberikan informasi berharga bagi anda dan pasangan berhubungan dengan perdarahan pasca ML. Selamat membaca...

Perdarahan selesai ML merupakan keluhan yang cukup sering ditanyakan di tempat praktek. Biasa pasien datang dengan malu-malu untuk berkonsultasi. Saya sih maklum... dengan kebudayaan orang Timur, maka urusan di bawah selimut merupakan hal tabu untuk dibahas dengan orang lain. Kadang orang-orang menyimpan keluhan ini dari pasangannya karena merasa malu atau takut pasangannya tidak mau lagi menyentuh dirinya. Kadang juga pasien tidak mau mengaku karena takut akan disuruh periksa ke dokter dan menjalani pemeriksaan yang kurang nyaman. Sebagai dokter kandungan, saya selalu mendorong pasien untuk bercerita mengenai problem seksualnya karena penelitian menunjukkan bahwa 50% wanita mengalami problema seksual yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pribadi maupun berumah tangga.

Kembali ke urusan perdarahan pasca ML... Perdarahan yang dikeluhkan pasien biasa jumlahnya bervariasi. Mulai dari sedikit, hingga banyak dan tidak berhenti hingga berhari-hari. Namun seringkali pasien menghindar bila ditanya mengenai bagaimana ML tersebut dilakukan. Mungkin mereka pikir saya iseng, padahal informasi tersebut penting ditanyakan untuk mengetahui apakah terdapat cukup lubrikasi di vagina sebelum penetrasi terjadi. Jadi wawancara oleh dokter secara mendetail mengenai riwayat perdarahan anda atau pasangan adalah hal penting, sehingga sebaiknya anda berkata jujur. Berikut akan saya bahas macam-macam penyebab perdarahan pasca ML.

1.Menstruasi

Sebagian teman-teman mungkin tertawa. Mana mungkin ML saat lagi menstruasi, padahal mungkin saja. Pada banyak wanita, siklus haid sering berubah sewaktu-waktu. Kadang ada juga yang memang siklusnya tidak beraturan, kadang maju dan mundur, sehingga susah memperkirakan kapan menstruasi yang akan datang. Pemakaian KB suntik atau hormonal sering juga menimbulkan flek atau spotting di celana dalam yang seringkali diartikan sebagai menstruasi (padahal bukan).

[caption id="" align="alignnone" width="580" caption="Lapisan rahim bagian dalam (warna merah) adalah bagian rahim yang meluruh saat menstruasi. (Diambil dari : http://cdn.glamcheck.com/health/files/2011/07/Menstruation-uterus-lining.jpg)"][/caption]

Bagaimana mengetahui apakah ini merupakan perdarahan akibat menstruasi atau bukan? Sebenarnya gejala-gejala menstruasi biasanya sudah dikenal oleh setiap perempuan, namun kadang tidak sadar bahwa menstruasinya sudah dekat. Biasa gejala menjelang mensruasi yang dirasakan mulai dari sakit kepala, payudara kencang, perut kembung, sakit pinggang dan perut bawah, dll. Bila anda periksa ke dokter, maka dokter harus menentukan apakah benar perdarahan ini berasal dari menstruasi atau bukan. Pemeriksaan USG bisa membantu menilai apakah ini suatu menstruasi atau bukan, disamping pemeriksaan inspekulo (mengintip jalan lahir dengan alat).

Bila ini adalah menstruasi, maka anda dapat bernafas lega dan melanjutkan ML saat sudah bersih.

2.Luka / Trauma

Luka pada vagina dapat terjadi akibat penetrasi pertama kali alias malam pengantin atau malam pertama. Luka akibat terobeknya hymen atau selaput dara dapat berlangsung selama beberapa hari sebelum akhirnya berhenti dengan sendirinya. Biasa perdarahannya sedikit saja, namun bisa juga perdarahannya banyak hingga membutuhkan pertolongan medis.

Selain luka akibat robeknya hymen (selaput dara), robekan juga dapat terjadi pada dinding vagina (dalam vagina). Robekan tersebut dapat terjadi saat ML dilakukan tanpa foreplay­ sehingga lubrikasi vagina belum sempurna. Atau robekan terjadi saat foreplay dimana dilakukan mutual masturbation dengan menggunakan jari tangan atau alat. Saya pernah mendapat kasus perdarahan akibat mutual masturbation dilakukan oleh pacarnya yang merupakan seorang musisi ( gitaris )! Lebih lanjut, luka juga dapat diakibatkan oleh benda asing yang dimasukan kedalam vagina saat mutual masturbation. Pengalaman, saya pernah dapat kasus perdarahan setelah mutual masturbation dengan kaleng obat nyamuk (pengakuan pasien) tapi ternyata robekan tidak sesuai dengan kaleng tersebut. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata luka diakibatkan batang kayu, sehinga akhirnya pasien harus dirawat di RS dengan antibiotik dosis tinggi. Sungguh merepotkan....

Inti dari pembahasan ini adalah, berikan informasi yang benar pada dokter anda agar dapat memberikan pertolongan yang sesuai untuk diri anda.

3.Infeksi

Vagina merupakan tempat bertumbuh dan berkembangnya banyak bakteri yang normalnya berada dalam keseimbangan antara bakteri patologis dan bakteri normal. Keseimbangan bakteri tersebut dapat berubah akibat pola hormonal dan kebiasaan cuci vagina dengan sabun antiseptik wanita yang beraneka ragam. Infeksi pada dinding vagina biasa menimbulkan keluhan nyeri saat berhubungan akibat dinding vagina yang meradang. Namun infeksi pada mulut rahim (cervisitis) sering kali hanya disertai keluhan keputihan. Servisitis menimbulkan kerpuhan di sel-sel permukaan serviks sehingga saat penetrasi terjadi sampai di puncak vagina, maka serviks akan terluka dan menimbulkan perdarahan.

Dokter dapat mencurigai servisitis saat melakukan pemeriksaan inspekulo (mengintip vagina dengan alat khusus). Melalui inspekulo, portio atau mulut rahim akan dievaluasi dan dinilai keadaanya. Bila perlu akan dilakukan Pap Smears untuk menilai keadaan serviks dan screening kanker mulut rahim. Pemeriksaan vaginal swab juga diperlukan untuk menilai jenis bakteri dan kuman yang berkembang di vagina sehingga pemberian antibiotik akan lebih terarah.

Infeksi dapat diatasi dengan obat-obatan, baik yang diberikan per-oral, maupun dimasukkan ke dalam jalan lahir.

4.Polip Servikal

Merupakan tumor kecil yang keluar menjuntai dari mulut rahim. Biasa bentuknya kecil bulat, sedikit bertangkai dan rapuh (mudah berdarah). Polip dengan ukuran kecil bukanlah masalah. Biasa dikeluhkan oleh pasien saat perdarahan setelah ML terjadi. Polip biasa ditemukan melalui pemeriksaan inspekulo juga, dan biasanya dapat segera diambil oleh dokter bila ukurannya tidak besar. Perdarahan akibat polip bervariasi, mulai dari polip kecil dengan perdarahan flek saja, hingga polip besar yang banyak mengeluarkan darah.

[caption id="" align="aligncenter" width="475" caption="Polip pada mulut rahin (polip servikal) yang dapat ditemukakan saat pemeriksaan melalui jalan lahir. (Diambil dari : http://www.netterimages.com/images/vpv/000/000/007/7985-0550x0475.jpg)"]

[/caption]

Penyebab polip bisa bermacam-macam dan penyebab pastinya belum diketahui. Strukturnya yang rapuh dan mudah berdarah diduga akibat infeksi mulut rahim yang berkepanjangan, bisa juga akibat trauma berulang, penyumbatan pembuluh darah, pengaruh hormonal, hingga infeksi tipe tertentu dari virus HPV.

Pilihan pengobatan yang ada tergantung dari ukuran dan keadaan pasien. Pada polip kecil, dapat langsung diangkat di klinik tanpa tindakan pembiusan. Bila agak besar, mungkin perlu dilanjutkan dengan tindakan kuretase ringan untuk membersihkan tangkai dari polip. Tindakan lain disesuaikan dengan keadaan pasien dan polipnya.

5.Mioma Uteri

Sudah baca artikel saya tentang miom? (Silahkan baca : Divonis miom? Jangan Takut Sebelum Baca Ini) Bila sudah baca, maka anda akan mengenal lebih jelas mengenai mioma uteri melalui artikel saya. Pada artikel ini, hanya akan dibahas singkat saja mengenai miom.

Miom atau mioma uteri adalah tumor di rahim yang sifatnya sebagian besar jinak. Lokasinya bisa bermacam-macam, namun mioma uteri yang tumbuh kedalam rongga rahim dapat menjadi besar dan akhirnya keluar dari rahim menjadi mioma geburt.

Saat hubungan suami istri, mioma geburt ini akan mengalami trauma akibat penetrasi berulang sehingga berdarah. Perdarahan dapat banyak atau sedikit tergantung luas trauma atau ukuran dari mioma geburt.

Penanganan tentunya dengan mengangkat mioma geburt ini. Bila ukurannya kecil, maka dapat dilakukan di klinik tanpa persiapan khusus. Sedangkan bila ukurannya besar, mungkin perlu dilakukan tindakan dengan persiapan khusus seperti anestesi. Tindakan histeroscopy (mengintip rongga rahim dengan kamera kecil) mungkin diperlukan untuk mencari akar dari mioma geburt ini sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

6.Kanker mulut rahim

Teman-teman pasti sudah sering membaca atau minimal mendengar tentang kanker ini. Kanker mulut rahimmerupakan satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah melalui vaksinasi untuk saat ini. Karena kanker ini disebabkan oleh infeksi dari virus HPV pada mulut rahim.

[caption id="" align="aligncenter" width="255" caption="Kanker mulut rahim (Low Grade CIN dan High Grade Cin merupakan Lesi Prakanker.) (Diambil dari : http://1.bp.blogspot.com/_RDPYylESfZE/TMMs9xfjKFI/AAAAAAAAAuI/mS_kCa5uzTo/s1600/Cervical-Cancer.jpg)"]

[/caption]

Kanker mulut rahim menimbulkan tumbuhnya jaringan seperti bunga kol di mulut rahim yang sangat rapuh dan mudah berdarah. Bahkan kadang sering diduga sebagai haid karena bisa berdarah sewaktu-waktu. Kanker mulut rahim pada stadium awal sering tidak bergejala. Bila sudah terjadi infeksi stadium lanjut, maka barulah timbul gejala-gejala penyerta seperti keputihan berbau busuk, perdarahan, gangguan ginjal, dll.

Kanker mulut rahim stadium awal dapat diketahui melalui tindakan Pap Smear secara rutin. Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa apakah pernah terinfeksi virus HPV atau tidak. Bila hasil pemeriksaan negatif, maka langkah selanjutnya adalah dengan memberikan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV.

Kanker mulut rahim pada stadium awal masih dapat diatasi dengan tindakan bedah, namun pada stadium lanjut tindakan bedah tidak dapat dilakukan lagi. Kemoterapi dan radioterapi merupakan langkah pengobatan berikutnya pada pasien yang tidak bisa dilakukan tindakan operasi.

Pembahasan di atas memberikan pencerahan terhadap 6 penyebab perdarahan pasca ML. Masih ada penyebab lainnya, namun jarang ditemukan. Semua kasus perdarahan dari jalan lahir yang abnormal harus diperiksakan dengan seksama, tujuannya adalah untuk menyingkirkan kemungkinan terburuk seperti kanker mulut rahim

Demikianlah artikel saya saat ini. Saya harap dengan bertambahnya pengetahuan pembaca sekalian, maka anda dan pasangan tidak malahan jadi takut ML. Tapi semakin waspada dan dapat membagikan ilmu dengan teman-teman lainnya. Enjoy a safer sex.

Semoga bermanfaat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun