Jakarta – Apakah anda atau pasangan anda siap untuk melahirkan? Apakah anda tahu bagaimana caranya melahirkan? Banyak pasangan menikah yang ingin segera memiliki anak, namun saat ditanya apakah sudah siap menghadapi proses persalinannya maka rata-rata mereka belum bisa menjawab. Melahirkan normal tentunya merupakan harapan dari setiap bumil dan pasangan, namun meskipun ingin melahirkan normal, apakah mereka sudah siap menghadapi proses persalinan itu sendiri?
Proses persalinan merupakan proses normal yang dihadapi oleh seluruh makhluk hidup. Proses kehamilan dan persalinan akan dialami seluruh wanita yang menginginkan dan memutuskan untuk hamil. Namun dalam dunia hewan, proses persalinan manusia berbeda dengan proses persalinan hewan pada umumnya. Manusia pada dasarnya adalah makhluk primata yang berjalan tegak, bentuk panggul dan tulang punggung manusia telah berevolusi dari berjalan dengan kaki dan tangan, menjadi berjalan tegak dengan 2 kaki. Kemampuan menggunakan kaki untuk berjalan membuat manusia mampu menggunakan tangannya untuk mengerjakan pekerjaan yang pada akhirnya berperan penting dalam kemampuan bertahan spesiesnya dalam kehidupan liar. Bukan hanya itu saja, kecerdasan manusia juga berkembang, maka volume otak spesies manusia semakin besar, sehingga ukuran dan bentuk kepala berubah. Hal ini membuat bayi manusia akan dilahirkan dalam kondisi yang relatif tidak berdaya bila dibandingkan dengan makhluk hidup lain, seperti bayi kijang, gajah dan mamalia berkaki empat lain yang langsung bisa berjalan, hal yang sama juga terjadi pada bayi mamalia laut seperti lumba-lumba. Hal ini terjadi karena bila bayi manusia dilahirkan dalam kematangan otot dan rangka seperti mamalia lain, maka ukuran kepala bayi manusia akan terlalu besar hingga tidak dapat melewati jalan lahirnya. Dengan berubahnya bentuk panggul dantulang punggung, dan berkembangnya ukuran kepala, maka proses persalinan juga akan semakin sulit. Namun dengan kecerdasan manusia, maka ilmu dan teknologi kedokteran mampu mengatasi sebagian besar kesulitan-kesulitan tersebut.
[caption id="" align="alignnone" width="419" caption="Perbandingan bentuk panggul pada manusia purba (Lucy) dan manusia modern. (Gambar diambil dari : http://www.scoliosisjournal.com/content/figures/1748-7161-4-24-12-l.jpg)"][/caption]
Di jaman modern ini, rasa nyeri merupakan hal yang dihindari dan ditakuti. Demikian juga dengan proses persalinan yang erat hubungannya dengan rasa nyeri. Bila bicara rasa nyeri, maka setiap individu memiliki perbedaan dalam persepsi terhadap rasa nyeri. Misalnya, si A menganggap disuntik merupakan hal yang biasa dan tidak nyeri, namun bagi si B mungkin sensasi disuntik sangat berbeda dengan yang dirasakan si A. Demikian juga dengan proses persalinan, akan ada perbedaan persepsi terhadap nyeri akibat kontrkasi yang dirasakan. Pada beberapa pasien, nyeri persalinan hanya dianggap seperti nyeri pada saat haid, sedangkan pada pasien lain akan dirasakan sangat nyeri.
Perbedaan sensitifitas terhadap stimulasi nyeri juga akan diperparah oleh faktor psikis dari seseorang. Seorang bumil yang sedang bersalin akan lebih mengalami nyeri bila ia menghadapi persalinannya dengan ketakutan, bila dibandingkan dengan bumil yang sudah siap menghadapi persalinan.
Perbedaan rasa nyeri pada persalinan dibandingkan dengan sensasi nyeri lain adalah : nyeri pada persalinan akan membuat anda semakin dekat dengan kelahiran si buah hati. Semakin sering dan kuat, maka semakin dekat buah hati akan lahir. Anda harus menyongsong rasa nyeri sebagai suatu hal yang diharapkan dan ditunggu-tunggu, karena itulah yang membuat lahirnya si buah hati yang sudah ditunggu-tunggu.
Jangan termakan oleh anjuran sesat untuk melahirkan di tenaga kesehatan non-medis yang katanya memiliki kemampuan untuk menghilangkan nyeri dengan teknik supranatural. Proses persalinan memang merupakan proses alami namun tetap memiliki resiko yang besar. Resiko perdarahan, infeksi hingga kematian selalu membayangi proses persalinan. Meskipun dokter bukan Tuhan, namun dengan pengetahuan yang dimiliki, maka kita dapat meminimalisir atau bahkan memprediksi resiko yang akan dihadapi.
Sampai disini maka bumil dan pasangan akan memahami bahwa persalinan merupakan proses yang memerlukan persiapan dalam menjalaninya. Proses persalinan yang sudah dipersiapkan secara matang akan membuat bumil dan pasangan lebih percaya diri dalam menghadapi persalinan sehingga lebih mampu dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada selama persalinan.
Persiapan apa sajakah yang dibutuhkan? Pasti inilah pertanyaan bumil dan pasangan selanjutnya. Persiapan proses persalinan mencakup 2 macam, yaitu fisik dan psikis. Bila fisik anda sehat dan kuat, maka psikis anda akan sehat dan siap. Persiapan fisik melingkupi persiapan otot-otot yang akan digunakan dalam persalinan, yaitu : otot-otot pernafasan, diafragma, otot perut, panggul, pinggang, dasar panggul, paha dan kaki. Selain itu bumil juga harus mencoba posisi-posisi yang dibutuhkan saat persalinan baik sebelum pembukaan lengkap, maupun saat proses persalinan itu sendiri. Persiapan psikis meliputi : pembekalan bumil dan pasangan dengan ilmu pengetahuan yang cukup mengenai proses kehamilan hingga persalinan, kegawat daruratan dalam kehamilan dan persalinan, teknik-teknk pernafasan dan relaksasi.
Dengan persiapan fisik dan psikis tersebut, maka anda akan lebih siap secara lahir dan batin dalam menghadapi persalinan. Persiapan-persiapan tersebut dapat anda peroleh di kelas antenatal atau Maternity Class. Biasanya kelas tersebut merupakan kelas berpasangan dimana para peserta adalah bumil dan pasangan atau pendamping persalinannya kelak. Materi yang akan diberikan meliputi teori-teori kehamilan dan persalinan, hingga persiapan persalinan dan manajemen laktasi.
Kapan bisa ikut Maternity Class? Kapan saja di umur kehamilan anda. Bila usia kehamilan anda masih muda, maka anda akan mendapatkan keuntungan maksimal dari seluruh matrikulasi Maternity Class. Bila usia kehamilan anda sudah lanjut, maka anda akan mendapatkan informasi berharga mengenai proses persalinan dan bagaimana mengha
Dimana bisa ikut Maternity Class? Maternity Class memerlukan persiapan khusus sehingga tidak setiap tempat menyediakan maternity class. Sebaiknya anda ikut maternity class di tempat anda akan menjalankan persalinan, sehingga bumil dan pasangan akan merasa lebih familiar dengan situasi dan kondisi di tempat tersebut. Tanyakan ke dokter tempat bumil kontrol kehamilan dimana bisa ikut Maternity Class.
Saya pribadi adalah trainer di RSIA Bunda Jakarta dan RSB. Citra Ananda. Tapi yang terpenting adalah bukan dimana anda ikut Maternity Class, melainkan seberapa besar keterlibatan anda dalam kelas tersebut dan seberapa sering latihan yang anda lakukan untuk bisa melatih otot dan teknik-teknik pernafasan dan persalinan yang sudah diberikan melalui kelas tersebut. Kunci dari keberhasilan persalinan adalah latihan! (Baca artikel saya : 10 Rahasia Untuk Persalinan Normal)
Dari penjelasan di atas, maka bumil dan pasangan sekarang sudah tahu bahwa untuk menghadapi persalinan butuh persiapan. Dengan persiapan yang matang, maka anda akan menghadapi persalinan dengan lebih percaya diri. Peran pendamping persalinan seperti suami juga penting untuk memberikan rasa aman dan tenang dalam menghadapi proses persalinan.
Jangan menghadapi persalinan dengan modal nekad. Tetapi persiapkanlah proses persalinan anda sebagaimana anda mempersiapkan kehamilan.
Semoga Bermanfaat.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H